Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masjid sebagai tempat sujud kepada Allah SWT, tempat salat, dan tempat beribadah kepadaNya. Lima waktu dalam sehari semalam umat islam dianjurkan mengunjungi masjid guna melaksanakan salat berjamaah. Masjid juga merupakan tempat yang paling banyak dikumandangkan nama Allah SWT melalui azan, iqamat, tasbih, tahmid, tahlil, istighfar dan ucapan lain yang dianjurkan dibaca di masjid sebagai bagian dari lafaz yang berkaitan dengan pengagungan asma Allah SWT. Dalam perkembangan dewasa ini, fungsi dan peranan masjid sangat meningkat. Masjid pada saat ini bukan saja sebagai tempat ibadah semata, tetapi peran masjid sangat kompleks dalam pemberdayaan umat untuk lebih meningkatkan keimanan, ketakwaan dan muamalah sesama makhluk Allah SWT, agar mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Fungsi masjid semacam ini perlu terus dikembangkan dengan pengelolaan yang baik dan teratur, sehingga dari masjid lahir insan-insan muslim yang berkualitas dan masyarakat yang sejahtera. Dari masjid diharapkan pula tumbuh kehidupan khaira ummatin, predikat yang diberikan Allah SWT kepada umat islam. Allah SWT berfirman: Q.S. Ali Imran : 110 Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang mungkar serta beriman kepada Allah” . Predikat khaira ummatin menuntut usaha yang sungguh-sungguh dalam membimbing dan membina umat agar terus meningkat takwanya, bertambah ilmunya dan amalnya. Makin kokoh ukhuwah islamiyah, makin baik tingkat kesejahteraannya dan makin luhur akhlaknya Dalam pengertian sehari-hari, masjid merupakan bangunan tempat salat kaum muslim. Tetapi, karena akar katanya mengandung makna tunduk dan patuh, hakikat masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung kepatuhan kepada Allah semata. Karena itu Al-Qur`an surah al-Jin 72 : 18, menegaskan bahwa Artinya: “Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah karena janganlah menyembah selain Allah sesuatupun” . Jika dikaitkan dengan bumi, masjid bukan hanya sekedar tempat sujud dan sarana penyucian . disini kata masjid juga tidak lagi hanya berarti bangunan tempat salat, atau bahkan bertayamum sebagai cara bersuci pengganti wudhu tetapi kata masjid disini berarti juga tempat melaksanakan segala aktivitas manusia yang mencerminkan kepatuhan kepada Allah SWT. Dengan demikian, masjid menjadi pangkal tempat muslim bertolak, sekaligus pelabuhan tempat bersauh. 1 Masjid pada masa Rasul biasa digunakan sebagai tempat ibadah, pengaturan tata negara, mengatur siasat perang, pengembangan pendidikan,tempat pengobatan para 1 M. Quraish Shihab, Tafsir Maudhu`I atas Pelbagai Persoalan Umat, Jakarta:Mizan, 1996, h-6. korban perang, tempat mendamaikan dan menyelesaikan sengketa, tempat menerima utusan delegasitamu, sebagai pusat penerangan, dan pembelaan agama. Selain itu, Masjid juga merupakan tempat kegiatan ekonomi. Di masjid dibangun Baitul Maal, tempat menghimpun dana dari orang-orang kaya yang kemudian didistribusikan kepada fakir miskin dan orang yang membutuhkan uluran dana lainnya. ”Dari pembinaan yang dilakukan Rasulullah di masjid, lahirlah tokoh-tokoh yang berjasa dalam pengembangan Islam ke se-antero dunia, seperti Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.” 2 Untuk mengembangkan dan memakmurkan masjid tentu saja bukan hal yang mudah, setiap pengurus masjid dalam mengemban amanah haruslah mengerti cara memanage masjid yang baik. Manajemen masjid yang baik akan berdampak positif pada citra masjid itu sendiri. Salah satu hal yang harus diperhatikan agar manajemen masjid itu baik adalah pengelolaan dan penempatan struktur dan bagian organisasi masjid. Penempatan serta pengelolaan struktur dan bagan organisasi masjid adalah langkah yang paling mendasar dalam proses pengembangan dan memakmurkan masjid. Pengurus masjid yang telah mendapatkan kepercayaan untuk mengelola masjid sesuai dengan fungsinya, memegang peran penting dalam menjadikan masjid makmur, selain itu pengurus masjid harus memiliki kesungguhan dalam mengelola masjid. 3 Suhefri, dosen Fakultas Adab IAIN menegaskan, salah satu fungsi dan peran utama yang harus dioptimalkan oleh masjid adalah menggalakkan kegiatan ekonomi, seperti koperasi, minimarket, bank syariah, katering, dan usaha-usaha produktif lainnya, yang disebut sebagai tugas bidang imarah. Bidang imarah ini justru merupakan tujuan 2 http:www.republika.co.id 3 Muhsin, MK, Menjadikan Masjid Makmur, Jakarta: Ikatan Majid Indonesia, h. 56. didirikannya masjid. Makin maju bidang ini, makin makmur masjid tersebut, ujar Suhefri yang juga pengurus Dewan Dakwah Sumbar ini. 4 Memang, masjid bukanlah suatu tempat untuk seremonial ritual semata, akan tetapi kegiatan lainnya bisa dilakukan, baik kegiatan pendidikan dan kegiatan ekonomi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu pengelolaan secara profesional yang menyatu dengan kegiatan umat Islam dan masyarakat beragama, baik dalam bidang ritual, peribadahan, pendidikan kebudayaan dan sumber informasi. Disini penulis mengambil obyek pada Masjid Raya Pondok Indah karena pengelolaan seperti itulah yang diterapkan oleh Masjid Raya Pondok Indah. Dalam aktivitas sehari-hari, Masjid Raya Pondok Indah tak sekedar menjadi sarana ibadah. Aktivitas umat, mulai dari akad nikah, pemberdayaan ekonomi lemah, beasiswa hingga kematian, juga diselenggarakan masjid ini. ”Bagi kita, masjid ini bukan sekadar tempat ibadah tapi juga segala macam aktivitas jamaah kita tampung di sini, dari akad nikah sampai kematian kita siapkan, ujar Drs H Ahmad Dahlan, ketub Bidang Kemasjidan Masjid Raya Pondok Indah. ”Bangunan Masjid Raya Pondok Indah memang dirancang untuk mendukung semua aktivitas itu. Masjid juga dikelola dengan manajemen yang profesional. Pengelolaan seperti layaknya sebuah perusahaan. Jadi ada program, ada pelaksanaan, ada evaluasi, dan ada saldo,” papar Dahlan.” 5 Masjid Raya Pondok Indah ini sudah bisa menghasilkan sumber dana mandiri, sehingga masjid tidak perlu lagi donatur dari luar, akan tetapi ia bisa mendanai biaya operasional masjid itu sendiri dari bidang-bidang usaha yang terdapat dalam masjid ini. Bidang-bidang usaha yang terdapat dalam Masjid Raya Pondok Indah ini antara lain 4 http:masjidrayapondokindah.com 5 http:www.republika.co.id USM Unit Sejahtera Mulya , BMT Baitul Maal Wa Takmil , IMP Indah Mulia Press dan Parkir. Disini penulis menyoroti pada bidang usaha USM Unit Sejahtera Mulya yang memiliki sub unit yaitu rumah makan, klinik herbal, wartel dan penyewaan alat-alat pesta. Bidang usaha ini juga turut berperan dalam meningkatkan pendapatan Masjid Raya Pondok Indah ini. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai peran USM Unit Sejahtera Mulya dalam meningkatkan pendapatan masjid, maka penulis akan menuangkan dalam sebuah karya tulis ”skripsi” dengan judul ”peran USM Unit Sejahtera Mulya dalam upaya meningkatkan pendapatan masjid raya pondok indah jakarta selatan”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah