Alat-Alat Bahan-Bahan Pengayaan Karotenoid Dari Metil Ester Asam Lemak

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat-Alat

Gelas Erlenmeyer 1000 mL Pyrex Gelas Beaker 250 mL Pyrex Gelas Ukur 100 mL Pyrex Neraca Analitis - Mettler PM 2000 Labu Leher Dua 500 mL Pyrex Statif dan Klem Pengaduk Magnet Kondensor Graham 2429 Kondensor Liebig 2429 Quickfit Corong - Pyrex Hot Plate Stirer Magnetik Stirer Termometer 260°C Pengaduk Kaca - - Corong Penetes 50 mL Pyrex Corong Pisah 500 mL Pyrex Pompa Vakum 10 cmHg Welch Duo-Seal Catherine : Pembuatan Garam Kalsium Karotenil Sulfat Dan Pengaruh Sifat Pemantapnya Terhadap Metil Ester Tidak Jenuh, 2010.

3.2. Bahan-Bahan

CPO Metanol Alkohol N-Heksan Dietil Eter p.a. E’Merck H 2 SO 4 98 p.a. E’Merck NaOH - p.a. E’Merck CaCl 2. 2H 2 O p.a. E’Merck CONH 2 2 p.a. E’Merck Catherine : Pembuatan Garam Kalsium Karotenil Sulfat Dan Pengaruh Sifat Pemantapnya Terhadap Metil Ester Tidak Jenuh, 2010.

3.3. Prosedur Penelitian

3.3.1. Isolasi Karotenoid Dari Metil Ester

Metil ester sebanyak ditambahkan ke dalam larutan urea-etanol 25 kemudian didiamkan selama 1 malam dan terbentuk 3 lapisan antara lain larutan merah pada lapisan atas, larutan kuning pada lapisan tengah dan padatan kuning pada lapisan bawah. Padatan merah dipisahkan dari padatan kuning dan larutan kuning lalu didinginkan pada suhu -20ºC selama 1 jam. Padatan merah tersebut disebut CR1. Padatan CR1 yang diperoleh dicuci hingga larutan etanol tidak keruh. CR2 yang diperoleh diuapkan pelarutnya kemudian didinginkan pada suhu -20ºC diperoleh padatan merah CR2 yang lebih kaya karotenoid. CR1 dan CR2 dianalisa dengan kromatografi gas dan spektrofotometer UV-Visible.

3.3.2. Pembuatan Natrium Karotenil Sulfat

Karotenoid hasil isolasi dari metil ester CR2 dilarutkan dalam dietil eter kering dan ditambah silika gel yang ditempatkan dalam wadah es. Kemudian ditetesi larutan H 2 SO 4 98 dalam dietil eter kering sambil terus diaduk dengan magnetik stirer. Terbentuk 2 lapisan yaitu lapisan atas lapisan eter yang berwarna kuning dan lapisan bawah lapisan H 2 SO 4 yang berwarna biru. Lapisan bawah ditambah NaOH jenuh dalam metanol hingga pH = 8. Campuran diekstraksi selama 2 malam lalu disaring. Metanol diuapkan dan dikeringkan dalam vakum. Padatan natrium karotenil sulfat dianalisa dengan FT-IR dan 1 H-NMR.

3.3.3. Pembuatan Kalsium Karotenil Sulfat

Natrium karotenil natrium sulfat dilarutkan dalam aquadest dan ditambah CaCl 2aq lalu disaring. Padatan dicuci dengan aquadest dan n-heksan. Padatan dikeringkan dalam suasana vakum dan diperoleh padatan kuning. Catherine : Pembuatan Garam Kalsium Karotenil Sulfat Dan Pengaruh Sifat Pemantapnya Terhadap Metil Ester Tidak Jenuh, 2010.

3.3.4. Destilasi Fraksinasi Vakum Menggunakan Pemantap

Metil ester asam lemak campuran dimasukkan ke dalam labu alas serta magnetik stirer. Dirangkai alat vakum destilasi fraksinasi bertekanan 10 cmHg. Campuran dipanaskan pada silikon oil bath 180ºC sambil diaduk. Ditampung destilat dengan titik didih 120ºC. Residu diekstraksi dengan n-heksan lalu disaring. Filtrat ditambahkan dengan Na 2 SO 4 anhidrat dan disaring lalu n-heksan diuapkan. Residu dan destilat dianalisa dengan kromatografi gas. Prosedur yang sama dilakukan lagi dengan penambahan pemantap dengan variasi sebagai berikut: - metil ester : pemantap kalsium karotenil sulfat = 10 mL : 0.1 g. - metil ester : pemantap kalsium karotenil sulfat = 10 mL : 1 g. Catherine : Pembuatan Garam Kalsium Karotenil Sulfat Dan Pengaruh Sifat Pemantapnya Terhadap Metil Ester Tidak Jenuh, 2010.

3.4. Bagan Penelitian

3.4.1. Isolasi Karotenoid Dari Metil Ester

Metil Ester Dua Lapisan Didinginkan pada suhu -20ºC selama ± 1 jam Didiamkan selama 1 malam Larutan Kuning Endapan Kuning Dicampurkan dengan larutan urea etanol 25 Diaduk Tiga Lapisan Larutan Merah Larutan Kuning Endapan kuning Padatan merah didekantasi Padatan Merah Padatan Merah CR1 Didinginkan pada suhu -20ºC Dianalisa dengan spektrofotometer UV-Visible dan kromatografi gas Tiga Lapisan Padatan Merah Larutan Kuning Endapan kuning Catherine : Pembuatan Garam Kalsium Karotenil Sulfat Dan Pengaruh Sifat Pemantapnya Terhadap Metil Ester Tidak Jenuh, 2010. Padatan Merah CR_1 Ditambah etanol Dua Lapisan Larutan Kuning Keruh Larutan merah Didiamkan pada suhu kamar Didinginkan pada -20ºC Dua Lapisan Padatan Kuning Padatan Merah Didekantasi padatan kuning Padatan Kuning Padatan Merah Diuapkan pelarut Didinginkan pada 20ºC Padatan Merah CR2 Diulangi pencucian dengan etanol hingga larutan etanol tidak keruh Dianalisa dengan spektrofotometer UV-Visible dan kromatografi gas Catherine : Pembuatan Garam Kalsium Karotenil Sulfat Dan Pengaruh Sifat Pemantapnya Terhadap Metil Ester Tidak Jenuh, 2010.

3.4.2. Pembuatan Natrium Karotenil Sulfat

Karotenoid CR_2 Dietil eter kering Silika gel Larutan Merah Ditambah NaOH dalam metanol hingga pH=8 H 2 SO 4 98 Dietil eter kering Larutan bening Larutan bening diteteskan setetes demi setetes ke dalam larutan merah sambil diaduk dan ditempatkan dalam wadah es Dua Lapisan Dipisahkan Lapisan Atas Hijau kekuningan Lapisan Bawah Biru Diekstraksi dalam metanol selama 2 malam Disaring Endapan Filtrat Diuapkan metanol Di analisa FT-IR dan 1 H-NMR Padatan kuning Natrium Karotenil Sulfat Dikeringkan Catherine : Pembuatan Garam Kalsium Karotenil Sulfat Dan Pengaruh Sifat Pemantapnya Terhadap Metil Ester Tidak Jenuh, 2010.

3.4.3. Pembuatan Kalsium Karotenil Sulfat

Karotenil Natrium Sulfat Dilarutkan dalam aquadest dan sedikit metanol Disaring Ditambah CaCl 2aq Karotenil Kalsium Sulfat Filtrat Jernih Dicuci dengan aquadest dan n-heksan Dikeringkan Karotenil Kalsium Sulfat Catherine : Pembuatan Garam Kalsium Karotenil Sulfat Dan Pengaruh Sifat Pemantapnya Terhadap Metil Ester Tidak Jenuh, 2010.

3.4.4. Destilasi Fraksinasi Vakum Menggunakan Pemantap

Metil Ester Campuran Ditambahkan pemantap Dimasukkan dalam labu alas Dirangkai alat destilasi fraksinasi vakum dengan tekanan 10 cmHg Residu Destilat Ditampung destilat dengan TD 120 ºC Diekstraksi dengan n-heksan Analisa Kromatografi Gas Disaring Endapan Filtrat Na 2 SO 4 anhidrat Diuapkan n-heksan Disaring Endapan Filtrat Analisa Kromatografi Gas Dipanaskan pada silikon oil bath pada suhu 180ºC sambil diaduk Dimasukkan magnetik stirer Keterangan: Destilasi dilakukan dalam beberapa variasi antara lain: 1. Destilasi tanpa adsorben. 2. Destilasi menggunakan adsorben kalsium karotenil sulfat 1. 3. Destilasi menggunakan adsorben kalsium karotenil sulfat 10.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengayaan Karotenoid Dari Metil Ester Asam Lemak

Ke dalam larutan urea dalam etanol 25 dimasukkan 500 g campuran metil ester hasil metanolisis CPO, diaduk dan didiamkan selama 1 malam. Terbentuk 3 lapisan antara lain larutan merah pada lapisan atas, larutan kuning pada lapisan tengah dan padatan kuning pada lapisan bawah lalu didinginkan pada suhu -20ºC selama 1 jam. Lapisan atas berwarna merah CR1 sebanyak 250 g merupakan campuran trigliserida, metil ester serta karotenoid dalam etanol dengan kadar 322 mgL. Selanjutnya CR1 dicuci dengan etanol sampai cucian etanol tidak keruh. Dihasilkan padatan merah CR2, kemudian etanol diuapkan, dianalisa dengan kromatografi gas dan spektrofotometer UV-Visible. Pada CR2 diperoleh sebanyak 50 g dengan kandungan karotenoid 3452 ppm, sedangkan kandungan metil esternya turun menjadi 32. Perolehan jumlah CR1 dipengaruhi dari kandungan metil ester dan trigliserida. Semakin tinggi kandungan trigliserida semakin banyak CR1 yang diperoleh dikarenakan karotenoid yang lebih distabilkan di dalam trigliserida. Pencucian dengan etanol dimaksudkan untuk mengurangi kadar metil ester dalam campuran, dimana metil ester larut dalam etanol, karotenoid sedikit larut dan trigliserida tidak larut dalam etanol. Sehingga pada CR2 kadar karotenoid dapat meningkat. Peak Ret.Time Area Height Area Name Catherine : Pembuatan Garam Kalsium Karotenil Sulfat Dan Pengaruh Sifat Pemantapnya Terhadap Metil Ester Tidak Jenuh, 2010. Gambar 4.1. Kromatogram CR1 1 5.525 4055 714 0.0661 2 5.611 5646 1319 0.0921 3 5.694 3276 1043 0.0534 4 5.781 9791 2059 0.1596 5 7.253 30442 3092 0.4963 6 7.356 43428 11307 0.7081 7 10.201 5624895 50071 91.7134 ester 8 10.382 12748 2724 0.2084 ester 9 10.514 9784 1394 0.1595 ester 10 10.757 4164 711 0.0679 11 10.878 3396 578 0.0554 12 10.960 5301 947 0.0864 13 11.198 4332 767 0.0706 14 11.357 8649 1928 0.1410 15 11.612 12810 3460 0.2089 16 15.718 3236 647 0.0528 mono 17 16.028 4205 844 0.0686 18 19.270 88207 35399 1.4382 internal 19 20.189 3769 1488 0.0615 da 20 20.274 5632 2451 0.0918 da 21 20.602 10621 3781 0.1732 da 22 20.693 21210 8857 0.3458 da 23 20.998 4712 1282 0.0768 da 24 21.095 10828 3170 0.1766 da 25 23.213 28126 8624 0.4586 ta 26 23.649 83627 22040 1.3635 ta 27 23.798 7274 1135 0.1186 ta 28 24.051 59521 13646 0.9661 ta 29 24.199 7732 1210 0.1261 ta 30 24.441 11938 1883 0.1946 ta TOTAL 6133121 Catherine : Pembuatan Garam Kalsium Karotenil Sulfat Dan Pengaruh Sifat Pemantapnya Terhadap Metil Ester Tidak Jenuh, 2010. Gambar 4.2. Kromatogram CR2 Gambar 4.2. Kromatogram CR2 Peak Ret.Time Area Height Area Name 1 5.592 7846 1406 0.2665 2 7.326 3836 879 0.1303 3 10.206 946849 2446 32.1649 ester 4 10.352 5194 1214 0.1764 ester 5 10.478 3096 443 0.1052 ester 6 10.940 5653 1002 0.1920 7 11.334 4471 605 0.1519 8 11.603 9388 2540 0.3189 9 15.254 3331 856 0.1131 mono 10 16.048 6705 1502 0.2278 11 19.278 102785 43639 3.4917 internal 12 20.189 3426 1273 0.1146 da 13 20.276 3796 1781 0.1290 da 14 20.604 15603 3455 0.5301 da 15 20.692 16630 6748 0.5649 da 16 20.853 5033 851 0.1710 da 17 21.049 9689 1883 0.3291 da 18 21.102 10167 2804 0.3454 da 19 22.782 30549 3683 1.0378 ta 20 23.058 11805 1457 0.4010 ta 21 23.225 109844 19751 3.7315 ta 22 23.415 10479 2704 0.3560 ta 23 23.457 11074 2661 0.3762 ta 24 23.774 736840 55904 25.0308 ta 25 24.137 221631 45132 7.5289 ta 26 24.217 452360 47999 15.3669 ta 27 24.597 189326 23481 6.4315 ta 28 25.033 6324 1374 0.2148 ta TOTAL 2943730 Catherine : Pembuatan Garam Kalsium Karotenil Sulfat Dan Pengaruh Sifat Pemantapnya Terhadap Metil Ester Tidak Jenuh, 2010. No Kode Sampel Kode Sampel Pada Spektro Berat Sampel Berat2510 WL 446 Karoten ppm Rerata 1 CR_1 CR1a 0.042 10.5 0.356 325 322 CR1b 0.0418 10.45 0.349 320 2 CR_2 CR2a 0.000416 0.104 0.037 3406 3452 CR2b 0.000427 0.10675 0.039 3498 Gambar 4.3. Kurva Kadar CR1 dan CR2 Catherine : Pembuatan Garam Kalsium Karotenil Sulfat Dan Pengaruh Sifat Pemantapnya Terhadap Metil Ester Tidak Jenuh, 2010.

4.2. Pembuatan Natrium Karotenil Sulfat