Komponen Pasang Surut Pasang Surut

Tabel 2.2 Pengelompokan Tipe Pasut Bilangan Formzall F Tipe Pasang Surut Keterangan F 0.25 Pasang harian ganda semidiurnal Dalam 1 hari terjadi 2 kali air pasang dan 2 kali air surut dengan ketinggian yang hampir sama dan terjadi berurutan secara teratur. Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit.

0.25 F 1.5

Campuran, condong ke semidiurnal Dalam 1 hari terjadi 2 kali air pasang dan 2 kali air surut dengan ketinggian dan periode yang berbeda . 1.5F3.0 Campuran, condong ke diurnal Dalam 1 hari terjadi 1 kali air pasang dan 1 kali air surut dengan ketinggian yang berbeda. Kadang-kadang terjadi 2 kali air pasang dalam 1 hari dengan perbedaan yang besar pada tinggi dan waktu. F 3.0 Pasang harian tunggal diurnal Dalam 1 hari terjadi 1 kali air pasang dan 1 kali air surut. Periode pasang surut adalah 24 jam 50 menit

2.2.3 Komponen Pasang Surut

Guna memperkirakan keadaan pasang surut, maka terdapat banyak komponenkomponen yang mempengaruhi pasang surut. Komponen utama adalah akibat gaya tarik bulan dan matahari lunar dan solar komponen. Komponen lainnya adalah komponen non astronomis Komponen pasang surut yang ada sebanyak 9 sembilan. Penjabaran ke delapan komponen pasang surut tersebut seperti pada Tabel 2.3. Hasil penguraian pasang surut adalah parameter amplitudo dan beda fase masing-masing komponen pasang surut Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 Komponen Pasang Surut Komponen Simbol Periode jam Keterangan Utama bulan Utama matahari Bulan akibat variasi bulanan jarak bumi-bulan Matahari-bulan akibat perubahan sudut deklinasi matahari-bulan M2 S2 N2 K2 12.42 12.00 12.66 11.97 Pasang Surut Semi Diurnal Utama bulan Matahari-bulan M4 MS4 6.21 6.10 Perairan Dangkal Matahari-bulan Utama bulan Utama matahari K1 O1 P1 23.93 25.82 24.07 Pasang Surut Diurnal Untuk menentukan peramalan komponen pasang surut di laut dan estuary biasanya digunakan metode admiralty, Adapun alat pencatatnya adalah A-OTT KEMPTEN R-20 Strip-Chart yang dikelola oleh Pelindo Belawan. Alat tersebut masuk dalam klasifikasi jenis pelampung float type tide gauge, yaitu alat pencatat pasang surut otomatis yang bekerja berdasarkan naik turunnya pelampung. Cara kerjanya dengan mencatat sendiri perubahan naik turunnya permukaan laut dalam skala yang lebih kecil pada kertas pencatat recording paper dalam bentuk grafik. Grafik hasil pengamatan pada recording paper tersebut merupakan fungsi dari garis-garis skala tinggi dengan waktu. Gerakan kertas menurut waktu dilaksanakan oleh suatu mekanisme jam dengan penggerak pegas atau baterai. Dari data bentuk grafik analog tersebut diubah dalam bentuk data numerik angka dengan mengkonversi pada skala yang sebenarnya sehingga hasil data numerik akan menggambarkan keadaan sebenarnya di lapangan pengamatan. Konversi data inilah yang mengakibatkan timbulnya kesalahan-kesalahan yang harus dilakukan koreksi. Sebagai pembanding Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada rambu ukur yang biasanya terpasang pada lokasi pengamatan pasang surut.

2.2.4 Ramalan Kenaikan Muka Air Akibat Pasut Spring Tide and Neap Tide