Pengumpulan Data Analisa Data Keterbatasan penelitian Implikasi untuk asuhan kebidanan pendidikan kebidanan Kesimpulan

c. Kuesioner Sikap Kuesioner tentang metode kanguru terdiri dari 10 soal pertanyaan dengan tipe check list.

F. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh tenaga medis yang berada di puskesmas tersebut, dengan menggunakan kuesioner terhadap bidan di Kecamatan Sibiru - biru. Setelah diberi penjelasan tentang cara pengisian kuesioner, kuesioner diisi langsung oleh responden saat itu juga dan setelah kuesioner selesai diisi kemudian dikumpulkan kembali dan bila terdapat kerusakan dan kekurangan data maka diperbaiki dan dilengkapi dengan melakukan pendataan ulang.

G. Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan melakukan pengukuran terhadap masing – masing jawaban responden, lalu ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian dicari besarnya persentase untuk masing – masing jawaban responden. Selanjutnya dengan membahas hasil penelitian dengan menggunakan teori dan kepustakaan yang ada. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 35 orang bidan mengenai “ Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Metode Kanguru di Kecamatan Sibiru – biru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 “ diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Karakteristik Demografi

Tabel 1a. Distribusi Demografi Bidan Tentang Metode Kangguru berdasarkan Golongan Umur Di Kecamatan Sibiru – biru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 No. UMUR JUMLAH Frekuensi Presentase 1. 2. 3. 22 – 33 thn 34 – 44 thn 45 – 55 thn 14 12 9 40 34,3 25,7 Total 35 100 Berdasarkan golongan umur di didapat bahwa bidan yang berumur antara 22 – 33 tahun, yaitu sebanyak 14 orang 40, sebanyak 12 orang 34,3 bidan yang berumur 34 – 44 tahun dan sebanyak 9 orang 25,7 bidan yang berumur 45 – 55 tahun. Universitas Sumatera Utara Tabel 1b. Distribusi Demografi Bidan Tentang Metode Kangguru berdasarkan Pendidikan Di Kecamatan Sibiru – biru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 No. PENDIDIKAN JUMLAH Frekuensi Presentase 1. 2. D1 D3 20 15 57,1 42,9 Total 35 100 Berdasarkan tingkat pendidikan diketahui bahwa bidan yang berpendidikan D1 sebanyak 20 orang 57,1 dan bidan berpendidikan D3 sebanyak 15 orang 42,9. Tabel 1c. Distribusi Demografi Bidan Tentang Metode Kangguru berdasarkan Lama Kerja Di Kecamatan Sibiru – biru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 No. LAMA KERJA JUMLAH Frekuensi Presentase 1. 2. 3. 1 – 9 thn 10 – 18 thn 19 – 28 thn 10 17 8 28,6 48,6 22,9 Total 35 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan lama bekerja diketahui bahwa bidan yang bekerja antara 10 – 18 tahun, yaitu sebanyak 17 orang 48,6, bidan yang bekerja antara 1 – 9 tahun sebanyak 10 orang 28,6 dan bidan yang bekerja antara 19 – 28 tahun sebanyak 8 orang 22,9. Tabel 1d. Distribusi Demografi Bidan Tentang Metode Kangguru berdasarkan Pelatihan Di Kecamatan Sibiru – biru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 No. PELATIHAN JUMLAH Frekuensi Presentase 1. 2. Ikut pelatihan Tidak ikut pelatihan 13 22 37,1 62,9 Total 35 100 Berdasarkan pelatihan diketahui bahwa bidan yang tidak ikut pelatihan sebanyak 22 orang 62,9 dan bidan yang ikut pelatihan sebanyak 13 orang 37,1. Universitas Sumatera Utara

2. Pengetahuan

Tabel 2a. Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Bidan Terhadap Pertanyaan Pengetahuan Tentang Metode Kanguru di Kecamatan Sibiru – biru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 No. Pertanyaan Benar Salah F F 1. Pengertian Metode Kanguru 33 94,3 2 5,7 2. Metode Kanguru dilakukan untuk perawatan 30 85,7 5 14,3 3. Tujuan Metode Kanguru 31 88,6 4 11,4 4. Keuntungan Metode Kanguru pada Perkembangan Emosi 31 88,6 4 11,4 5. Yang di stabilkan pada bayi saat dilakukan Metode Kanguru 27 77,1 8 22,9 6. Cara meletakkan bayi pada ibu 28 80 7 20 7. Posisi ibu saat dilakukan Metode Kanguru 24 68,6 11 31,4 8. Cara melakukan Metode Kanguru saat tidur 19 54,3 16 45,7 9. Cara melakukan Metode Kanguru 28 80 7 20 10. Perlakuan pada bayi sebelum melakukan Metode Kanguru 17 48,6 18 51,4 Berdasarkan hasil jawaban responden terhadap pertanyaan pengetahuan, tidak seluruh responden menjawab benar untuk masing – masing pertanyaan pengetahuan. Responden yang menjawab pertanyaan pengetahuan hampir benar seluruhnya yaitu pertanyaan tentang pengertian metode kanguru berjumlah 33 orang 94,3 dan yang Universitas Sumatera Utara paling sedikit benarnya yaitu pertanyaan tentang perlakuan pada bayi sebelum melakukan metode kanguru yaitu sebanyak 17 orang 48,6. Sedangkan responden yang paling banyak menjawab salah yaitu pada pertanyaan tentang perlakukan pada bayi sebelum melakukan metode kanguru yaitu sebanyak 18 orang 51,4 dan yang paling sedikit menjawab salah yaitu pada pertanyaan pengertian metode kanguru yaitu sebanyak 2 orang 5,7. Tabel 2b. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Bidan Tentang Metode Kanguru Di Kecamatan Sibiru – biru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 No. Pengetahuan Frekuensi Presentase 1. Baik 18 51,4 2. Cukup Baik 15 42,9 3. Kurang Baik 2 5,7 Total 35 100 Berdasarkan kategori pengetahuan bidan secara keseluruhan diketahui sebanyak 18 orang 51,4 berpengetahuan baik dalam hal tindakan metode kanguru, sebanyak 15 orang 42,9 berpengetahuan cukup baik dan hanya 2 orang 5,7 berpengetahuan kurang baik. Secara rinci dapat dilihat pada tabel diatas. Universitas Sumatera Utara

3. Sikap

Sikap merupakan kecenderungan bidan untuk merespon dan menanggapi pertanyaan tentang metode kanguru. Sikap dibagi atas dua kategori yaitu sikap baik dan kurang baik. Tabel 3a. Ditribusi Responden Berdasarkan Jawaban Bidan Terhadap Pertanyaan Sikap Tentang Metode Kangguru di Kecamatan Sibiru – biru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 No. Penyataan Frekuensi Presentse 1. Metode kanguru merupakan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu. a. Sangat setuju b. Setuju 11 24 31,4 68,6 2. Metode kanguru hanya dilakukan untuk bayi yang BBLR saja. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 3 12 16 4 8,6 34,3 45,7 11,4 3. Pelaksanaan metode kanguru jarang dilakukan oleh kaum bidan karena banyak menyita waktu untuk bekerja. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 5 8 17 5 14,3 22,9 48,5 14,3 4. Dengan melakukan metode kanguru akan dapat mencegah hipotermi pada bayi. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 19 11 4 1 54,3 31,4 11,4 2,9 5. Dengan melakukan metode kanguru akan dapat menurunkan berat badan bayi. Universitas Sumatera Utara a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 1 1 12 21 2,9 2,9 34,3 60 6. Dalam perawatan metode kanguru bayi diwajibkan mendapat ASI. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 11 18 4 2 31,4 51,4 11,4 5,7 7. Bila bayi sehat metode kanguru dapat dapat dilakukan setelah 3 hari bayi lahir. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 1 5 23 6 2,9 14,3 65,7 17,1 8. Penerapan metode kanguru pada bayi prematur atau pada bayi dengan berat lahir rendah dilakukan pada saat angin kencang. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 2 3 17 13 5,7 8,6 48,6 37,1 9. Saat melakukan metode kanguru ibu tidak boleh melakukan aktivias lainnya dengan bebas. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 3 8 20 4 8,6 22,9 57,1 11,4 10. Jika bayi yang kedinginan tidak di rawat dalam tempat yang hangat dan steril akan berdampak buruk bagi kesehatan bayinya. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 11 17 5 2 31,4 48,6 14,3 5,7 Berdasarkan jawaban responden terhadap pernyataan sikap diketahui hampir seluruh responden memberi jawaban sangat setuju dan setuju terhadap sikap dalam melakukan metode kanguru akan dapat mencegah hipotermi, responden menjawab sangat setuju sebanyak 19 orang 54,3. Dalam perawatan metode kanguru bayi Universitas Sumatera Utara diwajibkan mendapat ASI responden menjawab setuju sebanyak 18 orang 51,4, dan jika bayi yang kedinginan tidak di rawat dalam tempat yang hangat dan steril akan berdampak buruk bagi kesehatan bayinya responden menjawab setuju sebanyak 17 orang 48,6. Secara rinci dapat di lihat pada tabel diatas. Tabel 3b. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Bidan tentang Metode Kanguru di Kecamatan Sibiru – biru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 No. Sikap Frekuensi Presentase 1. Baik 30 85,7 2. Kurang baik 5 14,3 Total 35 100 Berdasarkan kategori sikap diketahui hampir seluruh bidan bersikap baik tentang metode kanguru yaitu sebanyak 30 orang 85,7 dan 5 orang 14,3 termasuk pada kategori kurang baik. Universitas Sumatera Utara

B. Pembahasan

Dari data hasil penelitian yang diperoleh, pembahasan untuk menjawab penelitian mengenai pengetahuan dan sikap bidan tentang metode kanguru di Kecamatan Sibiru – biru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 yaitu :

1. Interpretasi dan diskusi hasil

a. Pengetahuan Bidan tentang Metode Kanguru Pengetahuan bidan sehubungan dengan metode kanguru diukur dengan tujuan seberapa jauh bidan mengetahui pengertian, tujuan pelaksanaan , keuntungan, dan cara melakukan metode kanguru. Berdasarkan kategori pengetahuan bidan secara keseluruhan diketahui sebanyak 18 orang 51,4 berpengetahuan baik dalam hal pelaksanaan metode kanguru, sebanyak 15 orang 42,9 berpengetahuan cukup baik dan 2 orang 5,7 berpengetahuan kurang baik. Metode kangguru skin to skin contact adalah suatu teknologi tepat guna untuk perawatan bayi baru lahir khususnya bayi premature atau berat lahir 2500 gram dengan cara diletakkan pada dada terbuka ibu, keduanya kemudian ditutup dengan selimut atau baju tipis Roesli,2001. Meski namanya kanguru, metode ini bukan berasal dari Australia melainkan dikembangkan di Kolombia. Nama kanguru digunakan karena metode penanganan bayi premature atau BBLR yaitu kurang dari 2500 gram. Ini meniru perilaku binatang asal Australia yang menyimpan anaknya di kantung perutnya, sehingga diperoleh suhu optimal bagi kehidupan bayi Pratomo, 2007 Universitas Sumatera Utara Bila dilihat tingkat pendidikan kebidanan, dari 20 bidan D1 sebanyak 11 bidan 55 berpengetahuan baik dan 9 bidan 45 berpengetahuan cukup baik, dari 15 bidan D3 sebanyak 7 bidan 46,7 berpengetahuan baik, 6 bidan 40 berpengetahuan cukup, sedangkan 2 bidan 13,3 berpengetahuan kurang baik. Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2003, yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah melakukan penginderaan melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain, media massa maupun lingkungan. Sebagian besar pengetahuan bidan mengenai tujuan, keuntungan, dan cara metode kanguru diperoleh saat mereka menempuh jenjang pendidikan kebidanan dan pengetahuan ini akan terus berlanjut dan berkembang setelah bidan tersebut secara langsung melakukan metode kanguru, karena bidan langsung melihat, mendengar, meraba, dan merasakan pasien yang sedang ditanganinya. Disamping itu, dengan adanya wewenang tambahan yang diberikan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat lainnya, sesuai dengan program pemerintah yakni pendidikan dan pelatihan yang diterima. Pemahaman bidan tentang program pemerintah yang dilaksanakan bidan tersebut terhadap program kesehatan. Apabila pemahaman bidan sangat baik, tentunya pelaksanaan pelayanan yang diberikan berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan, khususnya dalam melakukan metode kanguru pada bayi baru lahir. Universitas Sumatera Utara b. Sikap Bidan tentang Metode Kanguru Berdasarkan kategori sikap diketahui hampir seluruh bidan bersikap baik dalam pelaksanaan metode kanguru yaitu sebanyak 30 orang 85,7 dan 5 orang 14,3 lainnya bersikap kurang baik. Dalam proses pemberian pelayanan medis, seorang bidan akan menghadapi keadaan yang menuntut dia untuk bersikap terhadap segala sesuatu yang muncul dari sekelilingnya saat memberikan pelayanan kesehatan. Kemampuan bidan untuk bersikap baik terhadap orang yang berada disekelilingnya akan berpengaruh terhadap hasil dari pelayanan medis yang diberikannya. Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2003 bahwa aspek yang tercakup dalam sikap adalah menerima orang subjek dan mau memperhatikan stimulus yang diberikan objek. Dalam hal ini bagaimana bidan dapat menerima bayi yang baru lahir dengan berat badan lahir rendah atau hipotermi selanjutnya bagaimana bidan merespon dengan memberikan jawaban apabila ditanya selama proses metode kanguru pada pasiennya. Aspek terakhir, bagaimana bidan bertanggungjawab atas segala sesuatu keputusan yang diambilnya dengan menerima segala resiko atas keputusan tersebut selama proses metode kanguru.

C. Keterbatasan penelitian

1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan variabel dengan membahas tabel frekuensi dan persentasi. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya menggunakan desain Universitas Sumatera Utara yang lebih luas sehingga dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan sikap bidan tentang metode kanguru.

D. Implikasi untuk asuhan kebidanan pendidikan kebidanan

1. Untuk asuhan kebidanan Penelitian ini diharapkan memberi informasi kepada institusi yang memberikan pelayanan kesehatan berupa asuhan kebidanan tentang metode kanguru. 2. Untuk pendidikan kebidanan Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan bagi pengembangan ilmu kebidanan khususnya asuhan kebidanan pada peserta didik tentang metode kanguru. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kategori pengetahuan bidan secara keseluruhan diketahui sebanyak 18 orang 51,4 berpengetahuan baik dalam pelaksanaan metode kanguru, sebanyak 12 orang 42,9 berpengetahuan cukup baik, dan 2 orang 5,7 berpengetahuan kurang baik. Berdasarkan kategori sikap diketahui hampir seluruh bidan bersikap baik dalam pelaksanaan metode kanguru yaitu berjumlah 30 orang 85,7 dan 5 orang 14,3 bersikap kurang baik.

B. Saran