Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas

b. Analisis Variabel Terikat Kepatuhan Wajib Pajak

Tabel 4.10 Distribusi Persepsi Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak No Distribusi Jawaban Responden Jawaban 1 2 3 4 5 1 1 2 26 31 60 1,7 3,3 43,3 51,7 100 2 2 24 34 60 3,3 40 56,7 100 3 5 25 30 60 8,3 41,7 50 100 4 2 30 28 60 3,3 50 46,7 100 5 3 30 27 60 5 50 45 100 6 3 28 29 60 5 46,7 48,3 100 7 1 1 32 26 60 1,7 1,7 53,3 43,3 100 8 1 1 8 25 25 60 1,7 1,7 13,3 41,7 41,7 100 Sumber: Data Kuesioner, diolah 2015 Dari tabel 4.10 diperoleh gambaran bahwa persepsi wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak adalah baik, karena proporsi tertinggi pada jawaban dengan skor 5 yaitu sebesar 56,7.

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik normal P-Plot dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: a Apabila data tersebut di sekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b Apabila data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot Sumber: Output SPSS 19.0, 2014 Berdasarkan grafik normal probability plot, kita dapat melihat bahwa titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal, sehingga dapat dikatakan bahwa pola distribusinya normal.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dalam residual satu pengamatan yang lain. Jika varian tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka terjadi problem heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan scatter plot nilai prediksi dependen ZPRED dengan residual SRESID. Dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: a Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik point – point yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka terjadi heteroskedastisitas. b Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada suatu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber: Output SPSS 19.0, 2014 Dari grafik di atas terlihat titik – titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi kepatuhan wajib pajak berdasar masukan variabel bebasnya.

b. Statistik Deskriptif

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Account Representative Dan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada KPP Pratama Bandung Karees

5 76 84

UPAYA MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA SEMARANG TIMUR).

0 3 17

PENGARUH PENERAPAN MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PENGARUH PENERAPAN MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI USAHAWAN PADA KPP PRATAMA YOGYAKARTA.

0 4 14

Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Karawang Utara).

0 0 17

Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees.

0 0 22

Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan dan Kepercayaan Wajib Pajak (Studi Kasus di KPP Pratama Tasikmalaya).

0 0 17

Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survei pada KPP Pratama Bojonagara.

0 2 21

Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Kota Sukabumi).

0 1 26

Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus di KPP Pratama Subang).

0 0 40