5. efek hiperkromik adalah kenaikan dalam intensitas serapan. 6. Efek hipokromik adalah penurunan dalam intensitas serapan.
Spektroskopi serapan adalah cara yang berguna untuk menganalisis struktur flavonoida. Cara tersebut digunakan untuk mambantu mengidentifikasi jenis
flavonoida dan menentukan pola oksigenasi. Disamping itu kedudukan gugus hidroksil fenol bebas pada inti flavonoida dapat ditentukan dengan penambahan
pereaksi geser kedalam larutan cuplikan dan mengamati pergeseran puncak serapan yang terjadi Markham, 1988.
Spektrum falvonoida biasanya ditentukan dalam pelarut metanol. Spektrum khas terdiri atas dua maksimal pada rentang 240-285 nm pita II 300-350 pita I
Markham, 1988
2.5.1 Spektrum Natrium Metoksida
Natrium metoksida adalah merupakan basa kuat yang dapat mengionisasi hampir semua gugus hidroksil yang terdapat pada inti flavonoida. Spektrum ini
biasanya merupakan petunjuk sidik jari pola hidroksilasi. Degradasi atau pengurangan kekuatan spektrum setelah waktu tertentu merupakan petunjuk baik
akan adanya gugus yang peka terhadap basa. Pereaksi pengganti natrium metoksida adalah larutan natrium hidroksida 2M dalam air Markham, 1988
2.5.2 Spektrum Natrium Asetat
Natrium asetat adalah basa yang lebih lemah dan hanya menyebabkan pengionan yang berarti pada gugus hidroksil flavonoida yang lebih asam. Natrium
Universitas Sumatera Utara
asetat digunakan terutama untuk mendeteksi adanya gugus 7 hidroksil Markham, 1988.
2.5.3 Spektrum natrium asetat asam borat
Menjembatani kedua gugus kedua gugus hidroksil pada gugus orto-dihidroksi dan digunakan untuk mendeteksinya Markham, 1988.
2.5.4 Spektrum AlCl
3
HCl
Karena membentuk kompleks antara gugus hidroksil dan keton yang bertetangga dan membentuk kompleks tidak tahan asam dengan gugus orto-
dihidroksil, pereaksi ini dapat digunakan untuk mendeteksi kedua gugus tersebut. Jadi spektrum AlCl
3
merupakan penjumlahan pengaruh semua kompleks terhadap spektrum, sedangkan spektrum AlCl
3
HCl hanya merupakan pengaruh kompleks hidroksiketo Markham, 1988.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah metode eksperimental yang meliputi identifikasi tumbuhan, pengumpulan bahan tumbuhan, pengolahan sampel, karakterisasi
simplisia, pembuatan simplisia skrining fitokimia, pembuatan ekstrak secara meserasi, isolasi secara kromatografi kertas ,uji kemurnian dan identifikasi senyawa
isolat secara spektrofotometri ultraviolet menggunakan pereaksi geser shift reagent. 3.1 Alat-alat yang digunakan
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat-alat gelas laboratorium, blender National, oven listrik Stork, neraca kasar Ohaus, neraca
analitik Mettler tolede, penangas air Yenaco, krus tang, eksikator, penguap vakum putar Buchi 461, mikroskop Olympus, krus porselin, tanur Gallenkamp,
seperangkat alat penetapan kadar air, bejana, pipa kapiler, lampu uv, hair dryer, dan seperangkat alat spektrofotometer ultraviolet Shimadzu UV-1240.
3.2 Bahan-bahan yang digunakan