1.6 Metodologi Penelitian
Dalam penyusunan tulisan ini, penulis mengadakan suatu studi kasus menentukan jumlah kendaraan roda empat di sekitar Kawasan Lapangan Benteng Medan dengan
uraiannya sebagai berikut: 1.
Pengambilan data kenderaan roda empat yang memasuki dan meninggalkan setiap perempatan di Kawasan Lapangan Benteng Medan.
2. Pengambilan data dilakukan 1 satu jam sibuk setiap hari selama 6 enam hari
berturut-turut, dengan ketentuan pengambilan data dilakukan pada saat kondisi lokasi penelitian normal bukan pada saat hujan, hari liburbesar dan hari minggu.
3. Memodelkan data kenderaan roda empat yang memasuki dan meninggalkan setiap
perempatan di Kawasan Lapangan Benteng Medan ke bentuk sistem persamaan linier.
4. Sistem persamaan linier tersebut diubah ke dalam bentuk matriks yang diperbesar
dan diselesaikan dengan menggunakan metode eliminasi Gauss-Jordan. 5.
Merancang program untuk menyelesaikan sistem persamaan linier non-homogen dengan metode eliminasi Gauss-Jordan menggunakan Bahasa C.
1.7 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan tulisan ini, penulis melakukan tinjauan pustaka yang membahas tentang sistem persamaan linier dengan metode-metode penyelesaiannya. Penulis juga
melakukan tinjauan pustaka yang membicarakan Bahasa C dan tentang penyusunan program dalam Bahasa C.
Kusuma M. R. 1991: 218-248 dalam bukunya yang berjudul “Belajar Turbo C Dengan Cepat Dan Mudah” mengatakan bahwa struktur array dua dimensi
memiliki dua macam indeks yang dituliskan seperti berikut: nama_variabel [indeks1] [indeks2]. Indeks1 menunjukkan jumlah atau nomor baris, sedangkan indeks2
menunjukkan jumlah atau nomor kolom.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1 Struktur array dua dimensi
Jumlah elemen yang dimiliki oleh array dua dimensi dapat ditentukan dari hasil perkalian: indeks1 dengan indeks2. Contoh menginisialisasikan array dua
dimensi sebagai berikut: define N 5
float bil[N][N];
Davis W. S. 1983: 47-55 dalam bukunya “Tools Technique For Structure System Analysis And Design” menjelaskan tentang simbol-simbol dasar flowchart dan
definisi flowchart itu sendiri.
Kolman B. 1996: 8-18 dalam bukunya yang berjudul “Elementary Linear Algebra” menjelaskan bahwa jika A sebuah matriks berukuran n x n, maka sistem
linier AX = B merupakan suatu sistem n persamaan dengan n peubah yang tidak diketahui. Disamping itu buku ini juga digunakan sebagai pedoman dalam
pemahaman tentang matriks dalam menyelesaikan sistem persamaan linier non- homogen.
Jhonson L. W dan Riess R. D. 1991: 280-289 dalam bukunya yang berjudul “Introduction To Linear Algebra” menjelaskan bahwa eleminasi Gauss-Jordan tidak
hanya dapat digunakan sebagai alat dalam teoritis tetapi merupakan salah satu
[2][1] 3
2 1
1 2
3
Indeks1 Indeks2
Universitas Sumatera Utara
prosedur yang sangat populer dalam menyelesaikan sistem linier AX = B dengan mengimplementasikannya pada komputer.
Steven J. Leon 1998: 12-19 Edisi Kelima dalam bukunya “Aljabar Linier Dan Applikasinya” menjelaskan bahwa proses menggunakan operasi-operasi baris
elementer untuk mengubah suatu matriks menjadi bentuk eselon baris tereduksi yang disebut dengan reduksi Gauss-Jordan.
Howard Anton 1987: 8-16 Edisi Kelima dalam bukunya “Elementary Linear Algebra” menjelaskan untuk mereduksi matriks menjadi bentuk eselon baris tereduksi
yang dinamakan eliminasi Gauss-Jordan. Prosedur untuk menghasilkan bentuk eselon baris tersebut dinamakan eliminasi Gauss.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Persamaan Linier dan Matriks