Rona Monica Sihaloho : Penentuan Chemical Oxygen Demand Cod Limbah Cair Pulp Dengan Metode Spektrofotometri Visible Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, 2008.
USU Repository © 2009
O
Gambar 2.1.3 Sturuktur Lignin
2.2 Proses Pembuatan Pulp
Secara garis besar proses produksi dibagi atas enam bagian yaitu persiapan kayu, pemasakan, pencucian, penyaringan, pemutihan lembaran.
2.2.1 Unit Persiapan Kayu
Kulit kayu menimbulkan masalah pada pembuatan kertas karena ada senyawa – senyawa organik yang menyebabkan bintik – bintik pada kertas, disamping itu juga kulit kayu
dapat mempersulit pembuatan pulp. Pada pembuatan pulp, kulit kayu ini harus dipisahkan terlebih dahulu kemudian kayunya dibuat dalam bentuk serpih yang
selanjutnya diolah menjadi pulp. Adapun alat yang digunakan untuk pengkulitan adalah Debarking drum.
Struktur dan fungsi debarking drum, dapat dipisahkan menjadi dua kelompok : 1.
Tumble debarking drum untuk batang kayu yang pendek. Proses pengulitan lebih cepat daripada lingkaran drum dan berputar – putar di dalam truk tidak teratur.
2. Pararel debarking drum untuk gelondongan kayu berukuran panjang. Proses
pengulitan dalam jenis ini gelondongan kayu berputar – putar di dalam drum searah tegak lurus dengan drum.
Setelah dari debarking drum, kayu dimasukkan menuju chipper. Di sini akan diadakan proses chipping. Tujuan penyerpihan ini adalah menghasilkan spesifikasi mutu
Rona Monica Sihaloho : Penentuan Chemical Oxygen Demand Cod Limbah Cair Pulp Dengan Metode Spektrofotometri Visible Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, 2008.
USU Repository © 2009
chip yang diperlukan untuk pemasakan pulp dengan peralatan – peralatan proses, sebagai berikut :
2.2.2 Peralatan Digester
Digester adalah alat pemasak chipserpihan kayu yang berbentuk slinder yang dilas bersusun tegak, mempunyai volume 200m
3
dan tinggi 18,67 m, diameter 4,2 m yang dirancang untuk bekerja pada tekanan tinggi hingga 12 kgcm
2
, temperatur 195
o
C.
Proses pemasakan dibagi menjadi atas beberapa tahap, yaitu : 1. Chip Filling
Pengisian chip dalam digester dimulai dari pengangkutan chip dengan menggunakan belt convenyor yang panjangnya 24 m. Jumlah chip yang dibutuhkan tiap
digester ukuran 75 ton dengan kandungan air rata – rata 50. 2. Pre Steaming
Pre steaming merupakan pemasukan steam ke dalam digester untuk tujuan menaikkan temperature pemasakan chip dalam digester. Steam yang ditambahkan
melalui bagian luar digester dengan low pressure steam LPS, sampai temperature 110
o
C selama 30 menit, jumlah steam yang dibutuhkan sekitar 5 ton.
3. Liquor Filling
Rona Monica Sihaloho : Penentuan Chemical Oxygen Demand Cod Limbah Cair Pulp Dengan Metode Spektrofotometri Visible Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, 2008.
USU Repository © 2009
Liquor filling merupakan pemasukan cairan pemasak yang terdiri dari dari lindi putih dan lindi hitam. Untuk mencapai tingkat kemurnian yang tinggi, cairan pemasak
yang akan dibuat untuk memasak chip dengan kandungan 19 alkali aktif yang disebut sebagai Na
2
O. Alkali aktif terdiri dari NaOH 10 gramliter, Na
2
S 25 gramliter. 4. Pemasakan Chip
Pada proses pemasakan, cairan dipanasi dengan cara pemanasan tidak langsung. Pada sistem pemanasan tidak langsung dilakukan dengan mengalirkan uap ke dalam
digester dengan uap tekanan menengah, cairan yang masuk melalui sistem sirkulasi tidak mengalami pemanasan. Faktor – faktor yang mempengaruhi proses pemasakan adalah
temperatur, waktu dan konsentrasi zat pemasak.
5. Pulp Blowing Selesai pemasakan, bubur pulp yang dialirkan ke dalam blow tank dengan
membukakan katup pada jalur pulp, yang akan dihembuskan dari digester ke blow tank. Saat ini tekanan di digester turun hingga tekanan atmosfir. Maka penurunan tekanan akan
menghasilkan gas blow yang menuju heat recovery system untuk menghasilkan air panas, pada operasional normal penghembusan dilakukan tiap 15 menit selanjutnya brown stock
dari blow tank dipompakan ke dalam pressure knotter system.
2.2.3 Washing