Perancangan Rangkaian Tombol Manual Perancangan Rangkaian Saklar Batas

Junaidi Sinurat : Program Assembly Untuk Mengendalikan Pintu Gerbang Dengan Menggunakan DTMF IC Mt8870 Berbasis Mikrokontroller AT89S51, 2009. USU Repository © 2009 Kolektor dari transistor TIP 127 dihubungkan ke kumparan, sehingga kumparan akan mendapatkan tegangan 15 volt.Hal ini akan mengakibatkan kumparan menimbulkan medan magnet.Medan magnet inilah yang akan mnarik motor untuk mengarah ke arah kumparan yang menimbulkan medan magnet tersebut. Sedangkan rangkaian II, III dan IV karena pada inputnya diberi logika low, maka kumparannya tidak menimbulkan medan magnet, sehingga motor tidak tertarik oleh kumparan-kumparan tersebut.Demikian seterusnya untuk menggerakkan motor agar berputar maka harus diberikan logika high secara bergantian ke masing-masing input dari masing-masing rangkaian.

3.5. Perancangan Rangkaian Tombol Manual

Rangkaian tombol ini berfungsi untuk membuka atau menutup pintu gerbang secara manual.Rangkaian tombol manual ini hanya terdiri dari resistor dan tombol. Rangkaian tombol ditunjukkan pada gambar III.5 berikut ini : Gambar 3.5. Rangkaian Tombol manual Junaidi Sinurat : Program Assembly Untuk Mengendalikan Pintu Gerbang Dengan Menggunakan DTMF IC Mt8870 Berbasis Mikrokontroller AT89S51, 2009. USU Repository © 2009 Jika tidak ada penekanan pada tombol, maka hubungan antara kaki mikrokontroler ke ground akan terputus ,sehingga rangkaian ini akan mengirimkan logika high 1 ke mikrokontroler AT89S51.Namun jika ada penekanan pada tombol, maka kaki mikrokontroler akan terhubung dengan ground, sehingga rangkaian ini akan mengirimkan logika low 0 ke mikrokontroler AT89S51.Perubahan dari logika high menjadi logika low inilah yang merupakan indikasi bahwa tombol ditekan.

3.6. Perancangan Rangkaian Saklar Batas

Ketika mikrokontroler memerintahkan motor untuk membuka pintu gerbang, mikrokontroler tidak mengetahui apakah pintu gerbang sudah terbuka lebar atau belum.Hal yang sama juga terjadi ketika mikrokontroler memerintahkan motor untuk menutup pintu gerbang, mikrokontroler tidak mengetahui apakah pintu gerbang sudah tertutup rapat atau belum.Karena itu dibutuhkan sebuah saklar batas yang dapat mengetahui kedua keadaan tersebut. Dalam hal ini digunakan sebuah saklar batas untuk buka pintu gerbang, yang berfungsi untuk mengetahui apakah pintu gerbang sudah terbuka lebar atau belum, dan sebuah saklar batas untuk tutup pintu gerbang yang berfungsi untuk mengetahui apakah pintu gerbang sudah tertutup rapat atau belum.Rangkaian ssaklar batas untuk buka pintu gerbang hanya terdiri dari sebuah saklar yang dihubungkan ke ground dan ke mikrokontroler AT89S51.Rangkaiannya seperti gambar dibawah ini, Junaidi Sinurat : Program Assembly Untuk Mengendalikan Pintu Gerbang Dengan Menggunakan DTMF IC Mt8870 Berbasis Mikrokontroller AT89S51, 2009. USU Repository © 2009 300 ฀ Speker handfree 741 3 2 4 7 6 5 1 VCC 12V VEE -12V I C HT9 1 7 0 220k ฀ 220k ฀ P1.0 AT89S51 Gambar 3.6. Rangkaian Saklar batas untuk Buka Pintu Ketika saklar batas dalam keadaan terbuka, kondisi P1.0 adalah high.Namun jika pintu gerbang menyentuh saklar, maka P1.0 akan terhubung ke ground, yang menyebabkan kondisi P1.0 akan berubah dari high 1, menjadi low 0.Perubahan kondisi pada P1.0 inilah yang dikenali oleh mikrokontroler sebagai tanda bahwa pintu gerbang telah terbuka lebar, maka mikrokontroler akan memerintahkan motor stepper untuk berhenti berputar, sehingga pintu gerbang tidak terbuka lebih lebar lagi. Saklar batas untuk tutup pintu gerbang juga mempunyai rangkaian dan cara kerja yang sama dengan rangkaian saklar batas untuk buka pintu, perbedaannya hanya terletak pada hubungannya dengan mikrokontroler AT89S51.

3.7. Perancangan Rangkaian Penguat