113
C. Upaya Mengatasi Hambatan
Dalam mengatasi hambatan konsumen listrik harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1. Menyediakan tenaga listrik terus menerusberkesenambungan dan memberikan
pelayanan sebaik-baiknya kepada konsumen serta memperhatikan keselamatan kerja dan keselamatan umum. Peraturan pemerintah nomor 3 tahun 2005
ditegaskan yang menjadi hak dan kewajiban masyarakat dalam pemanfaatan tenaga listrik yang diatur oleh peraturan pemerintah nomor 10 tahun 1989 yang
tidak dirubah oleh peraturan pemerintah tetap berlaku, seperti apa yang ditentukan dalam Pasal 26, Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 1989 tentang penyediaan
dan pemanfaatan tenaga listrik : Masyarakat didaerah Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan atau Pemegang
Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Kepentingan Umum yang bersangkutan. Masyarakat yang telah mendapat tanaga listrik mempunyai hak untuk :
a. Mendapat pelayanan yang baik;
b. Mendapat tanaga listrik secara terus menerus dengan mutu dan keandalan
yang baik; c.
Mendapat pelayanan untuk perbaikan apabila ada gangguan tenaga listrik. Masyarakat yang telah mendapat tenaga listrik mempunyai kewajiban :
a. Melaksanakan mengamanan terhadap bahaya yang mungkin timbul akibat
pemanfaatan tenaga listrik; b.
Menjaga dan memelihara keamanan instalasi ketenagalistrikan; c.
Menggunakan tenaga listrik sesuai dengan peruntukannya. Masyarakat yang telah mendapat tenaga listrik bertanggung jawab karena
kesalahannya mengakibatkan kerugian bagi Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan atau Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk
Kepentingan umum.
114
2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan harus direvisi sebab Undang-undang tersebut diatas tidak memihak kepada konsumen dan
posisi konsumen lemah. 3. Pemerintah daerah Kabupaten Aceh Utara harus berupaya membentuk wadah
hukum untuk perlindungan konsumen bila pihak pelaku usaha tidak memenuhi kebutuhan konsumen dan konsumen dapat melapor ke Badan Perlindungan
Konsumen atau sejenisnya.
115
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN