Temuan Fakta Pertimbangan Hukum

1. Mengabulkan permohonan pemohon 2. Menetapkan memberi izin kepada pemohon untuk menjatuhkan talak satu roj’i kepada termohon. 3. Menghukum pemohon untuk membayarmemberikan nafkah selama iddah sebesar Rp. 300.000 kepada termohon 4. Membebankan biaya perkara kepada pemohon.

b. Temuan Fakta

Pemohon dalam surat permohonannya mengajukan dalil-dalil yang menjadi permohonannya atau tuntutannya petitum. Dalil-dalil tersebut diperkuat dengan mengajukan alat-alat bukti surat dan dua orang saksi Dalam perkara tersebut pemohon mengajukan alat bukti surat yaitu foto copy kutipan Akta Nikah Nomor : 29718 VII2001 tanggal 09 Juli 2001 yang dikeluarkan Kantor Urusan Agama Kecamatan Gambir Jakarta Pusat dan Foto copy Kutipan Akta Kelahiran dari Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Madya Jakarta Pusat No. 3518UJP2005 tanggal 24 Maret 2005 serta No. 5062UJP2005 tanggal 16 April 2002. Foto copy dari surat tersebut sudah diperiksa keasliannya oleh majelis hakim dan dapat diterima sebagai alat bukti tertulis atau surat-surat yang dikualifikasi sebagai akta outentik yang memiliki kekuatan pembuktian sempurna. Keterangannya tak terbantahkan, kecuali ada bukti yang sebaliknya. Hal ini untuk memperkuat dalil hukum tentang terjadinya suatu perkawinan yang dilakukan oleh subjek hukum yang bersangkutan. Fakta hukum yang diperoleh dari akta atau surat resmi diperkuat dengan keterangan dua orang saksi yang diajukan oleh pemohon. Saksi pertama adalah kakak kandung pemohon, dan kedua adalah saudara sepupu pemohon. Keterangan dari kedua saksi di persidangan menguatkan pernyataan dan dalil-dalil hukum dalam surat permohonan dan saling bersesuaian peristiwa yang terjadi antara pemohon dan termohon. Selama persidangan termohon tidak hadir sehingga tidak ada dokumen hukum yang diserahkan ke hadapan majelis hakim. Namun termohon harus menerima kekalahan di persidangan. Dengan melihat bukti relaas panggilan pada : tanggal 14 Oktober 2009 dan tanggal 15 November 2009

c. Pertimbangan Hukum

Didalam putusan pada perkara No. 696PdtG2009PA.JP. Majelis hakim memutus dengan pertimbangan hukum sebagai berikut : 1. Memutus tanpa kehadiran dari termohon verstek karena Termohon telah dipanggil dengan sah dan patut sesuai relaas panggilan pada tanggal 14 Oktober 2009 dan 15 November 2009 serta sesuai dengan pasal 125 HIR. 2. Sesuai dengan bukti-bukti dan temua fakta pada persidangan adalah kewenangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat untuk memutus perkara tersebut dengan mengabulkan permohonan yaitu ; menjatuhkan talak satu roj’i pemohon terhadap pemohon. Karena permohonan pemohon terbukti beralasan dan sesuai dengan maksud pasal 39 Undang-undang No. 1 Tahun 1974 Jo pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975 Jo pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam dan tidak dapat terwujud tujuan perkawinan yang membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Majelis hakim juga telah berusaha mendamaikan dan tidak berhasil begitu juga para pihak keluarga. 3. Menghukum pemohon untuk memberikan nafkah iddah sebesar Rp. 900.000,- , mut’ah sebesar Rp. 500.000,- dan nafkah 2 orang anak yag diasuh termohon sebesar Rp. 1.000.000,- sampai dewasa. Hal ini sesuai dengan keterangan saksi bahwa selama berkeluarga termohon dan pemohon mempunyai dua orang anak. Meskipun dengan ketidakhadiran termohon dalam hal ini istri atau ibu dari anak tersebut maka berdasarkan pasal 41 UU No. 1 Tahun 1974 hakim secara ex officio memandang perlu membebani pemohon untuk membayar kepada termohon untuk menanggung biaya hidup anak 5 .

d. Pertimbangan Hakim dalam Menetapkan Nafkah Hadanah dalam