Karakteristik Sedimen Saltation Load

ukuran butiran yang kecil yaitu lanau silt dan lempung.clay

c. Saltation Load

Pada kondisi ini pengangkutan material terjadi pada aliran yang mempunyai kecepan aliran yang relatif cepat, sehingga material yang terbawa arus membuat loncatan-loncatan akibat dari gaya dorong pada material tersebut, kondisi ini sedimen tidak kontak langsung terhadap dasar saluran dan memiliki ukuran butiran yang sangat kecil seperti coloid.

2.5.2 Karakteristik Sedimen

Material sedimen pada umumnya merupakan campuran beberapa jenis material sehingga sulit memberikan nama menurut jenisnya. Untuk itu diberikan deskripsi mengenai istilah dalam proses sedimentasi agar diperoleh informasi yang objektif sesuai hasil pengamatan di lapangan deskripsi dan istilah tersebut antara lain: • Ukuran partikel sedimen yaitu menyatakan ukuran panjang diameter butiran sedimen dengan menganggap bahwa bentuk ukuran sedimen adalah bola • Berat spesifik merupakan berat persatuan volume yang hubungannya dengan densitas kerapatan • Porositas sedimen didefinisikan sebagai harga perbandingan volume udara dalam suatu sampel terhadap jumlah total volume sedimen. • Kecepatan jatuh adalah bentuk keseimbangan antara gaya gravitasi yang bekerja pada suatu partikel yang kecil yang berbentuk bola spheric dalam suatu fluida. Carefoot dalam Arifin 2008 menyatakan bahwa butiran sedimen dapat dipindahkan dari muara dalam jumlah yang besar karena aktivitas arus dan gelombang yang intensif di muara. Hal ini dapat dilihat dari perubahan garis pantai yang terdekat Universitas Sumatera Utara dengan muara sungai. Jadi proses erosi, pengangkutan dan pengendapan sedimen tergantung pada dua faktor yaitu sifat fisika kimia sedimen dan kondisi biologi perairan. Beberapa akibat yang ditimbulkan oleh erosi dan sedimentasi amat mudah ditemukan, antara lain menipisnya permukaan tanah, terjadinya selokanparit alami, perubahan vegetasi, kekeruhan dan sedimentasi di sungai, rawa, danau, kawasan penampungan air maupun muara-muara sungai di tepi laut Djunaid et al, 2002. Para geolog mengembangkan klasifikasi untuk menentukan mana yang termasuk pasir, mana yang termasuk kerikil dan sebagainya. Salah satu klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen oleh ukuran dalam millimeter seperti ditunjukkan dalam tabel 2.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4 Skala Wenworth dari klasifikasi ukuran sedimen Deskripsi Ukuran Skala Wenworth Unit Diameter Ukuran Unified Soil Classification USC Phi Ayakan Ayakan φ d mm U.S. Bongkah Boulder Brangkal Cobble -8 256 Brangkal Cobble Kasar 76,2 3 in -6 64,0 Kerikil KrakalKoral Peeble Halus Gravel -2,25 19,0 ¾ in 4,76 No. 4 -2 4,0 Batu Kerikil Granule Kasar -1 2,0 Sangat Kasar No. 10 Sedang 1,0 No. 20 Kasar 1 0,5 Sedang Pasir 1,25 0,42 No. 40 Pasir Sand 2 0,25 Sand Halus Halus 2,32 0,20 No. 100 Sangat Halus 3 0,125 No. 140 3,76 0,074 No. 200 4 0,0625 Lanau Silt 8 0,00391 Lempung Lanau atau Lempung Clay 12 0,00024 Silt or Clay Koloid Colloid Universitas Sumatera Utara Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 0,0625 dan 2 millimeter dianggap sebagai pasir. Material yang lebih halus sebagai lumpur silt dan lempung clay. Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal koral pebbles dan brangkal cobbles. Pada kebanyakan lokasi brangkal cobbles adalah material utama yang membentuk pantai, seperti di sepanjang Chesil Beach England. Krumbein 1936 mengenalkan skala phi sebagai alternatif penghitungan ukuran. Nilai phi φ dihubungkan dengan ukuran butiran sebagai berikut: φ = − log 2 d ……………………………………… 2.31 sehingga 2 - φ = d; di mana d adalah dihitung dalam millimeter.

2.5.3 Zat Padat Tersuspensi Total Suspended Solid