Bak Pengental Lumpur Thickner Clarifier Tangki Flokulasi Flock Tank Tangki Polimer Saringan Berputar Rotary Screen Ulir Tekan Screw Press

Rona Monica Sihaloho : Penentuan Chemical Oxygen Demand Cod Limbah Cair Pulp Dengan Metode Spektrofotometri Visible Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, 2008. USU Repository © 2009 Bak ini berfungsi untuk memisahkan lumpur aktif dari air limbah. Lumpur aktif mengendap pada dasar bak dan dipompa kembali ke tangki biologi deep tank. Limbah dari deep tank masuk ke dalam distribusi, untuk diatur masuk kedua bak penjernih. Limbah masuk melalui pengarah yang berkedudukan pada pusat bak. Air akan mengalir melalui pipa didistribusikan ke seluruh bak. Air limpahan yang bersih setelah mengendap akan keluar melalui pengarah mengalir ke sungai, sementara endapan yang mengendap dikumpulkan masuk ke lubang isap dari pompa dengan menggunakan penyapu scrapper. Penyapu tersebut berputar dan digerakkan oleh mesin yang dilengkapi dengan alat pengukur beban. Putaran akan berhenti bila beban mencapai 60 dari alat yang diputar. Beban mesin diawasi dan dilakukan perbaikan untuk menjaga beban tidak berlebih. Lumpur yang mengendap di dasar bak lumpur aktif jumlahnya selalu sebanding dengan jumlah organik. Dalam hal ini untuk menjaga bakteri pada batas yang pantas, sebagian lumpur yang disirkulasikan return sludge dan sebagian lagi masuk ke bak pengental lumpur excess sludge. Baik excess sludge maupun return sludge dialirkan dengan pemompaan. Sebuah kran pengatur aliran lumpur dipasang pada setiap bak penjernh kedua, untuk mengukur jumlah lumpur yang keluar dari deep tank. Jumlah lumpur yang akan dikembalikan tergantung jumlah organik di dalam air limbah yang masuk ke tangki, pengisian udara dan jumlah dari Mixed Liquor Suspended Solid MLSS maupun campuran cairan padatan yang melayang yang terdapat di dalam tangki biologi.

4. Bak Pengental Lumpur Thickner Clarifier

Rona Monica Sihaloho : Penentuan Chemical Oxygen Demand Cod Limbah Cair Pulp Dengan Metode Spektrofotometri Visible Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, 2008. USU Repository © 2009 Bak ini berfungsi untuk menampung lumpur yang berasal dari bak penjernih pertama dan bak penjernih kedua. Prinsip kerja thickner adalah mengurangi kadar air dalam lumpur sehingga konsentrasi solid meningkat. Air limpahan dari thickner ini akan dialirkan kembali ke deep tank.

5. Tangki Flokulasi Flock Tank

Tangki ini berfungsi sebagai tempat terjadinya flokulasi lumpur yang berasal dari thickner dengan bantuan flokulan polimer.

6. Tangki Polimer

Tangki ini berfungsi sebagai tempat melarutkan polimer yang digunakan dalam tangki flokulasi.

7. Saringan Berputar Rotary Screen

Fungsi dari saringan ini adalah memisahkan air dari gumpalan lumpur sehingga lumpur menjadi sangat kental dan tebal sehingga cukup mudah untuk dikeringkan pada proses pemerasan di unit screw press. Gumpalan lumpur dipindahkan dari bak pengental dengan menggunakan pompa ke tempat pengeringan. Unit pengeringan dan pengentalan terdiri dari 1 saringan rotary screen, 1 ulir tekan screw press dan sebuah convenyor pembuang.

8. Ulir Tekan Screw Press

Ulir tekan berfungsi untuk memisahkan air dan lumpur, sehingga lumpur menjadi cukup kering untuk dibakar ke ketel uap kandungan air 30 - 25. Sedangkan filtrat dipompakan kembali ke thickner clarifier.Air limpahan dari thickner akan dialirkan ke cooling tower, setelah dari cooling tower dialirkan ke deep tank bersamaan dengan lumpur biologi Return Activated Sludge = RAS. Aliran masuk dari dasar tangki dan keluar secara overflow diteruskan ke bak penjernih kedua, setelah air limpahan benar – Rona Monica Sihaloho : Penentuan Chemical Oxygen Demand Cod Limbah Cair Pulp Dengan Metode Spektrofotometri Visible Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, 2008. USU Repository © 2009 benar bersih, kemudian air limpahan tersebut dibuang ke sungai Training and Development Center PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. 2002.

2.4 Karakteristik Air Limbah

Untuk mengetahui lebih luas tentang air limbah, perlu diketahui juga secara detail mengenai kandungan yang ada dalam air limbah serta karakteristiknya. Karakteristik air limbah dibedakan menjadi tiga bagian besar, yaitu karakteristik fisik, kimia dan biologi.

2.4.1 Karakteristik Fisik

Karakteristik limbah cair terkait dengan estetika karena sifat fisiknya yang mudah terlihat dan dapat diidentifikasi secara langsung. Karakteristik limbah cair meliputi:

a. Padatan total Total Solid

Padatan total adalah padatan yang tersisa dari penguapan sampel limbah cair pada temperatur 103 -105 o C. Bahan padat total terdiri dari bahan padat tak terlarut atau bahan padat terapung serta senyawa-senyawa yang terlarut dalam air zat padat yang lolos filter kertas dan bahan tersuspensi zat yang tidak lolos saringan filter.

b. Bau

Bau merupakan petunjuk adanya pembusukan air limbah. Penyebab adanya bau pada air limbah karena adanya bahan volatile, gas terlarut dan hasil samping dari pembusukan bahan organik. Bau yang dihasilkan oleh air limbah pada umumnya berupa gas yang dihasilkan dari peruraian zat organik yang terkandung dalam air limbah, seperti Hidrogen sulfida H 2 S. Limbah cair industri berpotensi