11
Danuatmaja 2004 juga menambahkan bahwa faktor psikologi yang mempengaruhi nyeri persalinan adalah : ibu takut pada hal-hal yang belum
diketahui, ibu mengasihani diri sendiri, kehamilan tidak diinginkan, pengalaman buruk kerabat atau teman tentang persalinan, kenyataan bahwa kehamilan
berisiko, tenaga medis dan situasi tempat bersalin tidak cukup bersahabat.
2.6. Cara Penanganan Nyeri Dalam Persalinan
Metode psikoprofilaksis merupakan tekhnik mengubah persepsi otak tentang “rasa sakit” menjadi sekedar rasa “tidak nyaman” yang dapat dihilangkan
dengan melakukan aktifitas lain seperti berkonsentrasi pada latihan pernapasan, menghitung napas, fokus pada posisi tertentu diruangan, dan secara sadar
mengubah posisi tubuh untuk melepaskan ketegangan Danuatmaja dkk, 2004. Menurut Jacobsen 1938 dalam Henderson 2006 tekhnik relaksasi
mengajarkan ibu untuk meminimalkan aktifitas simpatis dalam sistem saraf otonom. Dengan menekan aktifitas saraf simpatis, ibu mampu memecah siklus
ketegangan – ansietas – nyeri yang pertama kali diidentifikasi oleh Dick-Read dan kemudian didukung secara akurat oleh McCaffery dan Beebe. Pendekatan tekhnik
relaksasi bervariasi, tetapi gambarannya banyak terdapat kesamaan. Henderson 2006 mengatakan masase pijatan merupakan tindakan yang
utama diduga untuk “menutup pintu gerbang” guna diterimanya jalur stimulus nyeri dipusat tertinggi sistem saraf pusat SSP. Stimulasi sentuhan dan perasaan
positif yang dihasilkan ketika bentuk perhatian dan sentuhan-sentuhan empati dilakukan melalui masase akan meningkatkan efek pengendalian nyeri.
Universitas Sumatera Utara
12
Henderson 2006 menganjurkan agar masase selama persalinan harus bersifat terus menerus. Hal tersebut harus dilakukan karena kecenderungan rasa
nyeri akan meningkat jika pemijatan dihentikan, yang terjadi karena sistem saraf menjadi terbiasa atau beradaptasi terhadap stimulus dan organ-organ indra
berhenti merespon nyeri tersebut. Menurut Danuatmaja 2004 bentuk-bentuk pijatan yang dapat diberikan
diantaranya pijat kaki, pijat tangan, pijat punggung, pijat bahu, pijat perineum. Menurut Simkin 2005 metode mengurangi nyeri dalam persalinan dapat
dilakukan dengan cara kompres yang terbagi atas dua yaitu 1 kompres panas yang dapat meningkatkan suhu kulit lokal, sirkulasi dan metabolisme jaringan,
mengurangi spasma otot dan meningkatnya ambang nyeri dan menenangkan wanita. 2 kompres dingin berguna untuk nyeri muskuloskeletal atau sendi,
mengurangi ketegangan otot lebih lama, membuat rasa kebal sebagai aspek dari dingin, mengurangi pembengkakan dan menyejukkan kulit.
Kebebasan memilih posisi melahirkan membuat ibu lebih percaya diri mengatasi persalinan dan melahirkan. Ibu juga lebih puas dengan pengalamannya
Danuatmaja dkk, 2004. Terapi bola-bola persalinan merupakan alat bantu persalinan yang cukup
efektif. Membantu ibu rileks, memudahkan bergerak bebas, mengubah posisi, mengurangi rasa sakit, dan membuat ibu nyaman Danuatmaja dkk, 2004.
Persalinan dalam air hidroterapi bermanfaat karena dalam mengatasi nyeri persalinan dan air membantu bayi lebih mudah beradaptasi dari lingkungan
ketuban yang penuh air dengan dunianya yang baru. Dengan lahir di dalam air bayi tidak mengalami trauma Danuatmaja dkk, 2004.
Universitas Sumatera Utara
13
Menurut Garland dan Jones 1994 dalam Henderson 2006 keuntungan hidroterapi yang membawa pada peningkatan penggunaannya juga diiringi oleh
satu atau dua dari fenomena. Pertama, efek “hidrotermik” dari air yang menjadi konduktor panas sehingga meredakan spasme otot, dan kemudian meredakan
nyeri. Kedua, efek “hidrokinetik” yang menghilangkan efek gravitasi dan ketidaknyamanan yang menyertainya, seperti penekanan panggul. Kedua afek
memfasilitasi relaksasi sehingga menurunkan ansietas dan kelelahan.
2.7. Dukungan Dalam Persalinan