Pengukuran Salinitas Estuari Pengukuran Suhu Estuari Pengukuran Kandungan Total Suspended Solid TSS Estuari

Tabel 3.8 Hasil Pengukuran Lebar Muara No Titik Lebar Muara m 1 A 27 2 B 100 3 C 150 4 D 195 5 E 220 6 F 250 7 G 300 8 H 350 9 I 437 10 J 500

3.4.4 Pengukuran Salinitas Estuari

Pengukuran kandungan kadar garam di estuari untuk mengetahui over flow pengaruh pasut terhadap sungai, pengukuran ini menggunakan alat digital salt meters. Hasil pengukuran pada Muara Sungai Belawan yang dilaksanakan pada tanggal 21 April 2010 – 22 April 2010 diperoleh salinitas pada mulut muara berkisar 28 ppt pengaruh over flow akibat pasang sejauh 18 km ke arah sungai belawan Tabel 3.9 Pengukuran Salinitas Estuari Belawan No Titik Salinitas ppt 1 A 2 B 0.4 3 C 1.20 4 D 2.6 5 E 4.40 6 F 8.70 7 G 14.8 8 H 21.1 9 I 26.1 10 J 28.0 Universitas Sumatera Utara

3.4.5 Pengukuran Suhu Estuari

Ketika air tawar masuk estuari dan bercampur dengan air laut, terjadi perubahan suhu. Akibatnya, suhu perairan estuaria lebih rendah pada musim dingin dan lebih tinggi pada musim panas dari pada perairan di sekitarnya. Skala waktunya menarik karena dapat dilihat dengan perubahan pasang surut, suatu titik tertentu di estuari karena memperlihatkan variasi suhu yang besar sebagai fungsi dari perbedaan antara suhu air laut dan air sungai. Muara Sungai Belawan berada pada wilayah tropis, umumnya pada daerah tropis suhu di laut lebih dingin dari suhu di sungai. Hasil penelitian suhu yang terjadi di Muara Sungai Belawan pada suhu laut berkisar 28 °C dan suhu pada hulu sungai berkisar 31 °C Tabel 3.10 Pengukuran Suhu Estuari No Titik Suhu °C 1 A 31.0 2 B 30.6 3 C 30.2 4 D 29.9 5 E 29.7 6 F 29.4 7 G 29.1 8 H 28.7 9 I 28.5 10 J 28.0

3.4.6 Pengukuran Kandungan Total Suspended Solid TSS Estuari

Pengambilan sampel air pada muara sungai menggunakan botol aqua 1.5 liter, pengambilan sampel dilakukan pada kedalaman 1 meter dari permukaan air setiap titik Universitas Sumatera Utara tertentu sebagai refrensi dari kandungan zat tersuspensi pada estuari.titik station pengambilan sampel dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini Tabel 3.11 Titik Pengambilan Sampel Air No Titik Sampel TSS 1 A V 2 B 3 C 4 D IV 5 E 6 F III 7 G 8 H II 9 I 10 J I Uji laboratorium dilaksanakan di laboratorium penelitian limbah di Teknik Kimia FT. USU pada tanggal 10 Mei 2010. Alat – alat yang digunakan dalam percobaan zat padat tersuspensi adalah 1. Cawan 2. Oven 3. Suntik 10 ml 4. Timbangan digital ketelitian 0,001 gram Prosedur percobaan zat padat tersuspensi adalah sebagai berikut : 1. Timbang cawan dalam keadaan kosong 2. Masukkan sampel sebanyak 10 ml 3. Panaskan cawan yang berisi sampel air selama ± 3 jam dengan suhu 120 °C 4. Setelah dipanaskan timbang cawan beserta sampel hasil pemanasan Universitas Sumatera Utara 5. Hitung Total Suspended Solid dengan rumus : V a TSS 1000 = Dimana : a adalah massa cawan setelah dipanaskan suhu 120 °C dikurangi dengan massa cawan kosong mg. V adalah volume sampel massa cawan + sampel sebelum dipanaskan – cawan kosongml Perhitungan zat padat tersuspensi TSS • Sampel I pada titik J mulut muara adalah sebagai berikut : Massa cawan kosong N59 CK : 29,926 mg Massa Cawan + sampel CS : 40,269 mg Massa cawan + sampel setelah dipanaskan suhu 120 °C CT = 30,793 mg Volume sampel = CS – CK = 40,269 – 29,926 = 10,343 ml a = CT – CK = 30,473 – 29,926 = 0,867 mg l mg TSS 82 , 83 343 , 10 1000 867 , = = • Sampel II pada titik H berjarak 4 km dari mulut muara Massa cawan kosong N60 CK = 30,004 mg Massa cawan + sampel CS = 40.285 mg Massa cawan + sampel setelah dipanaskan suhu 120 °C CT = 30.805 mg Volume sampel = 10,281 ml a = 0.801 mg Universitas Sumatera Utara l mg TSS 91 , 77 281 , 10 1000 801 , = = • Sampel III pada titik F berjarak 8 km dari mulut mauara Massa cawan kosong N99 CK = 29,316 mg Massa cawan + sampel CS = 39,980 mg Massa cawan + sampel setelah dipanaskan suhu 120 °C CT = 30.054 mg Volume sampel = 10,664 ml a = 0.738 mg l mg TSS 20 , 69 664 , 10 1000 738 , = = • Sampel IV pada titik D berjarak 12 km dari mulut mauara Massa cawan kosong N72 CK = 29,411 mg Massa cawan + sampel CS = 39,799 mg Massa cawan + sampel setelah dipanaskan suhu 120 °C CT = 30.234 mg Volume sampel = 10,388 ml a = 0.823 mg l mg TSS 23 , 79 388 , 10 1000 823 , = = • Sampel V pada titik B berjarak 16 km dari mulut mauara Massa cawan kosong N88 CK = 29,411 mg Massa cawan + sampel CS = 39,799 mg Massa cawan + sampel setelah dipanaskan suhu 120 °C CT = 30.294 mg Volume sampel = 10,388 ml a = 0.883 mg Universitas Sumatera Utara l mg TSS 00 , 85 388 , 10 1000 883 . = = Tabel 3.12 Hasil Pengukuran Total suspended Solid TSS No Titik Sampel TSS TSS mgl 1 A V 85.00 2 B 82.11 3 C 82.12 4 D IV 79,23 5 E 74.22 6 F III 69,20 7 G 73.56 8 H II 77,91 9 I 80.87 10 J I 83,82 Namun kandungan zat padat tersuspensi ini berubah – ubah setiap waktu diakibatkan faktor kecepatan pasang dan surut air laut dan debit sungai pada bagian hulu sungai.

3.5 Analisa Saringan Sieve Analysis