Pedoman Administratif Kondisi Fisik Kewilayahan.

dengan rancangan penelitian, penulis menetapkan jumlah key informan sebanyak 4 empat orang. Keempat orang yang ditetapkan sebagai key informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang memiliki kedudukan tertentu karena dianggap dapat menjawab segala sesuatu yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini, yaitu yang berhubungan dengan Kesiapan Dusun IV Alue Tengku Muda menjadi Desa Alue Tengku Muda. Keempat orang yang menjadi key informan terdiri dari Pemrakarsa Pembentukan Desa, Camat Jeumpa, Kepala Desa Alue Sungai Pinang dan Kepala Dusun IV Alue Tengku Muda.

C. Pedoman Administratif

Berdasarkan kerangka acuan proposal pembentukan Dusun IV Alue Tengku Muda menjadi Desa Alue Tengku Muda di tahun 2006, pedoman administratif yang dipakai oleh warga Dusun IV Alue Tengku Muda adalah Undang-undang No. 22 Tahun 1999 Jo. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Undang-undang No. 18 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Otsus Aceh, dan Qanun No. 27 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Gampong desa dalam Kabupaten Aceh Barat Daya. Di dalam Bab II Bagian Pertama tentang Syarat-Syarat Pembentukan Gampongdesa, qanun tersebut menyebutkan bahwa: 1 Untuk membentuk suatu gampong sekurang-kurangnya mempunyai penduduk 250 jiwa; 2 Memiliki luas tertentu dan terjangkau secara berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka memberikan pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat; 3 Letak wilayah memiliki jaringan perhubungan atau komunikasi antara dusun dengan dusun yang letaknya memungkinkan terpenuhi dalam wilayah tersebut; Universitas Sumatera Utara 4 Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan, pemasaran, sosial, produksi, sarana dan prasarana pemerintahan desa; 5 Kesamaan sosial budaya yaitu suasana yang memberikan kemungkinan terbinanya kerukunan hidup beragama dan kerukunan hidup bermasyarakat yang berhubungan dengan adat-istiadat; 6 Dalam pembentukan gampongdesa perlu mempedomani pola tata gampong yang memungkinkan kelancaran perkembangan yang selaras dan sesuai dengan atat pemerintahan gampong, tata masyarakat dan fisik gampongdesa guna mempertahankan kesimbangan dan kelestariannya. Selain itu terdapat pula bukti dukungan dari masyarakat yang terbentuk dalam Panitia Pemekaran Gampong Alue Tengku Muda Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2006. Kepanitian ini merupakan bukti atas keinginan dan aspirasi masyarakat yang menginginkan pembentukan Dusun IV Alue Tengku Muda untuk menjadi Desa Alue Tengku Muda definitif.

D. Kondisi Fisik Kewilayahan.

Syarat fisik meliputi cakupan wilayah yang memungkinkan masyarakat dapat beraktivitas secara leluasa berdasarkan tata adat istiadat yang ada tengah-tengah masyarakat. Wilayah calon desa yang akan dimekarkan seluas kurang lebih 2 Km². Wilayah pembentukan desa digambarkan dalam peta wilayah calon desa dan sarana dan prasarana yang tersedia. Universitas Sumatera Utara Berikut gambaran desa berdasarkan proposal yang diajukan panitia pemekaran 1. Calon desa baru memiliki empat dusun, mengenai peta wilayah calon desa ada dilampirkan dalam lampiran, berikut ini masing-masing dusun di desa tersebut: a. Dusun Suka Damai; b. Dusun Gunong Cut; c. Dusun Kuta Malaka; dan d. Dusun Gunong Tengku 2. Sarana dan prasarana yang tersedia berdasarkan pengamatan penulis pada calon desa tersebut berupa 2 unit sarana peribadatan berupa mesjid dan dayah dan adanya adanya 2 unit kilang padi. Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, Dusun IV Alue Tengku Muda dilalui oleh Jalan Negara Blangpidie – Nagan Raya yang merupakan jalan penghubung antara Kabupaten Aceh Barat Daya dengan Kabupaten Nagan Raya. Dusun IV Alue Tengku Muda juga memiliki 2 jalan yaitu Jalan Tengku Muda yang menuju ke Perkebunan Rakyat dan Jalan Kota Malaka yang menuju ke areal persawahan warga. Kondisi Dusun IV Alue Tengku Muda juga memiliki kondisi sosial budaya yang homogen dimana masyarakat di dusun tersebut 100 beragama Islam dan memiliki talian persaudaraan yang erat karena tidak terdiri dari berbagai macam suku dan ras. Dusun IV Alue Tengku Muda memiliki areal persawahan yang luas dan merupakan satu-satunya dusun di Desa Alue Sungai Pinang yang memiliki areal persawahan, disamping itu Dusun IV Alue Tengku Muda juga memiliki areal pegunungan yang dimanfaatkan oleh warga untuk berkebun pala dan coklat kakao. Universitas Sumatera Utara

E. Hasil Wawancara