Emiten Gagal Bayar Default di dalam Perdagangan Obligasi secara
Elektronik”.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian yang telah disampaikan dalam latar belakang di atas, maka permasalahan pokok yang mendasari skripsi ini adalah :
1. Bagaimanakah Obligasi sebagai Instrumen Perdagangan di Pasar Modal ?
2. Bagaimanakah Mekanisme Transaksi Perdagangan Obligasi Secara
Elektronik di Pasar Modal ? 3.
Bagaimanakah Perlindungan Hukum terhadap Investor di dalam Transaksi Perdagangan Obligasi Secara Elektronik ?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Setiap pekerjaan atau kegiatan memiliki tujuan sasaran yang hendak di capai dari kegiatan tersebut, agar kegiatan tersebut dapat dilakukan secara
maksimal. Tujuan dari pembuatan skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui obligasi sebagai instrumen perdagangan di Pasar Modal.
2. Untuk mengetahui mekanisme transaksi perdagangan obligasi secara
elektronik di Pasar Modal.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap investor di dalam transaksi
perdagangan obligasi secara elektronik. Manfaat penulisan yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan skripsi
ini adalah sebagai berikut: 1.
Secara Teoritis Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan
ilmu hukum pada umumnya, khususnya ilmu hukum pasar modal dalam perdagangan obligasi secara elektronik.
2. Secara Praktis
Pembahasan ini diharapkan dapat menjadi tambahan materi bagi para pembacanya, baik umum maupun para akademisi pada khususnya dalam mengkaji
kegiatan perdagangan obligasi di pasar modal.
D. Keaslian Penulisan
“Perlindungan Hukum Terhadap Investor Pasar Modal Apabila Emiten Gagal Bayar Default Di Dalam Perdagangan Obligasi Secara Elektronik”. Yang
diangkat menjadi judul skripsi ini adalah merupakan karya ilmiah yang belum pernah diangkat menjadi judul skripsi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara. Penulis menyusun skripsi ini berdasarkan referensi dari buku-buku, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pasar modal, media cetak
dan elektronik, juga melalui bantuan dari berbagai pihak. E.
Tinjauan Kepustakaan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai cara penanaman modal, baik langsung maupun tidak langsung, yang bertujuan untuk mendapatkan
manfaat keuntungan tertentu sabagai hasil penanaman modal tersebut. Alternatif investasi sangat beragam, misalnya membeli emas, membeli aktiva tetap tak
bergerak rumah, tanah, meminjamkan uang kepada orangpihak lain, menabung di bank, membuka usaha tertentu, menanamkan uang dalam valuta asing, dan
membeli saham, obligasi atau surat berharga lainnya.
15
Obligasi merupakan surat perjanjian jangka panjang, di mana penerbit obligasi berjanji akan membayar bunga dan pokok hutang pada waktu tertentu
kepada pemegang obligasi. Berdasarkan definisi ini dapat disimpulkan bahwa obligasi merupakan surat pernyataan hutang yang diterbitkan oleh pihak yang
membutuhkan dana jangka panjang. Obligasi akan membebani penerbitnya dengan kewajiban untuk membayar bunga dan pokok pinjaman. Kewajiban
tersebut bersifat tetap. Apabila penerbit obligasi gagal memenuhi kewajibannya, maka pemegang obligasi berhak mengajukan klaim terhadap aktiva yang dimiliki
pihak yang berhutang.
16
1. Nilai di dalam surat berharga tersebut sama dengan nilai perikatan dasarnya,
dan Obligasi adalah surat berharga yang termasuk dalam kategori efek. Obligasi
memenuhi unsur-unsur surat berharga. Dua unsur surat berharga, yaitu:
2. Mudah untuk diperdagangkan transferable.
15
Sri Handaru Yuliati, dkk, Manajemen Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta : Andi Offset, 1996, hlm. 23.
16
Ibid, hlm. 151.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Di dalam obligasi tertera bahwa obligasi adalah tanda bukti utang sejumlah tertentu yang memiliki tanggal jatuh waktu. Mempelajari obligasi sebagai salah
satu surat berharga, maka akan diketahui bahwa obligasi merupakan suatu bentuk surat pengakuan utang. Apabila dibandingkan dengan perikatan lainnya, obligasi
merupakan salah satu instrumen investasi yang memiliki pendapatan tetap
17
Keputusan Menteri Keuangan No. 1548 Pasal 1 Butir 34 menyebutkan bahwa obligasi ialah bukti utang emiten yang mengandung janji pembayaran
bunga atau janji lain serta pelunasan pokok pinjamannya dilakukan pada tanggal jatuh tempo, sekurang-kurangnya tiga tahun sejak tanggal emisi.
. Hal ini dapat ditemukan pada Pasal 1754 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, yang
menyebutkan bahwa: “Setiap wanprestasi terhadap utang tersebut akan menimbulkan kewajiban
dari pihak berutang untuk membayar ganti rugi, pelunasan pokok dan seterusnya”.
18
Berdasarkan Pasal I huruf a Kep. Menkeu No. 755KMK.0111982, bahwa obligasi adalah jenis efek, berupa surat pengakuan hutang atas peminjaman uang
dari masyarakat dalam bentuk tertentu untuk jangka waktu sekurang-kurangnya 3 tiga tahun dengan menjanjikan imbalan bunga yang jumlah serta saat
pembayarannya telah ditentukan terlebih dahulu oleh emiten.
19
17
Adrian Sutedi, Aspek Hukum Obligasi dan Sukuk, Jakarta : Sinar Grafika, 2008, hlm. 31.
18
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1548KMK. 0131990 sebagaimana diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
1199KMK.0101991. Kedua surat keputusan ini selanjutnya disebut sebagai Keputusan Menteri Keuangan No. 1548 Pasal 1 Butir 34.
19
Tri Widiyono, Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan Di Indonesia simpanan jasa dan kredit, Bogor : Ghalia Indonesia, 2006, hlm. 249.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara investor dengan perusahaan ataupun
institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham dan lainnya.
Investor adalah pihak terpenting yang berperan di dalam kegiatan pasar modal. Bisa dikatakan sebagai salah satu indikator terpenting dalam pasar modal
adalah keberadaan investor. Investor yang terlibat dalam pasar modal Indonesia adalah investor domestik dan asing, perorangan dan institusi yang mempunyai
karakteristik masing-masing.
20
Default risk merupakan risiko yang dihadapi oleh investor atau pemegang obligasi dikarenakan emiten tersebut tidak dapat membayar obligasi pada saat
obligasi tersebut jatuh tempo.
21
Keberpihakan hukum kepada investor dapat dilihat dari penegakan hukum pasar modal oleh otoritas pasar modal, yakni Bapepam dalam menangani kasus
pelanggaran kejahatan. Dengan adanya penegakan hukum kepastian hukum akan terjamin dan memberikan perlindungan hukum terhadap investor.
22
F. Metode Penulisan