dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak.
Surat Paksa yang diterbitkan tersebut mempunyai kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum yang sama dengan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap. Hal ini karena pada bagian kepala Surat Paksa terdapat kata-kata “DEMI KEADILAN BERDASARKAN
KETUHANAN YANG MAHA ESA”, dimana kata-kata tersebut juga terdapat pada putusan pengadilan yang dikeluarkan oleh lembaga peradilan.
Dan karena memiliki kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum yang tetap, pemberitahuan Surat Paksa kepada Penanggung Pajak oleh Juru
Sita Pajak harus disampaikan secara resmi yaitu dengan cara dibacakan oleh kedua pihak menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Surat Paksa sebagai
pernyataan Surat Paksa telah diberitahukan. Surat Paksa memerintahkan kepada Penanggung Pajak untuk melunasi
utang pajak, bunga dan biaya penagihan dalam waktu 2 x 24 jam. Bila tidak dilunasi maka akan dilakukan dengan penyitaan.
3.4.3. Penyitaan
Apabila jumlah utang pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi oleh Penanggung Pajak setelah lewat waktu 2 x 24 jam sejak Surat Paksa
diberitahukan kepadanya, pejabat segera menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan.
Universitas Sumatera Utara
Penyitaan adalah tindakan Juru Sita Pajak untuk menguasai barang milik Penanggung Pajak, guna dijadikan jaminan untuk melunasi utang pajak
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyitaan dilaksanakan terhadap barang milik Penanggung Pajak yang
berada di tempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan, atau di tempat lain termasuk yang penguasaannya berada di tangan pihak lain atau yang
dijaminkan sebagai pelunasan utang tertentu yang dapat berupa: a.
Barang bergerak termasuk mobil, perhiasan, uang tunai, dan deposito berjangka, tabungan, saldo rekening koran, giro atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu, obligasi, saham atau surat berharga lainnya, piutang, dan penyertaan modal pada perusahaan lain.
b. Barang tidak bergerak termasuk tanah, bangunan dan kapal dengan isi
kotor tertentu. Barang bergerak milik Penanggung Pajak yang dikecualikan dari
penyitaan: a.
Pakaian dan tempat tidur beserta perlengkapannya yang digunakan oleh Penanggung Pajak dan keluarga yang menjadi tanggungannya.
b. Persediaan makanan dan minuman untuk keperluan satu bulan beserta
peralatan memasak yang berada di rumah. Pengertian makanan dan minuman termasuk obat-obatan yang
digunakan diminum dalam hal Penanggung Pajak dan atau keluarganya sakit.
Universitas Sumatera Utara
c. Perlengkapan Penanggung Pajak yang bersifat dinas yang diperoleh
dari Negara. d.
Buku-buku yang bertalian dengan jabatan atau pekerjaan Penanggung Pajak dan alat-alat yang dipergunakan untuk pendidikan untuk
pendidikan, kebudayaan, dan keilmuan. e.
Peralatan dalam keadaan jalan yang masih digunakan untuk melaksanakan pekerjaan atau usaha sehari-hari dengan jumlah
seluruhnya tidak lebih dari Rp. 20.000.000 dua puluh juta rupiah. f.
Peralatan penyandang cacat yang digunakan oleh Penanggung Pajak dan keluarga yang menjadi tanggungannya.
Terhadap barang yang disita dilarang untuk dipindahtangankan, disewakan, dipinjamkan, disembunyikan, dihilangkan, dan dirusak. Untuk
barang yang disita mudah rusak atau cepat busuk penjualannya guna pelunasan utang pajak dikecualikan dari penjualan secara lelang.
Dengan adanya ketentuan tentang pengecualian barang yang dapat disita dimaksudkan agar Penanggung Pajak tetap dapat melangsungkan
kehidupannya sehari-hari secara layak, walaupun terhadapnya telah dilakukan tindakan penyitaan. Penanggung Pajak diberi kesempatan untuk tetap
melangsungkan pekerjaannya agar ia memperoleh penghasilan yang dapat digunakan untuk melunasi pajak yang terutang tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.4.4. Lelang