Interpretasi dan diskusi hasil

B. Pembahasan

Dari data hasil penelitian yang diperoleh, pembahasan untuk menjawab penelitian mengenai pengetahuan dan sikap bidan tentang metode kanguru di Kecamatan Sibiru – biru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 yaitu :

1. Interpretasi dan diskusi hasil

a. Pengetahuan Bidan tentang Metode Kanguru Pengetahuan bidan sehubungan dengan metode kanguru diukur dengan tujuan seberapa jauh bidan mengetahui pengertian, tujuan pelaksanaan , keuntungan, dan cara melakukan metode kanguru. Berdasarkan kategori pengetahuan bidan secara keseluruhan diketahui sebanyak 18 orang 51,4 berpengetahuan baik dalam hal pelaksanaan metode kanguru, sebanyak 15 orang 42,9 berpengetahuan cukup baik dan 2 orang 5,7 berpengetahuan kurang baik. Metode kangguru skin to skin contact adalah suatu teknologi tepat guna untuk perawatan bayi baru lahir khususnya bayi premature atau berat lahir 2500 gram dengan cara diletakkan pada dada terbuka ibu, keduanya kemudian ditutup dengan selimut atau baju tipis Roesli,2001. Meski namanya kanguru, metode ini bukan berasal dari Australia melainkan dikembangkan di Kolombia. Nama kanguru digunakan karena metode penanganan bayi premature atau BBLR yaitu kurang dari 2500 gram. Ini meniru perilaku binatang asal Australia yang menyimpan anaknya di kantung perutnya, sehingga diperoleh suhu optimal bagi kehidupan bayi Pratomo, 2007 Universitas Sumatera Utara Bila dilihat tingkat pendidikan kebidanan, dari 20 bidan D1 sebanyak 11 bidan 55 berpengetahuan baik dan 9 bidan 45 berpengetahuan cukup baik, dari 15 bidan D3 sebanyak 7 bidan 46,7 berpengetahuan baik, 6 bidan 40 berpengetahuan cukup, sedangkan 2 bidan 13,3 berpengetahuan kurang baik. Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2003, yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah melakukan penginderaan melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain, media massa maupun lingkungan. Sebagian besar pengetahuan bidan mengenai tujuan, keuntungan, dan cara metode kanguru diperoleh saat mereka menempuh jenjang pendidikan kebidanan dan pengetahuan ini akan terus berlanjut dan berkembang setelah bidan tersebut secara langsung melakukan metode kanguru, karena bidan langsung melihat, mendengar, meraba, dan merasakan pasien yang sedang ditanganinya. Disamping itu, dengan adanya wewenang tambahan yang diberikan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat lainnya, sesuai dengan program pemerintah yakni pendidikan dan pelatihan yang diterima. Pemahaman bidan tentang program pemerintah yang dilaksanakan bidan tersebut terhadap program kesehatan. Apabila pemahaman bidan sangat baik, tentunya pelaksanaan pelayanan yang diberikan berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan, khususnya dalam melakukan metode kanguru pada bayi baru lahir. Universitas Sumatera Utara b. Sikap Bidan tentang Metode Kanguru Berdasarkan kategori sikap diketahui hampir seluruh bidan bersikap baik dalam pelaksanaan metode kanguru yaitu sebanyak 30 orang 85,7 dan 5 orang 14,3 lainnya bersikap kurang baik. Dalam proses pemberian pelayanan medis, seorang bidan akan menghadapi keadaan yang menuntut dia untuk bersikap terhadap segala sesuatu yang muncul dari sekelilingnya saat memberikan pelayanan kesehatan. Kemampuan bidan untuk bersikap baik terhadap orang yang berada disekelilingnya akan berpengaruh terhadap hasil dari pelayanan medis yang diberikannya. Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2003 bahwa aspek yang tercakup dalam sikap adalah menerima orang subjek dan mau memperhatikan stimulus yang diberikan objek. Dalam hal ini bagaimana bidan dapat menerima bayi yang baru lahir dengan berat badan lahir rendah atau hipotermi selanjutnya bagaimana bidan merespon dengan memberikan jawaban apabila ditanya selama proses metode kanguru pada pasiennya. Aspek terakhir, bagaimana bidan bertanggungjawab atas segala sesuatu keputusan yang diambilnya dengan menerima segala resiko atas keputusan tersebut selama proses metode kanguru.

C. Keterbatasan penelitian