Ayunda Sari : Monumen Nasional Atau Monas Sebagai Salah Satu Objek Wisata Di Dki Jaya, 2009. USU Repository © 2009
Karena dengan berkunjungnya wisatawan ke suatu DTW, masyarakat akan dapat menjalin hubungan baik dengan orang – orang baru yakni wisatawan yang berkunjung ke
daerahnya. Masyarakat juga akan semakin mengerti tentang keberadaan orang lain dan bagaimana cara menghargainya.
BAB III GAMBARAN UMUM MONUMEN NASIONAL
3.1 Sejarah Singkat Monumen Nasional
Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan
dan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda.Tugu Peringatan Nasional Monumen Nasional yang terletak di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada
dekade 1961. Dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Soedarsono dan Frederich Silaban, dengan konsultan Ir. Rooseno, mulai dibangun Agustus 1959, dan
diresmikan 17 Agustus 1961 oleh Presiden RI Soekarno. Monas resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Pembagunan tugu Monas bertujuan mengenang dan
melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.Tugu
Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga alu atau anatan yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni
lumbung. Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia. Lapangan Monas mengalami lima kali
penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka,
Ayunda Sari : Monumen Nasional Atau Monas Sebagai Salah Satu Objek Wisata Di Dki Jaya, 2009. USU Repository © 2009
Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolah raga pada hari-hari libur.
3.3 Monumen Nasional dan lingkungannya
Monumen Nasional lebih dikenal dengan nama Monas, sebuah landmark Indonesia. Salah satu tujuan wisata bagi pelancong dalam maupun luar negeri, yang
memiliki fenomena menarik. Bagi pelancong dalam negeri, karena didalam Monas, kita bisa mendengar pidato Soekarno dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia serta
melihat diorama peperangan kemerdekaan. Tugu dengan puncak seperti lidah api berlapis emas itu dibangun pada th 1959, diresmikan pada 17 Agustus 1961 oleh Presiden
Soekarno untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah, dan mulai dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975. Monas dirancang oleh Arsitek F Silaban dan
Soedarsono dan Konsultan Rooseno. Nyala api di puncak yang berdiameter 6 meter dibuat dari perunggu berberat 14,5 ton, dilapisi emas yang didatangkan dari Cikotok
seberat 35 kg. Lidah api itu melambangkan semangat yang tak pernah padam melawan penjajah. Cawan pelataran di puncak bawah lidah api, berjarak 17 meter, berukuran
11×11 meter, mampu memuat 50 orang. Di bagian bawah terdapat cawan yang tingginya 17 meter diukur dari lantai dasar dan 8 meter dari lantai museum. Ukuran cawan 45×45
meter. Ini dimaksudkan sebagai catatan hari kemerdekaan, 17-8-45. Monas dibangun di kawasan seluas 80 hektare di Merdeka Square. Di sebelah utara dibatasi oleh Jl Medan
Merdeka Utara, di sebelah timur oleh Jl Medan Merdeka Timur, di selatan oleh Jl Medan
Ayunda Sari : Monumen Nasional Atau Monas Sebagai Salah Satu Objek Wisata Di Dki Jaya, 2009. USU Repository © 2009
Merdeka Selatan, di barat oleh Jl Medan Merdeka Barat. Di sini banyak kantor pemerintah. Di bagian utara ada Taman Merdeka, di situ ditempatkan patung perunggu
Pangeran Diponegoro menaiki kuda. patung ini karya pematung Italia, Coberlato. Dari sini, pengunjung bisa menjangkau dasar Monas. Taman di sekitar Monas kini disebut
sebagai Taman Monas. Pernah disebut sebagai Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, kemudian Taman Monas. Di Merdeka Square ini,
banyak orang bisa berkumpul, untuk tujuan rekreasi ataupun tujuan politik. Di Jl Medan Merdeka Utara ada kantor Presiden dan Wakil Presiden, kantor mahkamah Agung.
Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling
tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur, Minggu atau libur sekolah banyak masyarakat yang berkunjung ke
sini. Di ruang museum terdapat diorama peradaban bangsa Indonesia. Ada diorama yang menceritakan zaman megalitikum, zaman kerajaan Sriwijaya, zaman Raja Samaratungga
yang membangun Candi Borobudur, zaman Raja Airlangga yang membangun tanggul untuk mencegah banjir, zaman Singasari yang menahan serbuan tentara Kubilai Khan.
Ada pula replika naskah proklamasi dari emas. Di sini pula diperdengarkan rekaman suara Sukarno saat membaca teks proklamasi. Fasilitas di taman ada lapangan futsal, area
berlari, tapak refleksi, lapangan senam. Ada pula atraksi perpaduan laser multiwarna tiga dimensi yang membuat Tugu Monas bisa berubah warna di malam hari. Ada juga atraksi
air mancur pesona mas.
Ayunda Sari : Monumen Nasional Atau Monas Sebagai Salah Satu Objek Wisata Di Dki Jaya, 2009. USU Repository © 2009
3.3 Ukuran dan Isi Monas