Catherine : Pembuatan Garam Kalsium Karotenil Sulfat Dan Pengaruh Sifat Pemantapnya Terhadap Metil Ester Tidak Jenuh, 2010.
3.3. Prosedur Penelitian
3.3.1. Isolasi Karotenoid Dari Metil Ester
Metil ester sebanyak ditambahkan ke dalam larutan urea-etanol 25 kemudian didiamkan selama 1 malam dan terbentuk 3 lapisan antara lain larutan merah pada
lapisan atas, larutan kuning pada lapisan tengah dan padatan kuning pada lapisan bawah. Padatan merah dipisahkan dari padatan kuning dan larutan kuning lalu
didinginkan pada suhu -20ºC selama 1 jam. Padatan merah tersebut disebut CR1. Padatan CR1 yang diperoleh dicuci hingga larutan etanol tidak keruh. CR2 yang
diperoleh diuapkan pelarutnya kemudian didinginkan pada suhu -20ºC diperoleh padatan merah CR2 yang lebih kaya karotenoid. CR1 dan CR2 dianalisa dengan
kromatografi gas dan spektrofotometer UV-Visible.
3.3.2. Pembuatan Natrium Karotenil Sulfat
Karotenoid hasil isolasi dari metil ester CR2 dilarutkan dalam dietil eter kering dan ditambah silika gel yang ditempatkan dalam wadah es. Kemudian ditetesi larutan
H
2
SO
4
98 dalam dietil eter kering sambil terus diaduk dengan magnetik stirer. Terbentuk 2 lapisan yaitu lapisan atas lapisan eter yang berwarna kuning dan
lapisan bawah lapisan H
2
SO
4
yang berwarna biru. Lapisan bawah ditambah NaOH jenuh dalam metanol hingga pH = 8. Campuran diekstraksi selama 2 malam lalu
disaring. Metanol diuapkan dan dikeringkan dalam vakum. Padatan natrium karotenil sulfat dianalisa dengan FT-IR dan
1
H-NMR.
3.3.3. Pembuatan Kalsium Karotenil Sulfat
Natrium karotenil natrium sulfat dilarutkan dalam aquadest dan ditambah CaCl
2aq
lalu disaring. Padatan dicuci dengan aquadest dan n-heksan. Padatan dikeringkan dalam suasana vakum dan diperoleh padatan kuning.
Catherine : Pembuatan Garam Kalsium Karotenil Sulfat Dan Pengaruh Sifat Pemantapnya Terhadap Metil Ester Tidak Jenuh, 2010.
3.3.4. Destilasi Fraksinasi Vakum Menggunakan Pemantap