menyebutkan, semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang- undang bagi mereka yang membuatnya. Kesepakatan atas perjanjian yang di buat
secara sah merupakan undang-undang bagi pihak-pihak yang membuatnya.
55
B. Peran Wali Amanat dalam Perdagangan Obligasi
Menurut ketentuan Pasal 1 butir 30 UUPM, Wali amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek yang bersifat hutang, sedangkan pihak
diartikan sebagai orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi.
56
Dalam kegiatan bisnis di pasar modal, salah satu pihak yang berperan penting dalam kegiatan penerbitan Efek bersifat hutang di samping Emiten
sendiri, adalah Wali Amanat. Sebagai pihak yang mewakili kepentingan- kepentingan pemegang Efek bersifat Hutang, baik di dalam maupun diluar
pengadilan. Peran Wali Amanat sudah mulai berjalan sebelum efek bersifat hutang diterbitkan, terutama dalam perundingan dengan pihak-pihak terkait untuk
menyusun suatu kontrak perwaliamanatan. Inilah yang menjadi dasar utama dalam mengatur syarat dan kondisi penerbitan Efek bersifat hutang, termasuk
kewajiban para pihak yang terlibat.
57
1. Pihak-pihak yang Berhak Menjadi Wali Amanat dalam Penerbitan Obligasi
55
Wirjono Projodikoro, Hukum Perkumpulan, Perseroan dan Koperasi, Jakarta : Pradnya Paramita, 1986, hlm. 10.
56
Gunawan WidjajaJono, Op. cit, hlm. 75.
57
Tim Studi Perwaliamanatan Di Pasar Modal Indonesia, Studi Tentang Perwaliamanatan Di Pasar Modal Indonesia; Departemen Keuangan Republik Indonesia; Badan
Pengawas Pasar Modal;Proyek Peningkatan Efisiensi Pasar Modal, 2005, hlm. 7.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Pada prinsipnya, tidak semua pihak dapat bertindak sebagai Wali Amanat dalam setiap penerbitan obligasi. Pasal 50 ayat 1 UUPM menentukan bahwa
yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai Wali Amanat adalah Bank Umum dan pihak lain yang ditetapkan peraturan pemerintah. Perlu diketahui bahwa tidak
semua Bank Umum secara otomatis dapat bertindak sebagai Wali Amanat. Sebelum Bank Umum bertindak sebagai Wali Amanat, Bank Umum tersebut
harus terdaftar terlebih dahulu di Bapepam sesuai Penjelasan Pasal 50 ayat 2 UUPM dan Pasal 6 huruf I UU Perbankan.
58
2. Perjanjian Perwaliamanatan
Pada prinsipnya Wali Amanat ditunjuk oleh emiten yang ingin menerbitkan suatu obligasi pada saat sebelum melakukan emisi. Penunjukkan ini tidak
dilakukan oleh pemegang obligasi mengingat pada waktu penunjukkan tersebut belum terdapatnya pemegang obligasi karena pada saat itu obligasi tersebut belum
ditawarkan kepada umum. Setelah penunjukkan Wali Amanat oleh emiten, maka antara emiten dengan wali amanat harus dibuat suatu pejanjian yang disebut
dengan Perjanjian Perwaliamanatan. Sejak ditandatangani perjanjian perwaliamanatan tersebut, maka wali amanat telah sepakat dan mengikatkan diri
untuk mewakili pemegang efek tersebut, tetapi perwakilan tersebut baru berlaku efektif pada saat efek tersebut telah dialokasikan kepada para pemodal. Wali
Amanat berhak mewakili pemegang efek tersebut dalam melakukan tindakan hukum yang berkaitan dengan kepentingan pemegang efek tersebut dalam
melakukan tindakan hukum yang berkaitan dengan kepentingan pemegang efek
58
Gunawan WidjajaJono, Op. cit, hlm. 78.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
tersebut baik di dalam maupun di luar pengadilan. Secara lebih rinci Perjanjian Perwaliamanatan setidak-tidaknya memuat ketentuan tentang:
59
a. Penunjukkan wali amanat oleh emiten;
b. Dasar dan tujuan penerbitan obligasi;
c. Jumlah pinjaman pokok;
d. Tingkat bunga dan jumlah lembar kupon bunga;
e. Jenis obligasi serta denominasinya;
f. Penggantian surat obligasi dan kupon bunga yang rusak;
g. Pembayaran bunga dan pinjaman pokok;
h. Jangka waktu pinjaman dan cara-cara pelunasannya;
i. Penyisihan dana untuk pelunasan obligasi sinking fund dan
pengelolaannya; j.
Agen pembayaran; k.
Perincian dan nilai harga kekayaan emiten yang dijaminkan; l.
Ketentuan mengenai pengelolaan kekayaan jaminan; m.
Ketentuan mengenai penanggung jika ada; n.
Hak, kewajiban, dan tanggung jawab wali amanat; o.
Penggantian wali amanat; p.
Rapat Umum Pemegang Obligasi RUPO; q.
Sanksi- sanksi. 3.
Kewajiban-kewajiban Wali Amanat
59
Ibid, hlm. 81.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Wali Amanat memiliki berbagai macam kewajiban yang harus dipenuhi atau dilaksanakan olehnya, khususnya yang terkait dengan kegiatan penerbitan efek
yang bersifat utang obligasi, yaitu:
60
a. Wali Amanat wajib bersikap netral dan independen serta tidak
memihak kepada emiten, melainkan mewakili dan melindungi kepentingan pemegang efek yang bersifat utang. Penjelasan Pasal 51
Ayat 1 UUPM; b.
Wali Amanat wajib membuat kontrak perwaliamanatan dengan emiten sesuai dengan ketetapan yang ditetapkan oleh Bapepam Pasal 52
UUPM; c.
Wali Amanat wajib memberikan ganti rugi kepada pemegang efek yang bersifat utang atas kerugian karena kelalaiannya dalam
pelaksanaan tugasnya sebagai mana diatur dalam Undang-undang Pasar Modal dan atau peraturan pelaksanaannya serta kontrak
perwalimanatan Pasal 53 UUPM; d.
Wali Amanat wajib menyampaikan laporan kegiatan kepada Bapepam dalam rangkap 4 yang meliputi:
1 Laporan tengah tahunan dan tahunan mengenai kegiatan Wali
Amanat yang wajib disampaikan kepada Bapepam paling lambat 30 hari setelah periode laporan yang bersangkutan;
2 Laporan peristiwa penting yang menyangkut kegiatan
perwaliamanatan yang wajib disampaikan kepada Bapepam
60
Ibid, hlm. 83.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
paling lambat 2 hari setelah terjadinya peristiwa atau sejak diketahuinya peristiwa tersebut.
61
e. Wali Amanat wajib mengadministrasikan, menyimpan dan memelihara
catatan, pembukuan, data dan keterangan tertulis yang berhubungan dengan emiten yang menggunakan jasa wali amanat. Dokumen
tersebut wajib disimpan di tempat yang aman dan terpisah dari kegiatan bank lainnya dan wajib tersedia setiap saat untuk kepentingan
pemeriksaan Bapepam. Penyimpanan dokumen tersebut sekurang- kurangnya untuk masa 5 tahun sejak seluruh kewajiban emiten
terhadap pemegang efek bersifat utang telah dipenuhi. Dokumen- dokumen tersebut terdiri dari:
62
1 Kontrak perwaliamanatan;
2 Kontrak yang berkaitan dengan pemberian jaminan dan bukti
kepemilikan atau penguasaan atas harta yang dijamnikan; 3
Catatan, risalah dan atau laporan mengenai jumlah dan jenis efek bersifat utang yang masi beredar dan yang telah dilunasi;
4 Catatan, risalah dan atau laporan mengenai pelaksanaan
pengawasan terhadap emiten termasuk tindakan yang dilakukan oleh Wali Amanat karena tidak terpenuhinya persyaratan
kontrak perwaliamanatan, antara lain tidak dibayarnya pokok dan bunga, atau adanya pelanggaran terhadap peraturan
61
Ibid, hlm. 84.
62
Ibid, hlm. 85.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
perundang-undangan di bidang pasar modal yang dilakukan oleh emiten;
5 Catatan, risalah dan atau laporan mengenai jumlah dan jenis
efek bersifat utang yang dapat dikonversikan menjadi saham, apabila ada;
6 Daftar emiten yang menggunakan jasa Wali Amanat; dan
7 Buku pedoman operasional Wali Amanat.
63
4. Kegiatan-kegiatan atau Tugas Wali Amanat
Wali Amanat sebagai pihak yang dituntut untuk bersikap netral dan independen dalam melakukan tugasnya sebagai perwakilan dari pemegang efek
yang bersifat utang obligasi. Tugas pokok wali amanat adalah bertindak mewakili dan melindungi kepentingan pemegang efek yang bersifat utang. Ada
beberapa kegiatan yang berkaitan dengan tugas pokok wali amanat tersebut adalah sebagai berikut:
64
a. Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten apakah secara
operasional perusahaan emiten mempunyai kesanggupan menghasilkan dan membayar obligasi beserta bunganya.
b. Menilai kekayaan emiten yang akan dijadikan jaminan wali amanat
harus mengetahui dengan pasti apakah nilai kekayaan emiten yang menjadi jaminan setara atau memadai dibanding nilai obligasi yang
diterbitkan.
63
Ibid, hlm. 86.
64
Ibid.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
c. Melakukan pengawasan terhadap kekayaan emiten. Apabila harta
yang menjadi jaminan tadi dialihkan pemanfaatan atau pemilikannya haruslah sepengetahuan wali amanat.
d. Memantau dan mengikuti perkembangan secara terus menerus
terhadap perkembangan perusahaan emiten dan memberikan nasihat dan masukan kepada emiten.
e. Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pembayaran bunga
dan pinjaman pokok obligasi yang menjadi hak pemodal. f.
Bertindak sebagai agen utama pembayaran untuk menunjang kegiatan pengawasan terhadap pembayaran bunga dan pinjaman pokok, maka
wali amanat semula bertindak sebagai agen utama pembayaran. Dengan telah dibentuknya PT. KSEI, maka pada saat ini kegiatan agen
pembayaran dilaksanakan oleh PT. KSEI. g.
Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-02PM1998, wali amanat berperan juga sebagai pemimpin dalam Rapat Umum
Pemegang Obligasi RUPO.
65
5. Larangan-larangan bagi Wali Amanat
Wali Amanat yang bertugas mewakili kepentingan pemegang efek yang bersifat utang masyarakat pemodal berdasarkan kepercayaan, diharapkan dapat
melaksanakan tugasnya secara independen dan netral. Untuk itu ada beberapa larangan bagi wali amanat sebagai berikut:
65
Ibid, hlm. 87.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
a. Wali Amanat dilarang mempunyai hubungan afiliasi dengan emiten
kecuali hubungan afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah Pasal 50 Ayat 1 UUPM. Larangan
ini bertujuan agar wali amanat dapat melaksanakan fungsinya secara independen sehingga dapat melindungi kepentingan pemegang efek
bersifat utang secara maksimal. b.
Wali Amanat dilarang mempunyai hubungan kredit dengan emiten dalam jumlah sesuai dengan ketentuan Bapepam yang dapat
mengakibatkan benturan kepentingan antara wali amanat sebagai kerditor dan wakil pemegang efek bersifat utang Pasal 51 Ayat 3
UUPM. c.
Wali Amanat dilarang merangkap sebagai penanggung dalam emisi efek bersifat utang yang sama Pasal 54 UUPM.
66
C. Jatuh Tempo