21
memindahkan kesadaran paada individu. Batas kekuatan individu disebut ambang absolute setelah dibawah atau juga disebut ambang
stimulus. Kurang dari kekuatan tersebut individu tidak akan menyadarinya.
27
B. Ruang Lingkup Film
1. Pengertian Film
Film dikenal dengan movie yang mengandung arti gambar hidup, dan bioskop.
28
Selain itu film dianggap lebih sebagai media hiburan ketimbang media pembujuk.
Pada dasarnya tontonan bergerak sudah lama ada.Banyak tempat memiliki seni pertunjukan boneka. Namun tidak urung ketika film layar lebar mulai di
tayangkan pada tahun 1894, tanggapan publik begitu besar. Namun yang jelas film sebenarnya punya kekuatan bujukan atau persuasi
yang besar. Kritik publik dan adanya lembaga sensor juga menunjukan bahwa sebenarnya film sangat berpengaruh.
Menurut Onong Uchyana Efendi film merupakan medium komunikasi yang ampuh, bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan dan
pendidikan. Menurut Alex Shobur 2003, bahwa film merupakan bayangan yang diangkat dari kenyataan hidup yang dialami dalam kehidupan sehari-hari yang
menyebabkan selalu ada kecendrungan untuk mencari relevansi antara film dengan realitas kehidupan. Bahkan, Jakob Sumardjo, dari pusat pendidikan film
27
Elizabeth B Harlock, Psikologi Perkembangan, Jakarta:Erlangga,1991, h.185.
28
Echol dan Shadily, Kamus Bahasa Inggris Indonesia, h. 387.
22
dan televisi, menyatakan bahwa film berperan sebagai pengalaman dan nilai.
29
Efek dari film adalah peniruan yang di akibatkan oleh anggapan bahwa apa yang dilihatnya wajar dan pantas untuk dilakukan oleh setiap orang.
Bila dilihat lebih mendalam, film adalah dokumen kehidupan sosial sebuah komunitas. Film memiliki realitas kelompok masyarakat pendukungnya
itu, baik realitas dalam bentuk imajinasi ataupun realitas dalam arti sebenarnya. Film menunjukan pada kita jejak-jejak yang ditinggalkan pada masa lampau, cara
menghadapi masa kini dan keinginan manusia terhadap masa yang akan datang. Sehingga dalam perkembangannya, film bukan lagi sekedar usaha menampilkan
“Citra Bergerak” Moving Images. Namun juga telah diikuti oleh muatan-muatan kepentingan tertentu seperti politik, kapitalisme, hak asasi manusia, atau gaya
hidup.
30
Film dapat digunakan sebagai alat propaganda, karena film dianggap memiliki jangkauan, realisme, pengaruh emosional dan popularitas yang hebat.
Upaya menyatukan pengembangan pesan dengan hiburan sudah lama diterapkan dalam kesusastraan dan drama.Namun, unsur-unsur baru dalam film memiliki
kelebihan dalam segi kemampuannya menjangkau sekian banyak orang dalam waktu yang cepat dan kemampuannya memanipulasi kenyataan yang tampak
dengan pesan fotografis, tanpa kehilangan kredibilitas.
31
Secara teknis, film
29
AepKusnawan. Et al, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bandung: Benang Merah press, 2004, Cet. Ke-1,h. 94.
30
Victor C. Mambor, satu abad “Gambar Idoep” di Indonesia, http:kunci.co.idteksvictor .
31
Grame Turner, Film as SosialPractise, London: Routledge, 1993,h. 3.
23
mengkombinasikan fotografi, stereo, grafik digital, komputer dan teknologi perfilman sendiri.
32
Film hadir dalam bentuk audio visual. Melalui audio visual inilah, film dapat memberikan pengalaman-pengalaman baru kepada para penontonnya,
pengalaman itu menyampaikan berbagai nuansa perasaan afektif, dan pemikiran kognitif kepada penontonnya, akan tetapi efek yang paling signifikan dari film
adalah efek terhadap kognitifnya dibandingkan dengan afektifnya.
33
Maka dari sinilah film bisa dijadikan sebagai media komunikasi yang berfungsi sebagai
media tabligh, yaitu media untuk mengajak kepada kebenaran dan kembali menginjakan kakinya di jalan Allah SWT.
Karena film memerlukan khalayak yang besar, karena pasar merupakan sumber pendapatan utama dan juga kontrol pemerintah selalu mengancam para
produser berusaha tidak menyinggung perasaan siapapun. Mereka memang membuat aneka film tentang kenakalan remaja, skandal
asmara, pemisahan rasial, kejahatan dan kesehatan mental, namun mereka berusaha tidak menyinggung kepentingan siapapun.
34
2. Jenis-jenis Film