Hasil Wawancara PENYAJIAN DATA

E. Hasil Wawancara

Berdasarkan teknik pengumpulan data yang penulis gunakan untuk memperoleh informasi yaitu teknik wawancara mendalam dengan empat informan secara langsung yaitu: Bapak Tengku Jailani sebagai pemrakarsa pembentukan Desa Alue Tengku Muda. Bapak Hasbi Hasan, S. Sos. M.M sebagai Camat Kecamatan Jeumpa. Bapak Zaini, B. Sc., sebagai Kepala Desa Alue Sungai Pinang Bapak Muhammad Iman Ismail M. Amin Nyak Geh sebagai Kepala Dusun IV Alue Tengku Muda. Maka dalam hal ini penulis akan menyajikan hasil wawancara dalam bentuk uraian- uraian dan penjelasan sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh informan yang bersangkutan. Pertanyaan 1 : Apakah latar belakang dan tujuan lahirnya ide pemekaran Desa Alue Sungai Pinang ? Tengku Jalil: “Kebutuhan akan pembangunan yang adil dan merata, berjauhan dari Desa Induk Alue Sungai Pinang sekitar 1 km yang akhirnya membuat pengurusan sesuatu itu jadi susah. Semenjak 5 kali pergantian kepala desa kami di sini selalu dijadikan anak tiri, dari segi pembangunan kami selalu ketinggalan sampai saat ini. Ada mesjid yang besar itu untuk pembangunannya tidak pernah dibantu oleh kepala desa, yang ada baru Rp 6 juta yang dibantu tahun ini. Selebihnya adalah swadaya kami masyarakat untuk membangun mesjid tersebut. Dari tahun 80-an saya sudah menjadi kepala dusun. Baru ada pembuatan jalan sepanjang 400 meter yang merupakan bantuan dari kabupaten pada tahun 2006”. Camat Jeumpa: “Bisa jadi karena ketimpangan pembangunan, tapi saya rasa tidak juga karena ketimpangan pembangunan, itu hanya karena ada ide satu dua saja yang ingin melakukan pemekaran, mereka “iri” saja melihat daerah lain yang jumlah penduduknya tidak sampai 1.000 jiwa bisa melakukan pembentukan desa”. Universitas Sumatera Utara Kepala Desa Alue Sungai Pinang: “Yang saya lihat bahwa ide pemekaran tersebut dilatarbelakangi karena Dusun IV Gunong Cut Desa Alue Sungai Pinang tersebut dianggap jauh dari desa induk. Karena faktor jarak yang dianggap jauh maka seakan-akan segala urusan desa sangat sulit untuk dilakukan”. Kepala Dusun IV Alue Tengku Muda: “Karena ketidakadilan pembangunan. Kami dianakatirikan. Program pembangunan desa praktis tidak pernah menyentuh dusun kami. Coba lihat betapa dusun kami lah yang paling tertinggal dengan dusun-dusun yang lain. Dusun kami hanya dimanfaatkan sebagai rencana-rencana proyek yang masuk dalam proposal, tapi realisasi proyek jatuh ke dusun-dusun yang lain yang lebih dekat dengan desa induk. Dusun kami sering difoto untuk pembangunan, kata mereka aparat desainstansi pemerintah untuk kebutuhan pembangunan. Sungai, jalan, dan rumah-rumah warga difoto untuk pembangunan ??. tapi sampai detik ini tiang listrik penerang jalanpun kami tak punya”. Pertanyaan 2 : Berapa dusun yang ingin melakukan pemekaran? Tengku Jalil: “Pada dasarnya hanya dusun yang ingin kami mekarkan. Tapi karena berbenturan dengan jumlah jiwa yang tidak cukup 1000 orang maka kami akan mekar dengan dusun cébela Daerah Simpang Barat Dusun V” Camat Jeumpa: “Kalau untuk kasus ini hanya mereka saja yang ingin melakukan pemekaran. Bahkan indikasi cuma “beliau-beliau itu”. Maksudnya cuma satu dua orang. Tidak semua warga setuju” Kepala Desa Alue Sungai Pinang: “Ya cuma Dusun IV. Kalau Dusun V sebenarnya mereka tidak mau gabung untuk melakukan pemekaran. Ya kalau ada usaha dari Dusun IV agar Dusun V ikut gabung, itu wajar-wajar saja, karena memang kalau tidak gabung maka syarat jumlah jiwa tadi tidak memenuhi syarat dari Permendagri” Kepala Dusun IV Alue Tengku Muda: “Ya pada dasarnya Dusun IV saja yang ingin melakukan pembentukanpemekaran desa”. Pertanyaan 3 : Berapa luas dusun IV Alue Tengku Muda ini ? Tengku Jalil: “panjangnya ada 1 km, kalau ditambah dengan sedikit Wilayah Dusun V Gunong Tengku yaitu Simpang Barat, kira-kira panjangnya bisa mencapai 1 ¼ Km”. Universitas Sumatera Utara Camat Jeumpa: “Kalau kita ukur dari gunung sampai sawah itu tidak sampai 1 Km”. Kepala Dusun IV Alue Tengku Muda: “kalau dilihat dari gunung sampai persawahan masyarakat lebar kurang lebih 4 Km. Sedangkan panjangnya kurang lebih 1 Km”. Pertanyaan 4 : Apakah usul pemekaran desa ini sudah pernah disampaikan kepada kepala desa? Tengku Jalil: “Bukan lagi ke kepala desa, bahkan sudah sampai ke kepala daerah sudah pernah diusulkan”. Camat Jeumpa: “Sudah, bahkan tim observasi sudah turun ke lapangan untuk mengumpulkan data terkait syarat-syarat pembentukanpemekaran”. Kepala Desa Alue Sungai Pinang: “Sudah. Bahkan saya sudah menandatangani surat rekomendasinya”. Kepala Dusun IV Alue Tengku Muda: “Sudah. Bukan saja kepala desa, camat dan bupati pun sudah menerima proposal kami”. Pertanyaan 5 : Sudah berapa lamakah rencana pemekaran tersebut muncul? Tengku Jalil: Rencana pemekaran sudah lama kami usung, sejak tahun 1963. Terakhir kemarin kami ajukan proposal sampai ke dewan kabupaten dan bapak bupati, tapi belum juga berhasil. Hanya kerana alasan berbenturan dengan Permendagri. Jadi dulu waktu Permendagri belum keluar kenapa dusun kami belum juga dimekarkan? Inilah yang sangat disayangkan, sikap-sikap tidak aspiratif dari pemimpin-pemimpin kita”. Camat Jeumpa: “Menurut mereka sudah lama. Ya sebelum Pemendagri itu keluar. Makanya mereka agak heran ketika melihat dusun lain bisa mekar walaupun belum cukup 1000 jiwa, sekarang kok mereka nggak bisa? Sekarang kan sudah ada aturan baru. Kita sudah sampaikan hal tersebut, tapi mereka tidak terima”. Kepala Desa Alue Sungai Pinang: “Sudah lama. Ketika Qanun Abdya mengatur tentang 250 jiwa syaratnya. Tapi itu kan dulu. Sekarang sudah ada aturan baru, yakni harus ada 1000 jiwa”. Universitas Sumatera Utara Kepala Dusun IV Alue Tengku Muda: “Sudah sangat lama. Sebelum saya menjadi kepala dusun, ide pemekaran ini sudah muncul”. Pertanyaan 6 : Apakah ide pembentukan desa ini mendapat dukungan dari semua masyarakat? Tengku Jalil: “Ya..ide pembentukan desa ini mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat”. Camat Jeumpa: “Saya melihat tidak. Hanya beberapa orang saja yang mau membentukmemekarkan Dusun IV menjadi desa. Tidak semua masyarakat mendukung”. Kepala Desa Alue Sungai Pinang: “Sebagian besar dari mereka memang mendukung ide pembentukanpemekaran tersebut”. Kepala Dusun IV Alue Tengku Muda: “Alhamdulillah semua masyarakat mendukung rencana pembentukan pemekaran ini. Karena masyarakat sudah mengerti tentang penting dusun ini menjadi desa”. Pertanyaan 7 : Pernahkah dilakukan sosialisasi mengenai ide pemekaran kepada masyarakat dan apa tanggapannya? Tengku Jalil: Pernah. Bahkan sering. Kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat Dusun IV. Panitia pemekaran selalu mengadakan pertemuan baik di masjid maupun balai pertemuan lainnya. Camat Jeumpa: Mereka mungkin sudah melakukan sosialisasi. Karena itu bukan kerja kami. Kami hanya merekomendasikan bila sudah memenuhi syarat sebagaimana tertera dalam Permendagri Nomor 28 Tahun 2006. Kepala Desa Alue Sungai Pinang: Mereke suda melakukan sosialisasi kepada masyarakat Dusun IV Alue Tengku Muda.. Jadi masyarakat Dusun IV sudah tahu tentang adanya rencana pemekaran tersebut”. Kepala Dusun IV Alue Tengku Muda: “Sudah. Sosialiasi kami lakukan kepada seluruh masyarakat. Hasilnya masyarakat sudak bulat keinginannya untuk membentuk desa baru”. Universitas Sumatera Utara Pertanyaan 8 : Apakah pemerintah desa dalam hal ini Kepala Desa dan BPD Desa Alue Sungai Pinang menyetujui usulan pemekaran tersebut? Tengku Jalil: “Sudah setuju. Beliau sudah menandatangani surat rekomendasinya. Hanya Pak Camat saja yang belum menandatangani surat rekomendasi kecamatan”. Kepala Desa Alue Sungai Pinang: “Secara wewenang, aspirasi mereka kita tandatangani rekomendasinya. Kalau persetujuan dalam bentuk keputusan tentang desa baru yang definitf tetap berada di tangan bupati”. Kepala Dusun IV Alue Tengku Muda: “Sudah. Bahkan rekomendasinya sudah kami terima”. Pertanyaan 9 : Ada berapa jumlah penduduk untuk Desa Alue Sungai Pinang ? Tengku Jalil: “Menurut catatan di kantor camat, jumlah penduduk di Desa Alue Sungai Pinang sebanyak 2.800 jiwa”. Camat Jeumpa: “Menurut catatan kami bahwa jumlah penduduk di Desa Alue Sungai Pinang berjumlah 2.400. dan itu merupakan data terbaru yang tiap bulan terus kami lakukan pembaruan data”. Kepala Desa Alue Sungai Pinang: “Jumlahnya sesuai sensus terbaru ada 2.400 jiwa”. Kepala Dusun IV Alue Tengku Muda: “ada 2.400 jiwa”. Pertanyaan 10 : Berapa jumlah penduduk untuk desa yang akan dibentuk dari Dusun IV Alue Tengku Muda ? Tengku Jalil: “Untuk Dusun IV Alue Tengku Muda Ada sekitar 700 jiwa dan 830 jiwa digabung dengan sebagian wilayah Dusun V Gunong Tengku yaitu Simpang Barat” Camat Jeumpa: “Jumlah penduduk sekitar 300 jiwa, datanya ada di kantor kecamatan”. Kepala Desa Alue Sungai Pinang: “Jumlah penduduk Dusun IV Alue Tengku Muda ada sekitar 350 jiwa” Universitas Sumatera Utara Kepala Dusun IV Alue Tengku Muda: “sensus terbaru, jumlah penduduk yang ada di Dusun IV Alue Tengku Muda adalah 337 jiwa’ Pertanyaan 11 : Syarat apa yang dirasakan masih kurang dalam upaya pembentukan Dusun IV Alue Tengku Muda ini menjadi Desa? Tengku Jalil: “Untuk syarat kami rasa bahwa hanya persyaratan jumlah penduduk saja yang belum bisa kami penuhi, sedangkan syarat-syarat yang lain seperti potensi sumber daya alam kami sudah memiliki itu dengan adanya areal persawahan dan perkebunan pala sebagai tempat penduduk mancari nafkah”. Camat Jeumpa: “untuk syarat menjadi desa, dusun tersebut jika dilihat dari jumlah penduduk saja sudah tidak memenuhi syarat untuk menjadi desa. Potensi wilayah juga tidak mendukung, pertanian juga kurang, itu kan dusun, jadi pertaniannya kecil.pendukung lainnya seperti bangunan pemerintah juga tidak ada, yang ada cuma mesjid 1. jadi masalahnya di syarat pertama saja tidak mendukung jumlah penduduk apalagi syarat-syarat yang lain makanya untuk sekarang dusun tersebut belum bisa kita jadikan desa”. Kepala Desa Alue Sungai Pinang: “Proses pembentukan Dusun IV unutk menjadi desa sendiri terbentur pada syarat jumlah penduduk yang tidak sampai 1000 jiwa. Kita berpedoman pada Permendagri tentang pembentukan desa yang mensyaratkan 1000 jiwa itu. Patokan kita Permendagri itu”. Kepala Dusun IV Alue Tengku Muda: “Kami tertahan pada jumlah penduduk. Kalau syaat-syarat lain kami sudah siap” Pertanyaan 12 : Apa saja potensi dusun calon desa yang diharapkan menjadi penyokong sumber pendapatan desa yang baru? Tengku Jalil: “Yang pertama ada areal pertanian, dimana areal pertanian di Desa Alue Sungai Pinang itu hanya ada di Dusun IV Alue Tengku Muda, kiranya jika jadi desa, maka Desa Alue Sungai Pinang tidak ada lagi areal persawahan. Yang kedua kebun pala yang luas di atas gunung. Kita juga memiliki 2 kilang padi dan satu kilang pembuatan bata, satu bangunan mesjid, akan tetapi, untuk gedung pemerintah kita belum memiliki itu. Kita juga memiliki Puskesmas, satu sekolah, pesantren. Bahkan kita memiliki jalan yang langsung tembus ke Desa Iku Lhung. Itu saya rasa sudah mencukupi untuk dapat menjadi desa”. Universitas Sumatera Utara Camat Jeumpa: “Dusun IV tidak memiliki potensi yang bisa mendukung mereka untuk menjadi desa. Pertanian dan perkebunan mereka tidak terlalu bepotensi.” Kepala Desa Alue Sungai Pinang: “Potensi yang dimiliki oleh Dusun IV hanya pertanian. Kalau perkebunan tanaman umur panjang sangat minim. Secara umum mereka belum siap untuk menjadi desa.” Kepala Dusun IV Alue Tengku Muda: “Potensi yang kami miliki sudah sangat mendukung Dusun IV mekar menjadi desa baru. Kami punya pertanian yang luas. Perkebunan kami juga sangat mendukung. Petani-petani kami menanam padi, pala, dan coklat. Tidak beda kok dengan mereka yang ada di luar Dusun IV.” Pertanyaan 13 : Sudah sejauh mana proses pemekaran desa berjalan? Tengku Jalil: “Proses pemekaran sudah berjalan sejak lama. Kami sudah menyampaikan usul ini kepada kepala desa, imum mukim, sampai ke tingkat kabupaten. Bahkan kami juga sudah menyampaikan usul ini kepada anggota DPRA di Banda Aceh, tapi hasilnya dusun kami belum terbentuk untuk menjadi desa”. Camat Jeumpa: “Sudah sampai ke tingkat kabupaten. Tim observasi dari kabupaten juga sudah turun. Tapi dari hasil observasi menghasilkan satu kesimpulan bahwa dusun itu belum layak untuk dimekarkan.” Kepala Desa Alue Sungai Pinang: “Secara wewenang kami sudah menyampaikan proposal pembentukan Dusun IV untuk menjadi desa ke Bupati Aceh Barat Daya, tapi proposalnya dikembalikan lagi, karena dianggap syaratnya belum terpenuhi”. Kepala Dusun IV Alue Tengku Muda: “Sudah sejak lama kami berjuang untuk pemekaran dusun kami menjadi desa. Proposal kami sudah kami sampaikan kepada pemerintah kabupaten melalui DPRK Abdya.” Universitas Sumatera Utara Pertanyaan 14 : Apakah sarana dan prasarana pelayanan publik telah tersedia untuk pembentukan calon desa baru? Tengku Jalil: “Rencana kami kan mekar dengan setengah dari Dusun V Simpang Barat, di dusun tersebut ada sarana sekolah, Puskesmas, dan satu buah pesantren”. Camat Jeumpa: “Belum ada sarana pelayanan publik yang tersedia di dusun itu untuk mendukung pemekaran tersebut.” Kepala Desa Alue Sungai Pinang: “Dusun IV belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pemekaran tersebut. Sekolah, puskesmas yang ada di sini bukan milik Dusun IV”. Kepala Dusun IV Alue Tengku Muda: “Memang, kalau sarana dan prasarana pelayanan publik kami belum punya, tapi pemekaran ini mudah-mudahan menjadi pendorong dibangunnya sarana dan prasarana pelayanan publik tersebut”. Pertanyaan 15 : Adakah kelompok yang pro dan kontra terhadap ide pemekaran tersebut dan alasannya? Tengku Jailani: “Tidak ada. Kami semua sudah sepakat untuk mekar. Jadi masalah pro kontra itu tidak pernah ada”. Camat Jeumpa: “Saya hanya ingin bilang bahwa ide itu tidak dari semua masyarakat. Itu hanya ide beberapa orang saja”. Kepala Desa Alue Sungai Pinang: “Saya tidak melihat adanya pro kontra itu. Saya hanya menerima proposal pemekaran dari mereka dan saya tandatangani, sebagai bentuk mengapresisasi aspirasi warga”. Kepala Dusun IV Alue Tengku Muda: “Alhamdulillah semua masyarakat Dusun IV Alue Tengku Muda setuju dengan pemekaran ini. Tidak ada yang kontra, karena masyarakat sudah mengerti tujuan dari pemekaran ini”. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISIS DATA