Sejarah dan Latar Belakang

BAB III GAMBARAN UMUM PEMBINAAN ROHANI ISLAM PDAM JAYA

A. Sejarah dan Latar Belakang

Sebelum menguraikan sejarah terbentuknya pembinaan rohani Islam di kantor PDAM Jaya, maka penulis akan memaparkan secara garis besar tentang sejarah berdirinya kantor PDAM Jaya itu sendiri, karena tim pembinaan rohani Islam berada dalam lingkungan kepengurusan kantor PDAM Jaya. Menurut salah seorang staf HRD PDAM Jaya yang telah bekerja kurang lebih 30 tahun, bahwa “pada mulanya PDAM Jaya bernama PAM yang didirikan oleh pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1928. Setelah merdeka, yaitu tahun 1945 PAM dikelolah oleh PEMDA DKI Jakarta di bawah Suku Dinas Pekerjaan Umum Sudin PU dengan nama “Dinas Pengairan”. Kemudian sekitar tahun 1970-an diberikan odritas dan berubah nama menjadi PDAM Jaya Perusahaan Daerah Air Minum Jakarta Raya. Selanjutnya sekitar tahun 1997, PDAM Jaya di Privatisasikan di Swastakan dan dibagi menjadi dua perusaaan dengan sungai Ciliwung sebagai pembatas. Di sebelah Barat sungai Ciliwung dikelolah oleh perusahaan Lyonis dari Prancis dan bernama PT. PAM LYONIS Jaya PT. PALYJA. Dan di sebelah Timur sungai Ciliwung dikelolah oleh Perusahaan Thames dari Inggris dan bernama PT. THAMES PAM Jaya PT. TPJ yang kemudian di awal tahun 2008, tepatnya Januari 2008 berubah nama menjadi PT. AERTA.” 1 1 Wawancara Pribadi dengan Ramli Staf HRD PDAM Jaya, Jakarta, 12 Oktober 2008. 25 Adapun sejarah berdirinya pembinaan rohani Islam di kantor PDAM Jaya menurut Ust. H. M. Tadjudin selaku ketua pembinaan rohani Islam, bahwa “terbentuknya pembinaan rohani pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan berdirinya PDAM Jaya, yaitu sekitar tahun 1965. Pada waktu itu semua kegiatan dikelolah oleh PDAM Jaya termasuk kegiatan kerohanian. Ketika tahun 2001 hingga saat ini, pembinaan rohani telah memiliki program yang terarah, ada program pelaksanaan kemudian ada sistem anggaran sehingga jelas program itu ketika dituangkan kepada keuangan untuk pelaksanaan, di sinilah yang menjadi dasar pembinaan rohani. Dahulu aktifitas pembinaan rohani terbatas dengan struktural dan masuk di dalam bidang kepegawaian sehingga yang merencanakan segala kegiatan kerohanian adalah bidang kepegawaian. Namun, walaupun saat ini pembinaan rohani berada di bawah naungan PDAM Jaya akan tetapi segala kegiatan kerohanian dikelolah oleh pembinaan rohani itu sendiri.” 2

B. Visi, Misi dan Tujuan