Koleksi yang dimiliki perpustakaan memiliki fungsi sebagaimana yang dinyatakan dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004: 30 bahwa fungsi koleksi
adalah: 1. Fungsi pendidikan
Untuk Menunjang program pendidikan dan pengajaran, perpustakaan mengadakan bahan pustaka yang sesuai atau relevan dengan jenis dan tingkat
program yang ada.
2. Fungsi penelitian untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan
menyediakan sumber informasi tentang berbagai hasil penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan mutakhir.
3. Fungsi referensi Fungsi ini melengkapi fungsi yang di atas dengan menyediakan bahan bahan
referensi diberbagai bidang dan alat-alat bibliografis yang diperlukan untuk menelusur informasi.
4. Fungsi umum Perpustakaan perguruan tinggi juga merupakan pusat informasi bagi masyarakat
di sekitarnya, fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan mempunyai fungsi pendidikan, penelitian, referensi dan umum. Maka jelaslah bahwa koleksi
perpustakaan adalah unsur pokok perpustakaan yang harus dibina secara teratur dan terencana.
2.2.2. Jenis Koleksi
Untuk dapat memberikan informasi semaksimal mungkin kepada pengguna, maka perpustakaan harus berusaha menyediakan koleksi yang beraneka ragam, jenis dan
bentuk, serta kandungan informasinya sesuai dengan kebutuhan pengguna. Koleksi perpustakaan tidak terbatas hanya pada buku saja, tetapi meliputi segala macam bentuk
cetak dan rekaman. Menurut Yulia 1995: 3 jenis bahan pustaka yang tercakup dalam koleksi
perpustakaan adalah: 1. Karya cetak
Karya cetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak seperti :
a. Buku
Universitas Sumatera Utara
Bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan yang paling umum terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari
unesco tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya buku fiksi, buku teks dan buku rujukan.
b. Terbitan berseri
Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dalam jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk dalam bahan pustaka ini adalah
harian surat kabar, majalah mingguan, bulanan, dan lainya laporan yang terbit dengan jangka waktu tertentu, seperti laporan tahunan,
triwulan dan sebagainya.
2. Karya noncetak Karya noncetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan tidak dalam
bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain seperti rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar, dan sebagainya. Istilah lain
yang dipakai untuk bahan pustaka ini adalah bahan non buku, atau pun bahan pandang dengar, yang termasuk dalam jenis bahan pustaka ini adalah:
a. Rekaman suara, yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam. Sebagai contoh untuk koleksi perpustakaan adalah buku pelajaran
bahasa Inggris yang dikombinasikan dengan pita kaset. b.
Gambar hidup dan rekaman video, yang termasuk dalam bentuk ini adalah film dan kaset video. Kegunaannya selain yang bersifat rekreasi juga dipakai
untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagaimana mencari menggunakan perpustakaan.
c. Bahan grafika. Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat
dilihat langsung misalnya lukisan, bagan, foto, gambar teknik dan sebagainya dan yang harus dilihat dengan bantuan alat misalnya selid,
transparasi, dan filmstrip
d. Bahan kartografi, yang termasuk ke dalam jenis ini adalah peta, atlas, bola
dunia, foto udara dan sebagainya. 3. Bentuk mikro
Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan
mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan micro-reader. bahan pustaka ini digolongkan tersendiri. Tidak dimasukan ke dalam bahan non cetak
hal ini disebabkan informasi yang tercakup di dalamnya meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat kabar dan sebagainya. Ada tiga macam bentuk mikro yang
sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu:
a. Mikrofilm, bentuk mikro dalam gulungan film, ada beberapa ukuran
film yaitu16 mm, dan 35 mm. b.
Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm dan 148 mm standar dan 75 mm x 125 mm.
c. Micropaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak ke dalam kertas
yang mengkilat tidak tembus cahaya. Ukurannya sebesar mikrofis. 4.
Karya dalam bentuk elektronik dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan kedalam media elektronik seperti pita magnetis dan
Universitas Sumatera Utara
cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti komputer, CD-ROM, player dan sebaginya.
Sedangkan menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004: 38 menyatakan bahwa yang termasuk ke dalam koleksi perpustakaan perguruan tinggi
adalah sebagai berikut : 1. Buku teks, baik untuk mahasiswa maupun dosen, baik yang diwajibkan maupun
yang dianjurkan untuk mata kuliah tertentu. 2. Buku referensi, termasuk buku referensi umum, referensi bidang studi kasus,
alat-alat bibliografi seperti indeks, abstrak, laporan tahunan, kamus, ensiklopedia, katalog, dan lain-lain..
3. Pengembangan ilmu, yang melengkapi dan memperkaya pengetahuan pemakai selain dari bidang studi dasar.
4. Penerbitan berkala seperti majalah, surat kabar dan lain-lain. 5. Penerbitan perguruan tinggi, baik perguruan tinggi dimana perpustakaan
bernaung, maupun penerbitan perguruan tinggi lainya. 6. Penerbitan pemerintah, terutama penerbitan resmi, baik yang bersifat umum
maupun yang menyangkut kebutuhan khusus perguruan tinggi yang bersangkutan.
7. Koleksi khusus, yang berhubungan dengan minat khusus perpustakaan, seperti koleksi tentang kebudayaan tertentu, subjek tertentu, dan sebagainya.
8. Koleksi bukan buku yang berupa koleksi audio visual film, tape, kaset, video
tape, piringan hitam, dan sebagainya.
2.3. Pemilihan Bahan Pustaka