Ketentuan Pajak Hotel Uraian Teoritis Tentang Pajak Hotel 1. Defenisi Pajak Hotel

yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. Pajak Hotel merupakan salah satu dari jenis pajak daerah yang dipungut oleh Pemerintah Daerah KabupatenKota. Menurut Perda Nomor 13 Tahun 2003 tentang Pajak Daerah Kota Medan, dijelaskan bahwa Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di hotel. Pengertian Hotel sendiri menurut Perda tersebut adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat menginapistirahat, memperoleh pelayanan dan atau fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu, dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama kecuali untuk pertokoaan dan perkantoran.

2. Ketentuan Pajak Hotel

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 telah menyebabkan perubahan yang mendasar mengenai pengaturan hubungan antara pusat dan daerah, khususnya dalam bidang administrasi pemerintahan maupun dalam hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang dikenal sebagai Otonomi Daerah. Sehingga pelaksanaaan sistem administrasi pajak hotel harus berdasarkan pada ketentuan hukum yang telah di tetapkan dalam Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan dari pihak yang berwenang serta Peraturan Daerah yang ditetapkan masing-masing daerah. Universitas Sumatera Utara Adapun yang menjadi Dasar Hukum Pelaksanaan Pajak Hotel adalah 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2000 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2001 Tentang Pajak Daerah. 3. Keputusan Menteri Dalam Negri Nomor 43 tahun 1999 Tentang Sisitem Dan Prosedur Administrasi Pajak Daerah, Retribusi Daerah Dan Penerimaan Pendapatan Lain-Lain. 4. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Medan, yang diedarkan melalui Surat Keputusan Walikota Nomor 25 Tahun 2002 Tentang Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan. 5. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pajak Daerah Kota Medan. Di dalam Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Kepmendagri dan Peraturan Daerah tersebut, terdapat Ketentuan Umum yang perlu diketahui, yaitu : 1. Peraturan Daerah adalah peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 2. Dinas Pendapatan Daerah yang disingkat Dipenda adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Pendapatan Daerah. 3. Fungsi adalah satu jenis pekerjaankegiatan yang saling berkaitan dengan menghasilkan keluaran tertentu. Universitas Sumatera Utara 4. Sub Unit adalah organisasi kerja terkecil yang melaksanakan suatu fungsi tertentu dalam prosedur pendapatan daerah. 5. Unit adalah pengelompokan dari beberapa Sub Unit-Sub Unit yang saling terkait. 6. Pendapatan Daerah adalah seluruh penerimaan daerah yang bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Penerimaan Lain-Lain yang sah. 7. Sistem dan Prosedur selanjutnya disingkat SISDUR adalah tata urutan pelaksanaan pekerjaan dalam suatu kegiatan, serta hubungannya dengan kegiatan lain dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam suatu fungsi, untuk menghasilkan sesuatu yang akan menjadi masukan bagi pelaksanaan pekerjaan atau kegiatan pada fungsi lain sebagai suatu kelanjutan dalam proses. 8. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk badan lainnya. 9. Subjek Pajak adalah Orang Pribadi atau Badan yang dapat dikenakan Pajak Daerah. Universitas Sumatera Utara 10. Wajib Pajak adalah Orang Pribadi atau Badan menurut Peraturan Perundang- Undangan Perpajakan Daerah diwajibkan untuk melakukan pembayaran pajakyang terutang, termasuk pemungut atau pemotaong pajak tertentu. 11. Objek Pajak adalah segala sesuatu yang karena Peraturan Perundang- Undangan dapat dikenai pajak. 12. Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 bulan takwim atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. 13. Tahun Pajak adalah janka waktu yang lamanya sama dengan 1 tahun takwim atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. 14. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam masa pajak, tahun pajak, atau dalam bagian tahun pajak menurut Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan Perpajakan Daerah. 15. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, yang dapat disingkat dengan SPTPD adalah surat yang oleh wajib pajak digumakan untuk melaporkan perhitungan danatau pembayaran pajak, objek pajak danatau bukan objek pajak danatau harta dan kewajiban menurut Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan Perpajakan Daerah. 16. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi meliputi keadaan harta, kewajiban atau hutang, modal, penghasilan dan biaya serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca perhitungan rugi laba pada setiap tahun pajak. Universitas Sumatera Utara

3. Objek Pajak Hotel