Pengetahuan Dan Sikap Bidan Jalur Khusus Terhadap Penanganan Nyeri Persalinan Di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah

(1)

PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN JALUR KHUSUS

TERHADAP PENANGANAN NYERI PERSALINAN

DI AKBID PEMDA KABUPATEN

ACEH TENGAH

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH :

H A D I J A T U N

NIM : 075102001

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008


(2)

Judul KTI : Pengetahuan Dan Sikap Bidan Jalur Khusus Terhadap Penanganan Nyeri Persalinan Di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah

Nama : Hadijatun

Nim : 075102001

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik

Pembimbing : Penguji :

………... ……… Penguji I

(Dewi Elizadiani Suza, SKp, MNS) (dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc., CM-FM-PKK)

……… Penguji II (Sartini Bangun, S.Pd., M.Kes)

……… Penguji III (Dewi Elizadiana Suza, S.Kp.MNS)

Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Kary Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik

……… ………

(Dewi Elizadiana Suza, SKp, MNS) (dr. Murniati Manik, MSc, SpKK) NIP. 132 258 269 NIP. 130 810 201

Koordinator Ketua Pelaksanaan


(3)

LEMBAR PENGESAHAN KTI

Judul : Pengetahuan Dan Sikap Bidan Jalur Khusus Terhadap Penanganan Nyeri Persalinan Di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah

Nama : Hadijatun

Nim : 075102001

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik FK – USU

PEMBIMBING,

Dewi Elizadiani Suza, SKp, MNS NIP. 132 258 269


(4)

MAHASISWA PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FK USU

Hari/Tanggal Materi Saran Tanda Tangan


(5)

CURRICULUM VITAE

I. Data Pribadi

Nama : HADIJATUN

Tempat/Tanggal Lahir : Takengon, 23 Juni 1973 Jenis Kelamin : Perempuan

Anak : Ke 8 dari 8 bersaudara

Agama : Islam

Pekerjaan : Staf Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah Alamat : Jl. Lebe Kader No. 177 Takengon

II. Data Orang Tua

Nama Ayah : Drs. M. Yunus Ahmad (Alm)

Pekerjaan : -

Nama Ibu : Maimunah Yunus

Pekerjaan : Pensiunan PNS

Alamat : Jl. Lebe Kader No. 177 Takengon III. Data Keluarga

Nama Suami : Abdul Jalil Efendi Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 4 Maret 1970

Agama : Islam

Pekerjaan : Polri

Jumlah Anak : 1 (satu) Puteri IV. Data Pendidikan

1. Tahun 1980 – 1986 : SD Negeri No. 2 Takengon 2. Tahun 1986 – 1989 : MTs N. 1 Takengon

3. Tahun 1989 – 1993 : SPK Muhammadiyah Banda Aceh

4. Tahun 1994 – 1995 : Program Pendidikan Bidan A Aceh Timur 5. Tahun 1998 – 2001 : Akademi Kebidanan Depkes RI Banda Aceh 6. Tahun 2007 – 2008 : Program D-IV Bidan Pendidik Medan V. Data Pekerjaan

1. Tahun 1995 – 1998 : Bidan Desa Mutiara Aceh Tengah 2. Tahun 2003 – sekarang : Staf Akbid Pemda Kab. Aceh Tengah


(6)

NIM : 075102001

JUDUL KTI : PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN JALUR KHUSUS TERHADAP PENANGANAN NYERI PERSALINAN DI AKBID PEMDA KABUPATEN ACEH TENGAH

ABSTRAK

Lebih dari 90% wanita mengalami nyeri persalinan yang cukup berat, nyeri persalinan biasanya disebabkan oleh rasa takut yang dialami ibu pada saat menghadapi persalinan. Pengetahuan dan sikap Bidan yang baik diperlukan dalam memberikan fasilitas pertolongan persalinan pada ibu sehingga dapat mengurangi rasa nyeri.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan dan sikap Bidan jalur khusus terhadap penanganan nyeri persalinan di AKBID Pemda Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan kuesioner yang berisi 12 pertanyaan tentang pengetahuan dan 8 pertanyaan tentang sikap yang diberikan terhadap 50 responden yang diambil secara total populasi sampling pada mahasiswa bidan jalur khusus di AKBID Pemda Kabupaten Aceh Tengah pada saat penelitian yang dilakukan tanggal 19 April 2008. Selanjutnya data diolah dengan menggunakan SPSS.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Bidan mempunyai pengetahuan baik (82%) dan sikap yang baik (76%).

Mahasiswa Bidan jalur khusus mempunyai pengetahuan dan sikap yang baik terhadap penanganan nyeri persalinan. Diharapkan pada semua Bidan agar selalu meningkatkan pengetahuan dan sikapnya dalam menangani nyeri persalinan untuk mengurangi nyeri pada saat proses persalinan.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, dengan judul “Pengetahuan dan Sikap Bidan Terhadap Penanganan Nyeri Persalinan di Akbid Jalur Khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah”.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan dan sikap bidan terhadap penanganan nyeri persalinan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Gontar A. Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Murniati Manik, Msc, SpKK, selaku Ketua Pelaksana Program Studi D-IV Bidan Pendidik FK USU.

3. Dewi Elizadiani Suza, SKp, MNS, selaku Pembimbing dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.

4. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc, CM-FM.PKK dan Sartini Bangun, SPd., M.Kes, selaku Penguji yang telah memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan penulisan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh dosen pengajar pada Program Studi D-IV Bidan Pendidik yang telah membantu penulis dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.


(8)

Pemda Kabupaten Aceh Tengah yang memberikan izin pada penulis melakukan penelitian.

7. Teristimewa kepada Ayahanda, Ibunda, suami tercinta beserta keluarga yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah secara moril maupun materiil.

8. Teman-teman seangkatan 2007 yang juga telah banyak memberikan bantuan dan dorongan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua dan segala budi baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Penulis, Juni 2008


(9)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBARAN PENGESAHAN

LEMBARAN PERSETUJUAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Tujuan Penelitian ... 4

1.2.1. Tujuan Umum ... 4

1.2.2. Tujuan Khusus ... 4

1.3.Pertanyaan Penelitian ... 4

1.4.Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1. Bagi Pendidikan Kebidanan ... 4

1.4.2. Bagi Praktek Kebidanan ... 5

1.4.3. Bagi Penelitian Kebidanan ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Pengetahuan ... 6

2.2. Sikap ... 7

2.3. Bidan ... 8

2.3.1. Beberapa pengertian tentang bidan ... 8

2.4. Pengertian Nyeri Persalinan ... 9

2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan ... 10

2.6. Cara Penanganan Nyeri dalam Persalinan ... 11

2.7. Dukungan Dalam Persalinan ... 13

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN ... 16

3.1. Kerangka Konseptual ... 16

3.2. Defenisi Konseptual dan Operasional ... 17

3.2.1. Pengetahuan ... 17

3.2.2. Sikap ... 17

3.2.3. Bidan Jalur khusus ... 17

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ... 18

4.1. Desain Penelitian ... 18

4.2. Populasi dan Sampel ... 18

4.2.1. Populasi ... 18


(10)

4.4. Pertimbangan Etik ... 19

4.5. Instrumen Penelitian ... 20

4.6. Pengumpulan Data ... 21

4.7. Analisa Data ... 21

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 22

5.1. Hasil Penelitian ... 22

5.1.1. Karakteristik Responden ... 23

5.1.2. Pengetahuan Bidan ... 24

5.1.3. Sikap Bidan ... 25

5.2. Pembahasan ... 26

5.2.1. Pengetahuan Bidan Jalur Khusus Terhadap Penanganan Nyeri Persalinan di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah ... 26

5.2.2. Sikap Bidan Jalur Khusus Terhadap Penanganan Nyeri Persalinan di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah ... 28

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 30

6.1. Kesimpulan ... 30

6.2. Saran-saran ... 31 DAFTAR PUSTAKA


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 5.1. Distribusi karakteristik Bidan yang mengikuti Pendidikan D III

Kebidanan di Akbid Jalur khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah ... 23 Tabel 5.2. Distribusi pengetahuan Bidan terhadap penanganan nyeri

persalinan di Akbid Jalur khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah ... 24 Tabel 5.1. Distribusi sikap Bidan terhadap penanganan nyeri persalinan di


(12)

1. Formulir Persetujuan Penelitian (Informed Consent) 2. Lembar Kuesioner Penelitian

3. Uji Coba Validitas dan Reliabilitas 4. Output SPSS

5. Jadwal Kegitan (Time Table) 6. Rencana Biaya Penelitian

7. Surat Izin Penelitian dari D-IV Bidan Pendidik

8. Surat Balasan Penelitian dari Akbid Jalur Khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah.


(13)

NAMA : HADIJATUN NIM : 075102001

JUDUL KTI : PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN JALUR KHUSUS TERHADAP PENANGANAN NYERI PERSALINAN DI AKBID PEMDA KABUPATEN ACEH TENGAH

ABSTRAK

Lebih dari 90% wanita mengalami nyeri persalinan yang cukup berat, nyeri persalinan biasanya disebabkan oleh rasa takut yang dialami ibu pada saat menghadapi persalinan. Pengetahuan dan sikap Bidan yang baik diperlukan dalam memberikan fasilitas pertolongan persalinan pada ibu sehingga dapat mengurangi rasa nyeri.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan dan sikap Bidan jalur khusus terhadap penanganan nyeri persalinan di AKBID Pemda Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan kuesioner yang berisi 12 pertanyaan tentang pengetahuan dan 8 pertanyaan tentang sikap yang diberikan terhadap 50 responden yang diambil secara total populasi sampling pada mahasiswa bidan jalur khusus di AKBID Pemda Kabupaten Aceh Tengah pada saat penelitian yang dilakukan tanggal 19 April 2008. Selanjutnya data diolah dengan menggunakan SPSS.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Bidan mempunyai pengetahuan baik (82%) dan sikap yang baik (76%).

Mahasiswa Bidan jalur khusus mempunyai pengetahuan dan sikap yang baik terhadap penanganan nyeri persalinan. Diharapkan pada semua Bidan agar selalu meningkatkan pengetahuan dan sikapnya dalam menangani nyeri persalinan untuk mengurangi nyeri pada saat proses persalinan.


(14)

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu peristiwa penting bagi setiap pasangan dan semua wanita hamil akan menghadapi persalinan di akhir kehamilannya. Seorang wanita akan diliputi berbagai macam pertanyaan tentang apa yang akan terjadi pada saat persalinan, khususnya rasa sakit yang akan dialami. Informasi yang salah akan menimbulkan kecemasan yang tidak perlu (Sutanto, 2007).

Susilo (2007) menyebutkan bahwa lebih dari 90% wanita mengalami nyeri persalinan yang cukup berat. Rasa nyeri yang ditimbulkan pada proses persalinan sebenarnya dapat dihilangkan, seperti yang dilakukan di Amerika Serikat yang merupakan hak pasien. Namun di Indonesia, hak itu masih dalam taraf sosialisasi karena ada pemikiran rasa nyeri itu merupakan sesuatu pengalaman yang tidak bisa dipisahkan dengan saat-saat penting persalinan

Danuatmaja (2004) menyatakan bahwa tekanan dan rasa takut dapat meningkatkan rasa sakit serta menghambat kelahiran bayi. Selain penyebab rasa sakit bersalin seperti kontraksi uterus, berbagai hambatan fisik dan psikologis pada ibu saat bersalin dapat menambah rasa sakit. Terkadang, hambatan psikologis lebih besar pengaruhnya dibandingkan fisik. Adanya bahaya fisik, ketakutan, kecemasan dan bentuk distres lainnya dapat memicu peningkatan kadar katekolamin. Kadar katekolamin yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke rahim, penurunan kontraksi rahim, peningkatan lamanya kala I,


(15)

2

penurunan aliran darah ke plasenta, penurunan oksigen yang tersedia untuk janin, peningkatan produksi katekolamin janin, serta peningkatan persepsi wanita yang negatif atau pesimis seperti yang diuraikan Simkin et al (2005). Stright (2005) juga menambahkan yaitu ketegangan otot misalnya ketegangan muka atau tangan mengepal atau aktifitas otot misalnya bergerak dengan cepat, berbalik atau berputar serta penurunan mortilitas saluran cerna.

Sebenarnya tidak perlu mengkhawatirkan rasa sakit persalinan karena hal itu merupakan fisiologis dalam proses persalinan. Jika ibu mempersiapkan tubuh dan pikirannya, sebenarnya kecemasan akan rasa sakit persalinan lebih nyaman dan lebih dapat dihadapi (Danuatmaja, 2004).

Asuhan sayang ibu yang diberikan oleh bidan amat membantu ibu dan keluarganya untuk merasa aman dan nyaman dalam proses persalinan. Badan

Coalition for Improving Maternity Services (CIMS) muncul dari Safe Motherhood Initiative pada tahun 1987. CIMS merumuskan 10 langkah bagi rumah sakit /

pusat pelayanan persalinan/rumah-rumah biasa yang harus diikuti agar bisa mendapatkan predikat “sayang ibu”. Diantara 10 langkah tersebut salah satunya adalah mendidik petugas memberi asuhan dalam hal metode meringankan rasa nyeri tanpa menggunakan obat-obatan. CIMS juga menyatakan bahwa landasan filosofi dari asuhan sayang ibu adalah proses kelahiran yang alamiah, pemberdayaan, otonomi, tidak menimbulkan penderitaan serta tanggung jawab dari pemberi asuhan (Pusdiknakes, 2001).


(16)

Keahlian bidan dalam mendukung atau memfasilitasi suatu pengalaman persalinan yang positif adalah sangat penting. Semakin terlatih seorang bidan maka semakin baik kualitas perawatan yang diberikan. Semakin banyak pengetahuan seorang bidan maka semakin baik kemampuannya untuk memfasilitasi pilihan yang diinformasikan. Keahlian menyakinkan wanita untuk membuat suatu keputusan, tidak datang secara alami, tetapi harus dipelajari dan dipraktekkan seperti hal yang lainnya (Henderson, 2006).

Kemajuan persalinan dapat difasilitasi apabila wanita merasa aman, dihormati, dan dirawat oleh seorang ahli yang bertanggung jawab terhadap keamanannya, dan ketika nyerinya ditangani secara adekuat dan aman. Pasangannya atau orang yang dicintainya dan pemberi perawatan persalinan berperan penting atas perawatan tersebut. Sebaliknya perasaan malu atau tidak berharga, merasa di awasi, merasa dalam bahaya, merasa diperlakukan tanpa hormat, merasa diabaikan atau dianggap remeh dapat memicu reaksi psikobiologis yang menggangu efesiensi persalinan (Simkin, 2005).

Nyeri fisik yang terjadi pada saat persalinan merupakan hal yang fisiologis disebabkan oleh adanya kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya retraksi pada otot dan pembuluh darah pada uterus dan terjadinya tekanan pada otot dasar panggul. Nyeri yang bersifat psikologis dapat terjadi akibat rasa takut dan cemas yang berlebihan (Danuatmaja, 2004).

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti “Sejauh Manakah Pengetahuan dan Sikap Bidan Jalur Khusus Terhadap Penanganan Nyeri Persalinan di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah.


(17)

4

1.2.Tujuan Penelitian 1.2.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan dan sikap bidan Jalur khusus terhadap penanganan nyeri persalinan di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah.

1.2.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan bidan Jalur khusus terhadap penanganan nyeri persalinan di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah.

2. Untuk mengetahui sejauhmana sikap bidan Jalur khusus terhadap cara penanganan nyeri dalam persalinan di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah.

1.3.Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah “Sejauhmanakah Pengetahuan dan Sikap Bidan Jalur Khusus Terhadap Penanganan Nyeri Persalinan di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah”.

1.4.Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Pendidikan Kebidanan

Hasil penelitian ini merupakan gambaran bagaimana peningkatan pengetahuan dan informasi mengenai asuhan persalinan khususnya mengenai penanganan nyeri persalinan.


(18)

1.4.2. Bagi Praktek Kebidanan

Diharapkan menjadi masukan bagi petugas kesehatan khusunya dalam meningkatkan pengetahuan bidan tentang asuhan persalinan yang berhubungan dengan penanganan nyeri persalinan sehingga nantinya bidan dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dikemudian hari.

1.4.3. Bagi Penelitian Kebidanan

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan sumber data untuk penelitian selanjutnya.


(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

Pengetahuan pada hakikatnya meliputi semua yang diketahui oleh seseorang tentang objek tertentu (Gulo, 2004).

Notoatmodjo (2003) memaparkan bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior).

Pengetahuan yang mencakup didalam domain kognitif mempunyai enam tingkat yaitu : (1) Tahu (know), tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. (2) Memahami (comprehension), memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan mater tersebut secara benar. (3) Aplikasi (application), aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau


(20)

kondisi riil (sebenarnya) atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. (4) Analisa (analysis), analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. (5) Sintetis (synthesis), sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. (6) Evaluasi (evaluation), evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek, penilaian itu berdasarkan materi suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Notoatmodjo, 2003).

2.2. Sikap

Sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap yang obyek tadi. Jadi sikap senantiasa terarah terhadap suatu hal, suatu obyek, tidak ada sikap yang tanpa obyek. Sikap mungkin terarah terhadap benda-benda, orang-orang tetapi juga peristiwa-peristiwa, pandangan-pandangan, lembaga-lembaga, terhadap norma-norma, nilai-nilai dan lain-lain (Purwanto, 2000).

Sikap merupakan suatu pandangan, tetapi dalam hal itu masih berbeda dengan suatu pengetahuan yang dimiliki orang. Pengetahuan mengenai suatu obyek tidak sama dengan sikap terhadap obyek itu. Pengetahuan saja belum


(21)

8

menjadi penggerak, seperti halnya sikap. Pengetahuan mengenai suatu obyek menjadi sikap apabila pengetahuan itu disertai kesiapan untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan terhadap obyek itu, sikap mempunyai segi motivasi, berarti segi dinamis menuju suatu tujuan, berusaha mencapai suatu tujuan. Sikap ini dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif dalam sikap positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu (Purwanto, 2000).

Sikap itu bersifat sosial dalam arti kita menyesuaikan dengan orang lain dan kelihatannya sikap itu menuntun perilaku kita sehingga kita bertindak sesuai dengan sikap yang kita ekspresikan. Sikap yang dianut oleh banyak orang disebut sikap sosial, sedangkan yang dianut oleh orang tertentu disebut sikap individual. Sikap sosial adalah sikap yang ada pada sekelompok orang yang ditujukan kepada suatu obyek yang menjadi perhatian seluruh orang-orang tersebut sedangkan sikap individual adalah sikap yang khusus terdapat pada satu-satu orang terhadap obyek-obyek yang menjadi perhatian orang-orang yang bersangkutan saja (Purwanto, 2000).

2.3. Bidan

2.3.1. Beberapa pengertian tentang bidan

1. Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku (Permenkes No. 900, 2002).

2. Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah


(22)

dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku, di catat (register), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktek (IBI, 2005).

3. Pelayanan kebidanan (midwifery services) adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat (IBI, 2005).

2.4. Pengertian Nyeri Persalinan

Nyeri intrapartum merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama persalinan dan kelahiran (Stright, 2005).

Definisi nyeri menurut International Associations of the study of Pain adalah suatu pengalaman sensorial dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang nyata atau berpotensi rusak atau tergambar seperti itu (Jordan, 2004).

Dalam konteks keperawatan, McCaffery (1979) dalam Mander (2005) membuat sebuah definisi nyeri yang berguna secara temporer dan kualitatif : apapun yang dikatakan orang yang mempunyai pengalaman nyeri, keberadaannya ada kapan saja saat ia mengatakan nyeri.

Hampir semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, tetapi respon setiap wanita terhadap nyeri persalinan berbeda-beda. Berdasarkan pengalaman klinik, persalinan yang tidak normal, persalinan lama atau dipersulit oleh distosia,


(23)

10

diinduksi diakselerasi oleh oksitosin atau persalinan yang diakhiri dengan bantuan alat tampaknya lebih menyakitkan daripada “kelahiran normal”. Meskipun demikian persalinan yang benar-benar normalpun menyakitkan juga (WHO, 2003).

2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan

Danuatmaja (2004) mengatakan faktor fisik yang mempengaruhi nyeri persalinan diantaranya : Tindakan untuk melancarkan persalinan antara lain episiotomi, penggunaan forcep dan vacum, pemutaran bayi dalam posisi sunsang dan induksi, persalinan berlangsug lama, ibu mempunyai penyakit yang muncul saat bersalin seperti asma, jantung dan hipertensi, pemeriksaan jalan lahir yang berulang-ulang oleh beberapa tenaga medis.

Simkin (2005) juga menambahkan yaitu : kebijakan atau praktek yang mengharuskan wanita untuk di tempat tidur dan luka parut serviks dari pembedahan sebelumnya dapat meningkatkan resistensi serviks untuk penipisan dan pembukaan awal beberapa cm.

Simkin (2005) mengatakan faktor psikologi dapat mempengaruhi nyeri persalinan misalnya ketakutan, kecemasan, kesendirian, stres atau kemarahan yang berlebihan dapat menyebabkan pembentukan katekolamin dan menimbulkan kemajuan persalinan melambat. Kelelahan, ketakutan dan perasaan putus asa adalah akibat dari prapersalinan atau fase laten yang panjang. Kemampuan koping wanita berkurang dan nyerinya akan semakin berat dengan berjalannya waktu tanpa kemajuan berarti.


(24)

Danuatmaja (2004) juga menambahkan bahwa faktor psikologi yang mempengaruhi nyeri persalinan adalah : ibu takut pada hal-hal yang belum diketahui, ibu mengasihani diri sendiri, kehamilan tidak diinginkan, pengalaman buruk kerabat atau teman tentang persalinan, kenyataan bahwa kehamilan berisiko, tenaga medis dan situasi tempat bersalin tidak cukup bersahabat.

2.6. Cara Penanganan Nyeri Dalam Persalinan

Metode psikoprofilaksis merupakan tekhnik mengubah persepsi otak tentang “rasa sakit” menjadi sekedar rasa “tidak nyaman” yang dapat dihilangkan dengan melakukan aktifitas lain seperti berkonsentrasi pada latihan pernapasan, menghitung napas, fokus pada posisi tertentu diruangan, dan secara sadar mengubah posisi tubuh untuk melepaskan ketegangan (Danuatmaja dkk, 2004).

Menurut Jacobsen (1938) dalam Henderson (2006) tekhnik relaksasi mengajarkan ibu untuk meminimalkan aktifitas simpatis dalam sistem saraf otonom. Dengan menekan aktifitas saraf simpatis, ibu mampu memecah siklus ketegangan – ansietas – nyeri yang pertama kali diidentifikasi oleh Dick-Read dan kemudian didukung secara akurat oleh McCaffery dan Beebe. Pendekatan tekhnik relaksasi bervariasi, tetapi gambarannya banyak terdapat kesamaan.

Henderson (2006) mengatakan masase (pijatan) merupakan tindakan yang utama diduga untuk “menutup pintu gerbang” guna diterimanya jalur stimulus nyeri dipusat tertinggi sistem saraf pusat (SSP). Stimulasi sentuhan dan perasaan positif yang dihasilkan ketika bentuk perhatian dan sentuhan-sentuhan empati dilakukan melalui masase akan meningkatkan efek pengendalian nyeri.


(25)

12

Henderson (2006) menganjurkan agar masase selama persalinan harus bersifat terus menerus. Hal tersebut harus dilakukan karena kecenderungan rasa nyeri akan meningkat jika pemijatan dihentikan, yang terjadi karena sistem saraf menjadi terbiasa atau beradaptasi terhadap stimulus dan organ-organ indra berhenti merespon nyeri tersebut.

Menurut Danuatmaja (2004) bentuk-bentuk pijatan yang dapat diberikan diantaranya pijat kaki, pijat tangan, pijat punggung, pijat bahu, pijat perineum.

Menurut Simkin (2005) metode mengurangi nyeri dalam persalinan dapat dilakukan dengan cara kompres yang terbagi atas dua yaitu (1) kompres panas yang dapat meningkatkan suhu kulit lokal, sirkulasi dan metabolisme jaringan, mengurangi spasma otot dan meningkatnya ambang nyeri dan menenangkan wanita. (2) kompres dingin berguna untuk nyeri muskuloskeletal atau sendi, mengurangi ketegangan otot lebih lama, membuat rasa kebal sebagai aspek dari dingin, mengurangi pembengkakan dan menyejukkan kulit.

Kebebasan memilih posisi melahirkan membuat ibu lebih percaya diri mengatasi persalinan dan melahirkan. Ibu juga lebih puas dengan pengalamannya (Danuatmaja dkk, 2004).

Terapi bola-bola persalinan merupakan alat bantu persalinan yang cukup efektif. Membantu ibu rileks, memudahkan bergerak bebas, mengubah posisi, mengurangi rasa sakit, dan membuat ibu nyaman (Danuatmaja dkk, 2004).

Persalinan dalam air (hidroterapi) bermanfaat karena dalam mengatasi nyeri persalinan dan air membantu bayi lebih mudah beradaptasi dari lingkungan ketuban yang penuh air dengan dunianya yang baru. Dengan lahir di dalam air bayi tidak mengalami trauma (Danuatmaja dkk, 2004).


(26)

Menurut Garland dan Jones (1994) dalam Henderson (2006) keuntungan hidroterapi yang membawa pada peningkatan penggunaannya juga diiringi oleh satu atau dua dari fenomena. Pertama, efek “hidrotermik” dari air yang menjadi konduktor panas sehingga meredakan spasme otot, dan kemudian meredakan nyeri. Kedua, efek “hidrokinetik” yang menghilangkan efek gravitasi dan ketidaknyamanan yang menyertainya, seperti penekanan panggul. Kedua afek memfasilitasi relaksasi sehingga menurunkan ansietas dan kelelahan.

2.7. Dukungan Dalam Persalinan

Keahlian bidan dalam mendukung dan memfasilitasi suatu pengalaman persalinan yang positif adalah sangat penting. Pola asuh yang ditawarkan selama kelahiran dapat memberi pengaruh positif pada ibu dan bidan. Jenis dukungan yang diberikan oleh bidan dan tenaga lain pada saat persalinan memiliki efek jangka panjang pada kehidupan wanita (Henderson, 2006).

Hasil penelitian dari Swedia yang menggambarkan pengalaman wanita ketika menghadapi bidan dalam persalinan telah memperkuat nilai suatu kehadiran seperti yang dinyatakan Berg et al (1996) dalam Henderson (2006). Kemampuan memberi dukungan emosional untuk wanita dalam persalinan merupakan sesuatu yang dikembangkan bidan pada hari-hari pertama pemberian asuhan. Pemberian dukungan emosional dapat mencakup keterampilan komunikasi dan pemberian informasi dan lebih lanjut dapat dikembangkan oleh keterampilan konseling.

Dari hasil penelitian Keirse et.al (1983) dalam Henderson (2006) membuktikan bahwa dukungan yang membawa dampak positif adalah dukungan


(27)

14

yang bersifat fisik dan emosional. Dukungan tersebut juga meliputi aspek perawatan seperti menggosok punggung wanita atau memegang tangannya, mempertahankan kontak mata, ditemani orang-orang yang ramah, dan diberi janji bahwa wanita yang berada dalam persalinan tidak akan ditinggalkan sendirian.

Dalam perawatan pendukung selama persalinan bidan dapat membantu ibu bersalin yang lemas, takut, atau nyeri. Diantaranya dengan memberikan pujian, penguatan, dan ketenangan, memberikan informasi kepada ibu mengenai proses dan kemajuan persalinannya serta mendengarkan ibu dan sensitif terhadap perasaannya (WHO, 2003).

Dari hasil kajian Nolan (2004) menunjukkan bahwa para wanita yang mendapat dukungan selama persalinan akan lebih sedikit memerlukan pereda nyeri, mengalami lebih sedikit campur tangan medis, dan melahirkan bayi-bayi yang lebih kuat.

Lima kebutuhan wanita bersalin menurut Varney et al (2002) adalah perawatan tubuh dan fisik, pengakuan keberadaannya sebagai manusia, pengurangan rasa nyeri, penerimaan terhadap perilaku dan tingkah lakunya serta informasi dan jaminan hasil yang aman.

Danuatmaja (2004) memaparkan bahwa besar artinya kehadiran seorang pendamping persalinan karena dapat berbuat banyak untuk membantu ibu saat persalinan. Pendamping akan memberi dorongan

dan keyakinan pada ibu selama persalinan, membantu menciptakan suasana nyaman dalam ruang bersalin, membantu mengawasi pintu dan melindungi privasi


(28)

ibu, melaporkan gejala-gejala atau sakit pada perawat atau dokter, dan membantu ibu mengatasi rasa tidak nyaman.

Danuatmaja (2004) menjelaskan bahwa biasanya suami adalah calon terkuat. Keberadaan pasangan selama persalinan telah terbukti bermanfaat bagi wanita dan membantu pria mencapai kesuksesan dalam masa untuk menjadi orang tua (Henderson, 2006).

Sebuah survei longitudinal mengenai peran ayah selama persalinan pada buku-buku perawatan anak menunjukkan adanya perubahan dari menunggu di luar ruangan menjadi lebih aktif dan lebih mendukung (Henderson, 2006).

Peran utama pria yang tampak dilakukan selama persalinan adalah sebagai pendukung, pelatih, saksi, dan pendukung moral. Bagaimanapun juga, pria telah berguna sebagai pemberi perawatan pengganti pada saat kekurangan staf (Henderson, 2006).


(29)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1. Kerangka Konseptual

Adapun kerangka konsep penelitian ini berdasarkan pengetahuan dan sikap bidan jalur khusus terhadap penanganan nyeri persalinan di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah adalah sebagai berikut :

Y X1

X2

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pengetahuan dan sikap bidan berpengaruh terhadap penanganan nyeri dalam persalinan yaitu dengan menggunakan metode psikoprofilaksis, relaksasi, masase, kompres, posisis melahirkan, terapi bola-bola, hidroterapi.

Menurut Purwanto (2000) pengetahuan yang baik membuat bidan lebih mampu memberikan pelayanan sesuai standar asuhan kebidanan.

Penanganan Nyeri Persalinan a. Psikoprofilaksis

b. Relaksasi c. Masase d. Kompres

e. Posisi melahirkan f. Terapi bola-bola g. Hidroterapi Pengetahuan


(30)

3.2. Defenisi Konseptual dan Operasional 3.2.1. Pengetahuan

Defenisi konseptual : pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pentindraan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmojo, 2003)

Defenisi operasional : pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui bidan yang berhubungan dengan cara penanganan nyeri dalam persalinan yaitu : metode profilaksis, relaksasi, masase, kompres, posisi melahirkan, terapi bola-bola, hidroterapi.

3.2.2. Sikap

Defenisi konseptual : sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap yang obyek tadi (Purwanto, 2000).

Defenisi operasional : sikap adalah kesiapan bidan untuk bertindak dalam menangani nyeri persalinan.

3.2.3. Bidan Jalur khusus

Defenisi konseptual : bidan jalur khusus adalah pendidikan D-III Kebidanan dengan latar belakang Bidan D-I (IBI, 2005).

Defenisi operasional : bidan jalur khusus adalah bidan yang sedang mengikuti pendidikan D-III Kebidanan.


(31)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu menggambarkan pengetahuan dan sikap Bidan Jalur khusus terhadap penanganan nyeri persalinan di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah.

4.2. Populasi dan Sampel 4.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua Bidan Jalur khusus yang ada di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah yaitu sebanyak 50 orang.

4.2.2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total populasi sampling yaitu dengan melakukan penelitian pada semua anggota populasi. Dengan kriteria pengambilan sampel :

a. Sampel dengan latar belakang pendidikan sebagai berikut :

- Bidan A : Latar belakang pendidikan lulusan SPK ditambah pendidikan Bidan 1 tahun.

- Bidan B : Latar Belakang lulusan Akademi Perawatan ditambah pendidikan Bidan 1 tahun (Keguruan).

- Bidan C : Latar Belakang lulusan SLTP ditambah pendidikan Bidan 3 tahun.


(32)

- Akademi Kebidanan : Latar belakang lulusan SLTA atau SPK ditambah pendidikan Bidan 3 tahun

- Akademi Kebidanan Jalur khusus : Latar belakang lulusan Bidan D-I ditambah pendidikan Bidan 2,5 tahun.

Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah : - Bidan A : 29 orang

- Bidan C : 21 orang

b. Semua sampel yang diambil adalah Bidan Jalur khusus yang sedang melanjutkan pendidikan D-III Kebidanan di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah

4.3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah.

4.4. Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian, peneliti telah mendapatkan izin dari Ketua Pelaksana Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan mengajukan permohonan izin kepada Direktur Akademi Kebidanan Pemda Kabupaten Aceh Tengah sehubungan dengan Mahasiswa Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah yang akan diteliti.

Lembaran persetujuan (inform consent) menjadi subjek diberikan kepada calon subjek yang diteliti. Peneliti telah menjelaskan maksud dan tujuan peneliti yang dilakukan serta resiko yang mungkin terjadi selama dan sesudah


(33)

20

pengumpulan data. Setelah subjek memahami serta menerima maksud dan tujuan penelitian, maka subjek meminta untuk menandatangani lembaran persetujuan yang dilanjutkan dengan pengisian lembar kuesioner. Peneliti berjanji akan menjaga kerahasiaan identitas responden.

4.5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu data demografi dan kuesioner.

1. Data demografi yang berisi nomor responden, umur, suku, agama.

2. Kuesioner yang sudah tersusun secara terstruktur berdasarkan tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui sejauh manakah pengetahuan dan sikap bidan terhadap penanganan nyeri persalinan di Akbid Jalur Khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah.

Pertanyaan kuesioner sebanyak 20 soal, 12 soal untuk mengukur pengetahuan, 8 soal untuk mengukur sikap, bentuk soal multiple choice dengan memilih salah satu jawaban yang dianggap benar dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan a, b, c dan d. Jika jawaban responden benar memperoleh nilai 1, jika salah memperoleh nilai 0.

Kategori penilaian yang digunakan menurut (Arikunto, 2002) adalah sebagai berikut :

1. Baik, jawaban benar > 75% (benar 16 - 20 soal) 2. Cukup, jawaban benar 50% - 75% (benar 8 - 15 soal) 3. Kurang, jawaban benar < 40% (< 8 soal)


(34)

4.6. Pengumpulan Data

Pengumpulan data direncanakan dengan menggunakan kuesioner, dengan meminta kesediaan peserta untuk menjadi responden dalam penelitian, memberikan penjelasan pengisian kuesioner dan meminta responden untuk mengisi lembar kuesioner pada saat itu juga. Setelah semua responden mengisi kuesioner tersebut maka seluruh data dikumpulkan untuk dianalisa.

4.7. Analisa Data

Data yang diperoleh diolah secara SPSS dengan melakukan pengukuran terhadap masing-masing jawaban responden lalu ditampilkan dalam tabel-tabel distribusi frekuensi kemudian dicari besarnya persentase untuk masing-masing jawaban responden. Dari hasil tabel-tabel tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui pengetahuan dan sikap bidan terhadap penanganan nyeri.


(35)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Nyeri persalinan (nyeri intrapartum) merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama persalinan dan kelahiran (Stright, 2005). Menurut Danuatmaja (2004) menyatakan bahwa tekanan dan rasa takut dapat meningkatkan rasa sakit serta menghambat kelahiran bayi, selain itu penyebab rasa sakit bersalin seperti kontraksi uterus, berbagai hambatan fisik dan psikologis pada ibu saat bersalin dapat menambah rasa sakit. Asuhan sayang ibu yang diberikan oleh bidan amat membantu ibu dan keluarganya untuk merasa aman dan nyaman dalam proses persalinan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai “Pengetahuan dan sikap Bidan Jalur khusus terhadap penanganan nyeri persalinan di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah” diperoleh hasil sebagai berikut :


(36)

5.1.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden berdasarkan kuisioner yang diteliti terhadap 50 orang mahasiswa Akbid Jalur khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.1

Distribusi Karakteristik Bidan

Yang Mengikuti Pendidikan D III Kebidanan Di Akbid jalur Khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah

Umur Jumlah Persentase (%)

1. < 30 Tahun 13 26

2. > 30 Tahun 37 74

Suku

1. Aceh 36 72

2. Melayu 8 16

3. Minang 6 12

Agama

1. Islam 50 100

Jumlah 50 100

Umur bidan yang dijadikan responden dalam penelitian ini bervariasi yaitu bidan yang berumur kurang dari 30 tahun dan umur diatas 30 tahun. Pada tabel diatas dapat dilihat mayoritas bidan yang menjadi responden adalah bidan yang mengikuti pendidikan D III kebidanan di Akbid jalur khusus pemda kabupaten Aceh Tengah berdasarkan golongan umur adalah mayoritas bidan yang berumur kurang lebih dari 30 tahun, yaitu sebanyak 37 orang (74%), dan minoritas golongan umur bidan dibawah 30 tahun yaitu sebanyak 13 orang (26%).

Mayoritas bidan di Akbid jalur khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah adalah suku Aceh yaitu sebanyak 36 orang (72%), suku Melayu ada sebanyak 8 orang (16%), dan minoritas suku Minang yaitu ada sebanyak 6 orang (12%).


(37)

24

Mayoritas mahasiswa D III Akbid Jalur Khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah adalah beragama islam sebanyak 50 orang (100%).

5.1.2. Pengetahuan Bidan

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoadmojo, 2003). Pengetahuan bidan merupakan pengetahuan yang diperoleh bidan setelah melakukan penginderaan terhadap ibu-ibu yang telah melewati persalinannya. Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang bidan dapat diaplikasikan dengan memberikan pelayanan yang maksimal mengenai kebidanan (midwifery services) yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat (IBI, 2005). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil mengenai pengetahuan bidan terhadap penanganan nyeri persalinan di Akbid jalur khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 5.2

Distribusi Pengetahuan Bidan Terhadap Penanganan Nyeri Persalinan Di Akbid jalur Khusus

Pemda Kabupaten Aceh Tengah

Kategori Pengetahuan Jumlah %

Pengetahuan Kurang Baik 9 18

Pengetahuan Baik 41 82

Jumlah 50 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa mayoritas bidan mempunyai pengetahuan yang baik terhadap penanganan nyeri persalinan, yakni ada sebanyak 41 orang (82%), dan minoritas bidan yang mempunyai pengetahuan kurang terhadap penanganan nyeri persalinan ada sebanyak 9 orang (18%).


(38)

Pengetahuan bidan yang baik terhadap penanganan nyeri persalinan dipengaruhi oleh penerapan asuhan persalinan sesuai standar asuhan kebidanan dan mengikuti perkembangan sesuai Avidance Based.

5.1.3. Sikap Bidan

Sikap merupakan pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan objek. Sikap bersifat sosial, yang menuntut perilaku kita sehingga kita bertindak sesuai dengan sikap yang kita ekspresikan (Purwanto, 2000).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil mengenai sikap bidan terhadap penanganan nyeri persalinan di Akbid jalur khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 5.3

Distribusi Sikap Bidan Terhadap Penanganan Nyeri Persalinan Di Akbid jalur Khusus

Pemda Kabupaten Aceh Tengah

Kategori Sikap Jumlah %

Sikap Kurang Baik 12 24

Sikap Yang Baik 38 76

Jumlah 50 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa bidan mayoritas bidan mempunyai sikap yang baik terhadap penanganan nyeri persalinan, yakni ada sebanyak 38 orang (76%), dan minoritas bidan yang mempunyai sikap yang kurang baik terhadap penanganan nyeri persalinan ada sebanyak 12 orang (24%).

Sikap bidan yang baik terhadap penanganan nyeri persalinan dipengaruhi oleh tingginya pemahaman bidan tentang proses persalinan baik secara fisiologis maupun psikologis.


(39)

26

5.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memperoleh data yang merupakan keadaan nyata dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 50 orang bidan jalur khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah dalam penanganan nyeri persalinan. Data tersebut dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan sebagai hasil akhir dapat dijabarkan sebagai berikut :

5.2.1. Pengetahuan Bidan Terhadap Penanganan Nyeri Persalinan Di Akbid Jalur Khusus Pemda Kabupaten Aceh tengah

Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang bidan dapat diaplikasikan dengan memberikan pelayanan yang maksimal mengenai kebidanan (midwifery services) yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat (IBI, 2005). Pengetahuan bidan terhadap penanganan nyeri persalinan di Akbid Jalur Khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah mayoritas bidan mempunyai pengetahuan yang baik terhadap penanganan nyeri persalinan, yakni ada sebanyak 41 orang (82%), dan minoritas bidan yang mempunyai pengetahuan kurang terhadap penanganan nyeri persalinan ada sebanyak 9 orang (18%).

Dalam melakukan penanganan terhadap nyeri persalinan, bidan di Akbid Jalur khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah melakukan metode psikoprofilaksis, relaksasi, melakukan masase (pijatan), memilih posisi persalinan dan cara mengompres. Metode psikoprofilaksis yang dilakukan oleh bidan yaitu merupakan tehnik mengubah persepsi otak tentang rasa sakit, yang dapat


(40)

dihilangkan dengan melakukan latihan pernafasan, dan mengubah posisi tubuh untuk melepaskan ketegangan (Danuatmaja, 2004).

Bidan juga menyuruh ibu melakukan tehnik relaksasi untuk melepaskan ketegangan-ketegangan akibat nyeri persalinan. Bidan meminimalkan aktifitas simpatis dalam sistem saraf otonom, dengan menekan aktifitas saraf simpatis ibu mampu mencegah siklus ketegangan akibat nyeri (Jacobsen, 1938). Metode masase (pijatan) yang dilakukan bidan, yaitu dengan memberikan stimulus sentuhan-sentuhan empati melalui masase untuk mengendalikan rasa nyeri ( Henderson, 2006).

Bentuk-bentuk pijatan yang diberikan oleh bidan diantaranya adalah pijatan kaki, tangan, punggung, bahu dan perineum (Danuatmaja 2004). Metode lain yang dilakukan oleh bidan untuk mengurangi rasa nyeri adalah dengan cara kompres dingin, karena kompres dingin dapat mengurangi ketegangan otot lebih lama, membuat rasa kebal sebagai aspek dari dingin, sehingga menggurangi pembengkakan dan menyejukkan kulit (Simkin, 2005). Bidan juga menyarankan agar ibu memilih posisi persalinan yang dianggap nyaman, agar ibu bisa meminimalkan rasa nyeri dalam persalinan yang akan dijalaninya. Menurut Henderson (2006) menyatakan bahwa semakin banyak pengetahuan seorang bidan, maka akan semakin baik kemampuannya untuk memfasilitasi pilihan yang diinformasikan.


(41)

28

5.2.2. Sikap Bidan Terhadap Penanganan Nyeri Persalinan Di Akbid Jalur Khusus Pemda Kabupaten Aceh tengah

Sikap merupakan sifat sosial yang menuntut perilaku sehingga kita bertindak sesuai dengan yang kita ekspresikan. Sikap mempunyai segi motivasi menuju suatu tujuan. Sikap dapat bersifat positif dapat pula bersifat negatif. Dalam sikap positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, dan mengharapkan obyek tertentu (Purwanto, 2000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, mayoritas bidan mempunyai sikap yang baik terhadap penanganan nyeri persalinan, yakni ada sebanyak 38 orang (76%), dan minoritas bidan yang mempunyai sikap yang kurang baik terhadap penanganan nyeri persalinan ada sebanyak 12 orang (24%).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa bidan mempunyai sikap yang baik terhadap penanganan persalinan. Bidan memberikan dukungan yang bersifat fisik dan emosional, yang mana dukungan fisik yang diberikan bidan yaitu dengan menggosok punggung wanita atau memegang tangannya, sedangkan dukungan yang bersifat emosional yaitu dengan memberikan pujian, penguat, dan ketenangan. Menurut kajian Nolan (2004), bahwa wanita yang mendapat dukungan selama persalinan akan lebih sedikit memerlukan pereda nyeri, mengalami lebih sedikit campur tangan medis, dan melahirkan bayi-bayi yang lebih kuat. Bidan akan menemani ibu yang bersalin bila ibu merasa perlu pendamping. Kehadiran seorang pendamping akan memberikan dorongan dan keyakinan pada ibu selama persalinan, dan membantu ibu mengatasi rasa tidak nyaman selama persalinan (Danuatmaja, 2004).


(42)

Keahlian bidan dalam mendukung atau memfasilitasi suatu pengalaman persalinan yang positif adalah sangat penting. Semakin terlatih seorang bidan, maka semakin baik kualitas perawatan yang diberikan (Henderson, 2006). Kemajuan persalinan dapat difasilitasi apabila wanita merasa aman, dihormati, dan dirawat oleh seorang ahli yang bertanggung jawab terhadap keamanannya, dan ketika nyerinya ditangani secara adekuat dan aman (Simkin, 2005).


(43)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Asuhan sayang ibu yang diberikan oleh bidan amat membantu ibu dan keluarganya untuk merasa aman dan nyaman dalam proses persalinan serta rasa nyeri yang ditimbulkan pada proses persalinan dapat dihilangkan. Berdasarkan pembahasan yang dilakukan mengenai “ Pengetahuan dan sikap bidan terhadap penanganan persalinan di Akbid Jalur Khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah “, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengetahuan bidan jalur khusus terhadap penanganan nyeri persalinan di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah mayoritas mempunyai pengetahuan yang baik terhadap penanganan nyeri persalinan sebanyak 82%.

2. Sikap bidan jalur khusus di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah mempunyai sikap yang baik terhadap penanganan nyeri persalinan sebanyak 76%.


(44)

6.2. Saran-saran

Adapun saran-saran yang dapat peneliti sampaikan di dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi Bidan

Diharapkan agar bidan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya tentang asuhan persalinan yang berhubungan dengan penanganan nyeri persalinan, dan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diterima, untuk dapat meningkatan pelayanan kesehatan di masyarakat. 2. Bagi Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah

Sebagai bahan masukan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan informasi kepada mahasiswi mengenai asuhan persalinan khususnya penanganan nyeri persalinan.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk penelitian selanjutnya, dan menjadi bahan masukkan bagi institusi pendidikan.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah, Jakarta : Salemba Medika, 2003.

Arikunto, S, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, 2002.

Dahlan, M Sopiyudin, Besar Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan, Jakarta : Arkans, 2005.

Danim, Sudarwan ; Darwis, Metode Penelitian Kebidanan, Jakarta : EGC, 2003. Danuatmaja, Bonny ; Mila Meiliasari, Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit,

Jakarta : Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, 2004. Gulo, W, Metodologi Penelitian, Jakarta : Grasindo, 2004.

Henderson, Christine; Kathleen Jones, Buku Ajar Konsep Kebidanan, Jakarta : EGC, 2006.

Ikatan Bidan Indonesia, Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta : Gita Media Press, 2005.

____________, Standar Profesi Kebidanan, Jakarta : Gita Media Press, 2005. Jordan, Sue, Farmakologi Kebidanan, Jakarta : EGC, 2004

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 900 tentang Registrasi dan

Praktek Bidan, 2002.

Mander, Rosemary, Nyeri Persalinan, Jakarta : EGC, 2005. Nolan, Mary, Kehamilan dan Melahirkan, Jakarta : Arcan, 2004.

Notoatmodjo, Soekidjo, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta : Rineka Cipta, 2003.

Nursalam, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika, 2003.

Purwanto, Hery ; Pengantar Prilaku Manusia untuk Keperawatan, Jakarta : EGC, 2000.


(46)

Sedarmayanti ; Syarifuddin Hidayat, Metodologi Penelitian, Bandung : Mandar Maju, 2002.

Susanto, Persalinan yang Aman, Jakarta : Rineka Cipta, 2007. Susilo, Konsep Persalinan, Jakarta : Rineka Cipta, 2007.

Simkin, Penny ; Ruth Ancheta, Buku Saku Persalinan, Jakarta : EGC, 2005. Stright, Barbara R; Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir, Jakarta : EGC, 2005. Varney, Helen ; Jan M Kriebs ; Carolyn L Gegor, Buku Saku Bidan, Jakarta :

EGC, 2002.

WHO, Perawatan dalam Kelahiran Normal, Jakarta : EGC, 2003

__________, Manajemen Komplikasi Kehamilan dan Persalinan, Jakarta : EGC, 2006.


(47)

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Ibu Responden

Di Akbid Jalur Khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik, saya akan melakukan penelitian yang berjudul “Pengetahuan dan Sikap Bidan Jalur Khusus Terhadap Penanganan Nyeri Persalinan di Akbid Pemda Kabupaten Aceh Tengah”. Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini, selanjutnya saya mohon ibu bersedia untuk mengisi kuesioner yang saya sediakan dengan kejujuran jawaban saudara dijamin kerahasiaannya.

Demikian lembar persetujuan ini saya buat, atas bantuan dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.

Takengon, 2007

Responden, Peneliti,


(48)

LEMBAR KUESIONER

PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TERHADAP PENANGANAN NYERI PERSALINAN DI AKBID JALUR KHUSUS PEMDA

KABUPATEN ACEH TENGAH

I. Data demografi

Isilah titik-titik di bawah ini dengan sebenar-benarnya

1. No. Responden : (diisi oleh peneliti)

2. Umur :

3. Suku :

4. Agama :

II. Petunjuk pengisian

1. Bacalah baik-baik setiap pertanyaan

2. Pilih salah satu yang dianggap benar dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihan a, b, c dan d.

3. Mohon setiap pertanyaan dijawab dengan benar. A. Pengetahuan

1. Tekhnik mengubah persepsi otak tentang rasa sakit menjadi sekedar rasa tidak nyaman merupakan metode pengendalian nyeri :

a. Relaksasi b. Hidroterapi c. Psikoprofilaksis d. Terapi bola-bola

2. Pada metode psikoprofilaksis rasa nyeri dapat dihilangkan dengan melakukan aktifitas lain seperti berkonsentrasi pada :

a. Latihan pernafasan b. Menghitung nafas

c. Fokus pada posisi tertentu di ruangan d. Mengingat hal-hal yang tidak disukai

3. Meminimalkan aktifitas simpatis dalam sistim saraf otonom disebut tekhnik : a. Relaksasi

b. Hidroterapi c. Psikoprofilaksis d. Masase


(49)

4. Melakukan pijatan pada daerah nyeri disebut tekhnik : a. Kompres

b. Relaksasi c. Hidroterapi d. Masase

5. Bentuk-bentuk pijatan yang dapat diberikan diantaranya ….. a. Pijat perineum, punggung, perut dan kaki

b. Pijat bahu, perut, perineum, dan tangan

c. Pijat kaki, tangan, punggung, bahu dan perineum d. Pijat tangan, bahu, perineum dan perut

6. Agar ibu tetap terus merasa nyaman maka masase dalam persalinan harus bersifat …..

a. Ketika ibu merasa sakit b. Terus menerus

c. Ketika ibu meminta untuk di masase d. Berkala

7. Cara kerja kompres dingin dalam mengurangi nyeri persalinan diantaranya adalah sebagai berikut, kecuali …..

a. Mengurangi ketegangan otot

b. Membuat rasa kebal sebagai afek dingin

c. Mengurangi pembengkakan dan menyejukkan kulit d. Mengurangi penekanan panggul

8. Cara kerja kompres panas dalam mengurangi nyeri persalinan diantaranya adalah sebagai berikut, kecuali …..

a. Meningkatkan suhu kulit lokal

b. Meningkatkan sirkulasi dan metabolisme jaringan c. Mengurangi spasme otot

d. Meningkatkan suhu tubuh

9. Posisi ibu melahirkan hendaknya ….. a. Sesuai keinginan ibu

b. Tidur terlentang c. Tidur miring

d. Sesuai keinginan bidan

10.Manfaat kebebasan ibu memilih posisi melahirkan diantaranya, kecuali ….. a. Ibu lebih percaya diri mengatasi persalinan dan melahirkan

b. Ibu puas dengan pengalamannya

c. Merupakan hak ibu yang pantas diberikan d. Ibu terbebas dari komplikasi persalinan


(50)

efektif karena, kecuali ….. a. Membantu ibu rileks

b. Memudahkan bergerak bebas c. Mengubah posisi

d. Mempercepat proses persalinan

12.Keuntungan hidroterapi yang membawa kepada peningkatan penggunaannya juga diiringi oleh beberapa fenomena yaitu :

a. Hidrotermik yang menjadi konduktor panas

b. Hidrostatis yang memudahkan ibu bergerak dalam air c. Hidrokinetik yang menjadi konduktor panas

d. Hidromobilitas yang mengurangi efek gravitasi B. Sikap

13.Menganjurkan ibu untuk latihan pernafasan, menghitung nafas, mengubah posisi tubuh saat nyeri, hal ini dapat membuat ibu …..

a. Merasa lebih nyaman

b. Tidak terfokus pada rasa sakit

c. Merasa terganggu dengan aktivitas tersebut d. Tidak merasakan nyeri

14.Memberikan informasi yang jelas tentang kondisi ibu dan memberi dukungan sarana akurat berguna untuk …..

a. Mengatasi kecemasan, rasa takut, dan khawatir b. Mencegah terjadinya komplikasi

c. Mempercepat proses persalinan d. Memecah siklus ketegangan

15.Melakukan pjatan didaerah kaki, tangan, punggung, bahu, dan pireneum akan dapat ….

a. Meningkatkan efek pengendalian nyeri b. Menurunkan efek pengendalian nyeri c. Membuat ibu merasa terganggu d. Menambah nyeri

16.Melakukan kompres dingin pada daerah muskuloskeletal atau sendi berguna untuk, kecuali …..

a. Mengurangi ketegangan otot lebih lama b. Membuat rasa kebal sebagai aspek dari dingin c. Menyejukkan kulit


(51)

17.Menganjurkan ibu untuk memilih posisi melahirkan sesuai keinginannya bermanfaat bagi ibu diantaranya, kecuali …..

a. Ibu lebih percaya diri mengatasi persalinan dan melahirkan b. Ibu lebih puas dengan pengalamannya

c. Ibu merasa haknya tidak terlalu dibatasi

d. Ibu merasa diberi kebebasan untuk melakukan apa yang ia inginkan

18.Menganjurkan ibu untuk melakukan persalinan dalam air banyak manfaatnya diantaranya, kecuali …..

a. Membantu bayi lebih mudah beradaptasi dari lingkungan ketuban yang penuh air dengan dunianya yang baru.

b. Bayi tidak mengalami trauma c. Membuat ibu nyaman

d. Proses persalinan lebih mudah

19.Menganjurkan ibu untuk berendam dalam air hangat akan dapat ….. a. Membuat ibu merasa lebih nyaman

b. Membuat ibu merasa lebih tenang c. Mengganggu kenyamanan ibu d. Mengganggu proses persalinan

20.Melakukan terapi bola-bola persalinan akan membantu ibu ….. a. Lebih rileks

b. Memudahkan bergerak bebas c. Mengubah posisi


(52)

RENCANA ANGGARAN BIAYA PENELITIAN

No Uraian Quantity Satuan Biaya Satuan Jumlah Biaya

1 Biaya personal - Peneliti Utama - Operator Komputer - Surveyor (pencari

sumber data) 1 1 1 Orang Orang Orang

@ Rp. 800.000,- @ Rp. 250.000,- @ Rp. 150.000,-

Rp. 400.000,- Rp. 125.000,- Rp. 75.000,- 2 Biaya non formal

- Kertas HVS 80 gram - Collecting data :

 Buku

 Flash disk

 Disket

 Fotokopi

 Fotokopi kuesioner - Penjilidan proposal - Penjilidan KTI

1 5 1 1 70 5 5 Rim Buah Buah Buah Ls Eks Buah Buah

@ Rp. 28.000,- @ Rp. 40.000,- @ Rp. 125.000,- @ Rp. 5.000,- @ Rp. 1.000,- @ Rp. 2.000,- @ Rp. 10.000,-

Rp. 28.000,- Rp. 200.000,- Rp. 125.000,- Rp. 5.000,- Rp. 350.000,- Rp. 70.000,- Rp. 10.000,- Rp. 50.000,-

3 Administrasi Survey Rp. 200.000,-

4 Transportasi Survey Ls Rp. 200.000,-

5 Akomodasi Survey Ls Rp. 100.000,-

6 Seminar KTI Ls Rp. 50.000,-

Total Biaya Rp.1.988.000,-

Terbilang : Satu juta sembilan ratus delapan puluh depalan ribu rupiah

Peneliti,


(53)

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Mencari Judul

Pengajuan Judul

2 Pengajuan Proposal

Bab I Bab II Bab III Bab IV Instrumen Sidang Proposal Perbaikan Proposal Uji Validitas

3 Pengajuan Izin Penelitian

Pengumpulan Data Analisa Data

Menyusun hasil dan pembahasan Membuat kesimpulan dan saran

4 Lampiran

Vitae Final Laporan Sidang KTI

Dewi Elizadiani Suza, SKp, MNS

NIP. 132 258 269 JADWAL KEGIATAN (TIME TABLE) PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK

Mengetahui Dosen Pembimbing


(1)

Lampiran 2

LEMBAR KUESIONER

PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TERHADAP PENANGANAN NYERI PERSALINAN DI AKBID JALUR KHUSUS PEMDA

KABUPATEN ACEH TENGAH

I. Data demografi

Isilah titik-titik di bawah ini dengan sebenar-benarnya

1. No. Responden : (diisi oleh peneliti)

2. Umur :

3. Suku :

4. Agama :

II. Petunjuk pengisian

1. Bacalah baik-baik setiap pertanyaan

2. Pilih salah satu yang dianggap benar dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihan a, b, c dan d.

3. Mohon setiap pertanyaan dijawab dengan benar.

A. Pengetahuan

1. Tekhnik mengubah persepsi otak tentang rasa sakit menjadi sekedar rasa tidak nyaman merupakan metode pengendalian nyeri :

a. Relaksasi b. Hidroterapi c. Psikoprofilaksis d. Terapi bola-bola

2. Pada metode psikoprofilaksis rasa nyeri dapat dihilangkan dengan melakukan aktifitas lain seperti berkonsentrasi pada :

a. Latihan pernafasan b. Menghitung nafas

c. Fokus pada posisi tertentu di ruangan d. Mengingat hal-hal yang tidak disukai

3. Meminimalkan aktifitas simpatis dalam sistim saraf otonom disebut tekhnik : a. Relaksasi

b. Hidroterapi c. Psikoprofilaksis d. Masase


(2)

4. Melakukan pijatan pada daerah nyeri disebut tekhnik : a. Kompres

b. Relaksasi c. Hidroterapi d. Masase

5. Bentuk-bentuk pijatan yang dapat diberikan diantaranya ….. a. Pijat perineum, punggung, perut dan kaki

b. Pijat bahu, perut, perineum, dan tangan

c. Pijat kaki, tangan, punggung, bahu dan perineum d. Pijat tangan, bahu, perineum dan perut

6. Agar ibu tetap terus merasa nyaman maka masase dalam persalinan harus bersifat …..

a. Ketika ibu merasa sakit b. Terus menerus

c. Ketika ibu meminta untuk di masase d. Berkala

7. Cara kerja kompres dingin dalam mengurangi nyeri persalinan diantaranya adalah sebagai berikut, kecuali …..

a. Mengurangi ketegangan otot

b. Membuat rasa kebal sebagai afek dingin

c. Mengurangi pembengkakan dan menyejukkan kulit d. Mengurangi penekanan panggul

8. Cara kerja kompres panas dalam mengurangi nyeri persalinan diantaranya adalah sebagai berikut, kecuali …..

a. Meningkatkan suhu kulit lokal

b. Meningkatkan sirkulasi dan metabolisme jaringan c. Mengurangi spasme otot

d. Meningkatkan suhu tubuh

9. Posisi ibu melahirkan hendaknya ….. a. Sesuai keinginan ibu

b. Tidur terlentang c. Tidur miring

d. Sesuai keinginan bidan

10. Manfaat kebebasan ibu memilih posisi melahirkan diantaranya, kecuali ….. a. Ibu lebih percaya diri mengatasi persalinan dan melahirkan

b. Ibu puas dengan pengalamannya

c. Merupakan hak ibu yang pantas diberikan d. Ibu terbebas dari komplikasi persalinan


(3)

11. Terapi bola-bola persalinan merupakan alat bantu persalinan yang cukup efektif karena, kecuali …..

a. Membantu ibu rileks

b. Memudahkan bergerak bebas c. Mengubah posisi

d. Mempercepat proses persalinan

12. Keuntungan hidroterapi yang membawa kepada peningkatan penggunaannya juga diiringi oleh beberapa fenomena yaitu :

a. Hidrotermik yang menjadi konduktor panas

b. Hidrostatis yang memudahkan ibu bergerak dalam air c. Hidrokinetik yang menjadi konduktor panas

d. Hidromobilitas yang mengurangi efek gravitasi

B. Sikap

13. Menganjurkan ibu untuk latihan pernafasan, menghitung nafas, mengubah posisi tubuh saat nyeri, hal ini dapat membuat ibu …..

a. Merasa lebih nyaman

b. Tidak terfokus pada rasa sakit

c. Merasa terganggu dengan aktivitas tersebut d. Tidak merasakan nyeri

14. Memberikan informasi yang jelas tentang kondisi ibu dan memberi dukungan sarana akurat berguna untuk …..

a. Mengatasi kecemasan, rasa takut, dan khawatir b. Mencegah terjadinya komplikasi

c. Mempercepat proses persalinan d. Memecah siklus ketegangan

15. Melakukan pjatan didaerah kaki, tangan, punggung, bahu, dan pireneum akan dapat ….

a. Meningkatkan efek pengendalian nyeri b. Menurunkan efek pengendalian nyeri c. Membuat ibu merasa terganggu d. Menambah nyeri

16. Melakukan kompres dingin pada daerah muskuloskeletal atau sendi berguna untuk, kecuali …..

a. Mengurangi ketegangan otot lebih lama b. Membuat rasa kebal sebagai aspek dari dingin c. Menyejukkan kulit


(4)

17. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi melahirkan sesuai keinginannya bermanfaat bagi ibu diantaranya, kecuali …..

a. Ibu lebih percaya diri mengatasi persalinan dan melahirkan b. Ibu lebih puas dengan pengalamannya

c. Ibu merasa haknya tidak terlalu dibatasi

d. Ibu merasa diberi kebebasan untuk melakukan apa yang ia inginkan

18. Menganjurkan ibu untuk melakukan persalinan dalam air banyak manfaatnya diantaranya, kecuali …..

a. Membantu bayi lebih mudah beradaptasi dari lingkungan ketuban yang penuh air dengan dunianya yang baru.

b. Bayi tidak mengalami trauma c. Membuat ibu nyaman

d. Proses persalinan lebih mudah

19. Menganjurkan ibu untuk berendam dalam air hangat akan dapat ….. a. Membuat ibu merasa lebih nyaman

b. Membuat ibu merasa lebih tenang c. Mengganggu kenyamanan ibu d. Mengganggu proses persalinan

20. Melakukan terapi bola-bola persalinan akan membantu ibu ….. a. Lebih rileks

b. Memudahkan bergerak bebas c. Mengubah posisi


(5)

Lampiran 6

RENCANA ANGGARAN BIAYA PENELITIAN

No Uraian Quantity Satuan Biaya Satuan Jumlah Biaya 1 Biaya personal

- Peneliti Utama - Operator Komputer - Surveyor (pencari

sumber data) 1 1 1 Orang Orang Orang

@ Rp. 800.000,- @ Rp. 250.000,- @ Rp. 150.000,-

Rp. 400.000,- Rp. 125.000,- Rp. 75.000,- 2 Biaya non formal

- Kertas HVS 80 gram - Collecting data :

 Buku

 Flash disk

 Disket

 Fotokopi

 Fotokopi kuesioner - Penjilidan proposal - Penjilidan KTI

1 5 1 1 70 5 5 Rim Buah Buah Buah Ls Eks Buah Buah

@ Rp. 28.000,- @ Rp. 40.000,- @ Rp. 125.000,- @ Rp. 5.000,- @ Rp. 1.000,- @ Rp. 2.000,- @ Rp. 10.000,-

Rp. 28.000,- Rp. 200.000,- Rp. 125.000,- Rp. 5.000,- Rp. 350.000,- Rp. 70.000,- Rp. 10.000,- Rp. 50.000,-

3 Administrasi Survey Rp. 200.000,-

4 Transportasi Survey Ls Rp. 200.000,-

5 Akomodasi Survey Ls Rp. 100.000,-

6 Seminar KTI Ls Rp. 50.000,-

Total Biaya Rp.1.988.000,-

Terbilang : Satu juta sembilan ratus delapan puluh depalan ribu rupiah

Peneliti,


(6)

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mencari Judul

Pengajuan Judul 2 Pengajuan Proposal

Bab I Bab II Bab III Bab IV Instrumen Sidang Proposal Perbaikan Proposal Uji Validitas

3 Pengajuan Izin Penelitian Pengumpulan Data Analisa Data

Menyusun hasil dan pembahasan Membuat kesimpulan dan saran 4 Lampiran

Vitae Final Laporan Sidang KTI

JADWAL KEGIATAN (TIME TABLE) PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK

Mengetahui Dosen Pembimbing