26
7. Anti klimaks, penyelesaian masalah.
8. Ending, pemilihan adegan penutup.
3. Karakteristik Film
Film, secara sederhana dapat didefinisikan sebagai cerita yang dituturkan kepada penonton melalui rangkaian gambar bergerak.
Cerita sebenarnya bisa dikisahkan melalui berbagai media, seperti novel, drama panggung, dan sebagainya. Menuturkan cerita melalui rangkaian film tentu
saja berbeda dengan apabila kita menuturkan cerita melalui novel misalnya. Oleh karena itu, pertama-tama kita harus memahami karakteristik film, yaitu sebagai
berikut: a.
Film menggunakan unsur gambar sebagai sarana utama untuk menyampaikan informasi.
Sebagaimana yang kita ketahui, dalam sejarahnya film adalah kesinambungan dari fotografi.Pada mulanya film masih bisu, baru kemudian
unsur suara melengkapi unsur gambar.Gambar dan suara, keduanya secara bersama-sama menceritakan cerita pada penonton. Keduanya mengandung
apa yang dinamakan ekspresi. Kita melihat gambar dan mendengar suara, bahwa film bisu mampu bercerita tanpa unsur suara memberikan kepada
kita satu pengertian, gambar mencukupi untuk mengisahkan cerita. Bertutur menggunakan media film adalah pertama-tama bertutur visual. Dengan
demikian, apabila kita ingin menuturkan cerita melalui film, maka kita harus
27
berpikir visual. Artinya, berpikir bagaimana suatu informasi akan disampaikan dalam bentuk gambar.
Unsur suara dialog, musik, dan efek merupakan sarana penunjang. Unsur suara dipergunakan apabila:
1 Gambar sudah tidak sanggup menjelaskan.
2 Gambar tidak efektif dan efisien.
3 Suara digunakan untuk menunjang mood, suasana atau perasaan.
4 Suara dipergunakan sebagai realitas.
b. Film memiliki keterbatasan waktu
Pengarang novel, misalnya, bisa menentukan sendiri kapan mengakhiri novelnya.Tetapi film memiliki panjang tertentu, antara 80
sampai 120 menit, atau bahkan bila kita menentukan waktu 3 jam sekalipun maka batasan waktu telah kita tetapkan.
c. Layar yang luas lebar
Film televisi sama menggunakan layar, namun kelebihan media film adalah layarnya yang berukuran besar.
d. Pengambilan gambar
Sebagai konsekuensi layar lebar, maka pengambilan gambar dalam film bioskop memungkinkan dari jarak jauh, atau extreme long shoot, yakni
pengambilan pemandangan menyeluruh.
28
e. Konsentrasi penuh
Dari pengalaman kita masing-masing, disaat kita menonton film di bioskop, bila tempat duduk sudah penuh, kemudian film di putar, maka konsentrasi kita
penuh terhadap film tersebut.
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Profil Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Fakultas IlmuDakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah fakultas setelah terjadi perubahan nama
dari Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Perubahan ini berdasarkan Keputusan Presiden RI. Nomor : 31 tahun
2002 sebagai perwujudan dari gagasan dan hasrat umat Islam, yang merupakan mayoritas bangsa Indonesia, untuk mencetak kader pemimpin Islam bagi
keperluan perjuangan bangsa Indonesia. Dan tam bahan kata “Komunikasi” sejalan
dengan visi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu integrasi keilmuan, keislaman, kemanusiaan dan keindonesiaan.
36
Fakultas Dakwah dan Komunikasi adalah fakultas yang merupakan pengembangan dari Jurusan Dakwah pada Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif
36
Praktikum Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Jakarta: Dakwah Press Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, 2007h.1.