Jatuh Tempo Tinjauan Umum Pembuktian Hak Kepemilikan Obligasi

a. Wali Amanat dilarang mempunyai hubungan afiliasi dengan emiten kecuali hubungan afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah Pasal 50 Ayat 1 UUPM. Larangan ini bertujuan agar wali amanat dapat melaksanakan fungsinya secara independen sehingga dapat melindungi kepentingan pemegang efek bersifat utang secara maksimal. b. Wali Amanat dilarang mempunyai hubungan kredit dengan emiten dalam jumlah sesuai dengan ketentuan Bapepam yang dapat mengakibatkan benturan kepentingan antara wali amanat sebagai kerditor dan wakil pemegang efek bersifat utang Pasal 51 Ayat 3 UUPM. c. Wali Amanat dilarang merangkap sebagai penanggung dalam emisi efek bersifat utang yang sama Pasal 54 UUPM. 66

C. Jatuh Tempo

Maturity Date dan Gagal bayar Default dalam Perdagangan Obligasi Dalam obligasi terdapat maturity date, yaitu tanggal jatuh tempo atau jatuh waktu terakhir kali sesuai kesepakatan surat utang tersebut berakhir. Pada waktu itulah surat utang tersebut bisa direalisasikan atau dikembalikan utang pokoknya. Biasanya dibuat lebih dari 1 tahun, maka obligasi sebagai surat berharga masuk ke dalam kategori surat berharga jangka panjang. 67 66 Ibid, hlm. 89. 67 Adrian Sutedi, Op.cit, hlm. 4. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Bentuk wanprestasi atau kelalaian yang sering terjadi di dalam perdagangan obligasi adalah gagal bayar. Gagal bayar adalah suatu keadaan dimana dalam hal ini emiten selaku debitur telah melakukan ingkar janji wanprestasi atau lalai terhadap kewajiban membayar pokok pinjaman dan atau bunga obligasi pada saat jatuh tempo yang telah diperjanjikan dalam perjanjian perwaliamanatan. 68 Gagal bayar disebut juga dengan credit risk, hal ini karena gagal bayar obligasi yang jatuh tempo serupa dengan suatu kredit macet dalam pinjaman perbankan. 69 Gagal bayar credit riskdefault dapat terjadi apabila emitenissuer yang mengeluarkan obligasi mengalami kesulitan keuangan untuk memenuhi kewajiban pembayaran bunga ataupun jumlah pokok utang pada saat jatuh tempo. Pembelian obligasi sebenarnya merupakan kredit kepada emitenissueryang harus dipertimbvangkan sesuai dengan term dan condition yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. 70 Event of Default kelalaian terdiri dari dua bentuk, yaitu Technical Default dan Payment Default. Technical Default adalah pelanggaran yang dilakukan oleh emiten yang tidak ada hubungannnya dengan masalah pembayaran pokok dan bunga obligasi. Payment Default adalah pelanggaran yang berhubungan dengan masalah pembayaran, baik pembayaran utang pokok maupun bunga obligasi. Kelalaian yang sering terjadi dalam perdagangan obligasi adalah Payment Default gagal bayar. 71

D. Tinjauan Umum Pembuktian Hak Kepemilikan Obligasi

68 Bapepam, Op.cit, hlm. 14 69 Munir Fuady, Pembiayaan Perusahaan Masa Kini Tinjauan Hukum Bisnis, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1997, hlm. 14. 70 Ibid. 71 Wahyuni Bahar, Aspek Hukum Perjanjian Perwaliamanatan Tanggung Jawab wali amanat dan Emiten, serta Perlindungan Hukum Pemegang Obligasi, Lampiran Makalah Dalam Prosiding Transaksi Obligasi Di Pasar Modal. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Akibat dari perdagangan obligasi secara elektronik ini adalah adanya perubahan dari bentuk sertifikat obligasi secara fisik menjadi data elektronik dan tersimpan dalam lembaga penyimpanan Kustodian secara terpusat yaitu PT. KSEI Kustodian Sentral Efek Indonesia. Berdasarkan Pasal 1 angka 2 Undang- undang N0. 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan menyebutkan, yaitu: 72 “Dokumen Perusahaan yang telah dimuat dalam mikrofilm atau media lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 1 dan atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah”. “Dokumen Perusahaan adalah data, catatan dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis di atas kertas atau sarana lain maupun terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca, atau didengar”. Selanjutnya dengan memperhatikan Pasal 12 ayat 1 Jo. Pasal 15 ayat 1 UU Dokumen Perusahaan yang menyebutkan: Pasal 12 ayat 1: “Dokumen perusahaan dapat dialihkan ke dalam mikrofilm atau media lainnya”. Pasal 15 ayat 1: 73 72 Pasal 1 Angka 2 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan. 73 Pasal 15 Ayat 1 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB III TRANSAKSI PERDAGANGAN OBLIGASI SECARA ELEKTRONIK