Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih akurat dan terarah sehingga tidak menimbulkan masalah baru serta pelebaran secara meluas maka penulis memberi batasan pembahasan ini pada masalah nafkah hadanah dalam putusan verstek yang dilakukan oleh lembaga peradilan agama dalam perkara cerai di Pengadilan Agama di lingkungan DKI Jakarta ada dua kasus yaitu di Pengadilan Agama Jakarta Pusat dan Pengadilan Agama Jakarta Barat dengan Nomor Perkara 207Pdt.G2009PA.JB dan 696Pdt.G2009PA.JP. 2. Perumusan Masalah Mestinya penetapan nafkah hadanah yang diputus verstek itu berdasarkan kemampuan dan dalam HIR pun hakim tidak boleh memutus melebihi dari guagatan ekstra petita, namun pada kenyataannya kerap terjadi hakim memutus perkara melebihi dari isi gugatan yang tidak diminta oleh pihak istri yang tidak hadir. Dan untuk memudahkan pembahasan ini, maka penulis akan merumuskan masalah sebagai berikut : a. Apa saja pertimbangan hakim Pengadilan Agama Jakarta Barat dan Pangadilan Agama Jakarta Pusat dalam penetapan nafkah hadanah perkara perceraian yang diputus verstek? b. Bagaimana tinjauan fiqh terhadap pertimbangan hakim Pengadilan Agama Jakarta Barat dan Pengadilan Agama Jakarta Pusat dalam penetapan nafkah hadanah pada perkara perceraian yang diputus verstek?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Untuk mengetahui pertimbangan hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat dan Pengadilan Agama Jakarta Barat dalam penetapan nafkah hadanah pada perkara perceraian yang diputus verstek. 2. Ingin mengetahui bagaimana tinjauan fiqh terhadap pertimbangan hakim Pengadilan Agama Jakarta Barat dan Pengadilan Agama Jakarta Pusat dalam penetapan nafkah hadanah pada perkara perceraian yang diputus verstek. Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan skripsi ini dihaarapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi disiplin keilmuan secara umum dan sekurang- kurangnya dapat digunakan dua aspek, yaitu : 1. Aspek Teoritis : Sebagai upaya bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan persoalan di bidang nafkah hadanah akibat perceraian dan hukum acara putusan verstek. 2. Aspek Praktis : Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman kepada masyarakat dan dapat digunakan sebagai pedoman bagi lembaga yang berwenang untuk mengadakan penyuluhan hukum Islam dalam mencari penyelesaian kasus nafkah hadanah bagi hakim dan para praktisi hukum. Serta menambah refernsi dan bahan pustaka bagi para mahasiswa serta bagi seluruh pihak kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan kampus-kampus lain pada umumnya.

D. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian