Bahan Penelitian Metode Pengumpulan Data

35

G. Metode Penelitian 1.

Spesifikasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analisis yakni penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma- norma adalah hukum positif. Penelitian normative analisis menggunakan pendekatan perundang-undangan Statute approach yang melakukan pengkajian peraturan perundang-undangan dengan tema sentral penelitian tentang analisis terhadap perlindungan hukum dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999. Pendekatan kualitatif menurut Bogdan dan Taylor didefenisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. 32 Bahan penelitian yang digunakan adalah bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang terdiri atas peraturan perundangan-undangan yang di urut berdasarkan hierarki, antara lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah KUH Perdata, Peraturan Perundang- undangan Nomor 20, tentang Ketenagalistrikan. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan.dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999. Tentang Kebijakan Energi Nasional, Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006. PT. PLN Ranting Dewantara, Kabupaten Aceh Utara dipilih sebagai lokasi penelitian secara

2. Bahan Penelitian

32 Lexy J. Moleong,, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,1990, hal. 13. 36 sengaja purposive didasarkan pada pertimbangan bahwa pada daerah tersebut telah terpasang penerangan listrik untuk masyarakat di daerah Dewantara Kabupaten Aceh Utara.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan hasil yang obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui cara : 1 Studi kepustakaan library research dilakukan untuk mendapatkan data-data sekunder berupa peraturan perundang-undangan, buku-buku, makalah dan bahan- bahan hukum lainnya yang terkaitan masalah penelitian ini. 2 Studi lapangan field research dilakukan untuk mendapatkan data-data primer dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan para responden dan informan yang berkaitan dengan permasalahan ini. Pedoman wawancara untuk mendapatkan data sekunder melalui metode penelitian lapangan Field Research yang digunakan dengan struktur yang ketat dengan memfokuskan pertanyaan- pertanyaan pada permasalahan yang diangkat, sehingga diupayakan agar informasi yang didapat bersifat mendalam dan dapat membahas permasalahan untuk memenuhi hal ini telah disusun dalam bentuk daftar pertanyaan terlebih dahulu sebelum kelapangan. Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh bahan atau data-data hukum sekunder berupa bahan-bahan hukum primer seperti Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 Tentang Ketenagalistrikan, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2002 37 Tentang Ketenagalistrikan dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait langsung dengan permasalahan ini. Disamping itu juga diperoleh dari bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier yang ada dalam buku atau dalam bentuk lain seperti hasil seminar, hasil penelitian dan bahan lain yang terkait dengan masalah perlindungan konsumen khususnya terhadap hak-hak konsumen listrik. Untuk menguatkan data sekunder yang penulis dapatkan dari penelitian kepustakaan, maka dalam penelitian lapangan ini juga menggunakan metode Wawancara diadakan dengan beberapa informasi, seperti : a.. Pejabat PT. PLN selaku Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan 3tiga orang yaitu : 1 Manager PT. PLN Ranting Krueng Geukueh Dewantara; 2 Manager Rayon PT. PLN Lhokseumawe; 3 Asisten Manager PT. PLN Lhokseumawe; b. Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen YLPK dan Tim Advokasi Konsumen Listrik TAKOL kota Banda Aceh 1 orang c. Atas nama Kepala Kejaksaan Negeri Lhokseumawe, bagian Kepala Seksi Tindak Pidana Umum 1 orang d. Konsumen pelanggan PT. PLN Ranting Dewantara 30 orang. Adalah konsumen ketenagalistrikan konsumen listrik Rumah Tangga yang berada di wilayah Ranting Dewantara Kabupaten Aceh Utara. 38 Respondeninforman ditentukan secara purposive sampling 33 , yaitu penarikan sample dilakukan dengan cara mengambil subyek didasarkan pada tujuan tertentu. 34 Untuk menguatkan data sekunder melalui metode wawancara di lapangan, metode wawancara dipergunakan untuk memperoleh informasi tentang hal-hal yang tidak dapat diperoleh lewat pengamatan 35 Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah pengolahan data dan analisa data. Analisa data pada penelitian hukum lazim dikerjakan melalui pendekatan kuantatif danatau pendekatan kualitatif. . Teknik wawancara yang dilakukan adalah melalui wawancara terstruktur guided interview.

4. Analisa Data