ANALISIS DATA Pembahasan Penelitian

5. Mengatur daerah inhibisi Daerah di sekitar cakram yang tidak ditumbuhi bakteri terlihat bersih itu di ukur dengan alat kaliper jangka sorong atau dengan millimeter. Untuk menentukan peka kurang peka atau resisten, diukur lebar daerah inhibisi disekitar cakram dan disesuaikan dengan Tabel Ukuran Inhibisi Metode Kirby Bauer. 38

3.6. ANALISIS DATA

Analisis data untuk menentukan distribusi frekuensi 45 Setia Putra TariganL: Pola Kuman dan Uji Kepekaan dari Empiema di RSUP. H. Adam Malik Medan. USU e-Repository © 2008. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENELITIAN

Pada penelitian ini jumlah penderita empiema yang masuk dalam penelitian sebanyak 28 orang. Seluruh pasien subjek penelitian setelah menandatangani surat persetujuan sebagai subjek penelitian, diambil data dasarnya. Data dasar berupa nama, umur, jenis kelamin, gejala klinis, BTA sputum, kultur sputum, Lekosit, LED, KGD, penyakit dasar. Kemudian diambil cairan pus dari rongga pleura dengan menggunakan dispossible syringe 10 cc. Cairan kemudian diperiksa di laboratorium Mikrobiologi FK USU. Pemeriksaan meliputi pemeriksaan kultur cairan pus. Bila ditemukan kuman baik dari pemeriksaan langsung maupun dari kultur cairan pus , maka akan dilakukan kemudian pemeriksaan uji kepekaan dengan metode cakram antibiotika.

4.1.1. Karakteristik Demografi dan Data Dasar

Dari 28 orang subjek penelitian, laki laki berjumlah 22 orang 78,6, perempuan berjumlah 6 orang 21,4 , dengan umur 20 tahun berjumlah 1 orang 3,6 , 21- 30 tahun 5 orang 17,9 , 31- 40 tahun 7 orang 25 , 41- 50 tahun 6 orang 21,4 , 51-60 tahun 4 orang 14,3 , 61-70 tahun 3 orang 10,7 , 71-80 tahun 2 orang 7,1 . 46 Setia Putra TariganL: Pola Kuman dan Uji Kepekaan dari Empiema di RSUP. H. Adam Malik Medan. USU e-Repository © 2008. Tabel 4.1.Karakteristik Demografi n Jenis Kelamin Laki laki 22 78,6 Perempuan 6 21,4 Umur 20 1 3,6 21-30 5 17,9 31-40 7 25 41-50 6 21,4 51-60 4 14,3 61-70 3 10,7 70 2 7,1 Total 28 100 Data hasil pemeriksaan BTA Direct Smear sputum yang didapat menunjukkan bahwa yang paling banyak adalah BTA negatif 21 pasien, sedangkan BTA positif hanya pada 7 pasien. Dari data kultur sputum yang didapat menunjukkan bahwa kultur positif pada 15 pasien. Yang paling banyak adalah bakteri aerob Gram negatif Pseudomonas aeruginosa 14,3 , kemudian bakteri aerob Gram negatif Klebsiella pneumoniae 7,1 , bakteri aerob Gram positif Staphylococcus aureus 7,1 , bakteri aerob Gram positif Streptococcus haemolyticus 7,1 , jamur Candida albicans 3,6 , bakteri aerob Gram negatif Escheria coli 3,6 , bakteri 47 Setia Putra TariganL: Pola Kuman dan Uji Kepekaan dari Empiema di RSUP. H. Adam Malik Medan. USU e-Repository © 2008. aerob Gram positif Streptococcus pneumoniae 3,6 , bakteri aerob Gram negatif Klebsiella oxytoca 3,6 , dan gabungan 2 jenis kuman yaitu Pseudomonas aeruginosa dengan Candida albicans 3,6 . Tidak dijumpai bakteri anaerob dari kultur sputum tersebut. Kultur negatif tidak ada pertumbuhan kuman TAPB pada 13 pasien. Dijumpai juga 5 pasien dengan BTA sputum positif disertai kultur sputum positif. Tabel 4.2. Karakteristik BTA DS Sputum n Negatif 21 75 Positif 7 25 Total 28 100 Tabel 4.3. Karakteristik Kultur Sputum n TAPB 13 46,4 Klebsiella pneumoniae 2 7,1 Pseudomonas aeruginosa 4 14,3 Staphylococcus aureus 2 7,1 Streptococcus pneumoniae 1 3,6 Streptococcus haemolyticus 2 7,1 Escheria coli 1 3,6 48 Setia Putra TariganL: Pola Kuman dan Uji Kepekaan dari Empiema di RSUP. H. Adam Malik Medan. USU e-Repository © 2008. Klebsiella oxytoca 1 3,6 Candida albicans 1 3,6 Pseudomonas aeruginosa Candida albicans 1 3,6 Total 28 100 Dari hasil pemeriksaan darah rutin didapat hasil nilai rata rata leukosit 15.495, nilai rata-rata laju endap darah 39. Dari hasil pemeriksaan kadar gula darah, nilai rata-rata 136. Penyakit dasar penyebab empiema yang terbanyak adalah pneumonia n = 14 , kemudian TB paru n = 11 , tumor paru n = 2 dan gabungan antara tumor paru dengan TB paru n = 1. Tabel 4.4. Karakteristik Penyakit Dasar n TB paru 11 39,3 Pneumonia 14 50 Tumor paru 2 7,1 TB paru tumor paru 1 3,6 Total 28 100 49 Setia Putra TariganL: Pola Kuman dan Uji Kepekaan dari Empiema di RSUP. H. Adam Malik Medan. USU e-Repository © 2008.

4.1.2. Kultur dan BTA Direct Smear Empiema

Dari penelitian ini didapatkan hasil kultur empiema yang positif pada 16 pasien 57,1 , kultur positif dengan BTA DS Direct Smear positif pada 7 pasien 25 , kultur negatif Tidak ada pertumbuhan kuman TAPB dengan BTA DS positif pada 1 pasien 3,6 , TAPB dengan BTA DS negatif pada 11 pasien 39,3 . Kuman yang terbanyak didapat dari kultur adalah bakteri anaerob Clostridium perfringens 10,7 , kemudian jamur Candida albicans 10,7 , bakteri aerob Gram positif Staphylococcus aureus 7,1 , bakteri aerob Gram negatif Escheria coli 7,1 , bakteri aerob Gram negatif Klebsiella oxytoca 3,6 , bakteri aerob Gram negatif Klebsiella pneumoniae 3,6 , bakteri aerob Gram negatif Proteus mirabilis 3,6 , bakteri aerob Gram negatif Pseudomonas aeruginosa 3,6 , bakteri anaerob Actinomyces 3,6 , dan gabungan 2 jenis kuman yang berbeda yaitu gabungan bakteri aerob Klebsiella oxytoca dengan bakteri anaerob Clostridium perfringens 3,6 . Pada kelompok bakteri aerob, bakteri yang banyak didapat adalah Staphylococcus aureus 22,2 , kemudian Escheria coli 22,2 , kemudian Klebsiella oxytoca 22,2 . Pada kelompok bakteri anaerob, bakteri yang banyak didapat adalah Clostridium perfringens 80 . Pada kelompok jamur hanya dijumpai Candida albicans 100 . Gabungan BTA positif dengan kultur positif ,terbanyak terdapat pada gabungan BTA positif dengan Candida albicans 7,1 . 50 Setia Putra TariganL: Pola Kuman dan Uji Kepekaan dari Empiema di RSUP. H. Adam Malik Medan. USU e-Repository © 2008. Tabel 4.5. Kultur Empiema Golongan n TAPB 12 42,9 Clostridium perfringens Anaerob 3 10,7 Candida albicans Jamur 3 10,7 Staphylococcus aureus Aerob Gram positif 2 7,1 Escheria coli Aerob Gram negatif 2 7,1 Klebsiella oxytoca Aerob Gram negatif 1 3,6 Klebsiella pneumoniae Aerob Gram negatif 1 3,6 Proteus mirabilis Aerob Gram negatif 1 3,6 Pseudomonas aeruginosa Aerob Gram negatif 1 3,6 Actinomyces Anaerob 1 3,6 Clostridium perfringens Klebsiella oxytoca Anaerob Aerob Gram negatif 1 3,6 Total 28 100 Tabel 4.6. Bakteri Aerob n Staphylococcus aureus 2 22,2 Escheria coli 2 22,2 Klebsiella oxytoca 2 22,2 Klebsiella pneumoniae 1 11,1 Proteus mirabilis 1 11,1 51 Setia Putra TariganL: Pola Kuman dan Uji Kepekaan dari Empiema di RSUP. H. Adam Malik Medan. USU e-Repository © 2008. Pseudomonas aeruginosa 1 11,1 Total 9 100 Tabel 4.7. Bakteri Anaerob n Clostridium perfringens 4 80 Actinomyces 1 20 Total 5 100 Tabel 4.8. Jamur n Candida albicans 3 100 Total 3 100 Tabel 4.9. BTA Direct Smear Empiema n BTA Positif Klebsiella oxytoca 1 3,6 BTA Positif Actinomyces 1 3,6 BTS Positif Klebsiella pneumoniae 1 3,6 BTA Positif Pseudomonas aeruginosa 1 3,6 BTA Positif Clostridium perfringens 1 3,6 BTA Positif Candida albicans 2 7,1 52 Setia Putra TariganL: Pola Kuman dan Uji Kepekaan dari Empiema di RSUP. H. Adam Malik Medan. USU e-Repository © 2008. BTA Positif Kultur Negatif 1 3,6 BTA Negatif 20 71,4 Total 28 100

4.1.3. Uji Kepekaan

Dari hasil uji kepekaan terhadap antibiotika diperoleh hasil, SulbactamCefoperazone merupakan antibiotik yang peka sensitif untuk seluruh bakteri yang didapat dari hasil kultur 100 . Ciprofloxacin didapati peka terhadap 92,9 bakteri, Cefepime peka terhadap 85,7 bakteri, Amikacin peka terhadap 78,6 bakteri, Gatifloxacin peka terhadap 71,4 bakteri, Gentamicin peka terhadap 50 bakteri, Ceftriaxone peka terhadap 28,6 bakteri, Cefuroxime peka terhadap 21,4 bakteri, Chloramphenicol peka terhadap 21,4 bakteri, Cefotaxime peka terhadap 14,3 bakteri, Metronidazole peka terhadap 14,3 bakteri. Tetracycline, Amoxicillin, Ampicillin, Sulfamethoxazole, Vancomycin, dan Oxacycline sudah hampir resisten maupun sudah resisten terhadap bakteri yang didapat. Terhadap jamur Candida albicans tidak dilakukan uji kepekaan pada penelitian ini. 53 Setia Putra TariganL: Pola Kuman dan Uji Kepekaan dari Empiema di RSUP. H. Adam Malik Medan. USU e-Repository © 2008. Tabel 4.10. Uji kepekaan C perfringens, S aureus, E coli, K oxytoca Clostridium perfringens S. aureus E. coli K.oxytoca S H R T S H R T S H R T S H R T Ciprofloxacin 4 - - - 2 - - - 2 - - - 2 - - - SulbactamCefoperazone 4 - - - 2 - - - 2 - - - 2 - - - Amikacin 3 1 - - 2 - - - 2 - - - 2 - - - Ceftriaxone - 3 1 - 1 - 1 - - 2 - - 1 - 1 - Tetracycline - 2 2 - - 1 1 - - 1 1 - - - 2 - Chloramphenicol 1 - 3 - 1 - 1 - 1 - 1 - - 1 1 - Gentamicine 2 1 1 - 1 1 - - 2 - - - 1 1 - - Amoxicillin - - 4 - - - 2 - - - 2 - - - 2 - Ampicillin - - 4 - - - 2 - - - 2 - - - 2 - Cefuroxime - 1 2 1 1 - 1 - 1 - 1 - - 1 - 1 Sulfamethoxazole - - - 4 - 1 1 - - 1 1 - - 1 - 1 Gatifloxacin 3 - - 1 1 - 1 - 2 - - - 2 - - - Cefepime 4 - - - 1 - 1 - 2 - - - 2 - - - Cefotaxime - 1 3 - 1 - 1 - - - 2 - - 2 - - Vancomycin - - 1 3 - - - 2 - - - 2 - - - 2 Oxacycline - - 4 - - - 1 1 - - - 2 - 1 1 - Metronidazole 2 - - 2 - - - 2 - - - 2 - - - 2 Carbenicillin - - 1 3 - - 1 1 - - 1 1 - - 1 1 S = Sensitif , H = Hampir resisten , R = Resisten , T = Tidak diuji 54 Setia Putra TariganL: Pola Kuman dan Uji Kepekaan dari Empiema di RSUP. H. Adam Malik Medan. USU e-Repository © 2008. Tabel 4.11.Uji kepekaan K. pneumoniae, P.mirabilis, P.aeruginosa, Actinomyces Klebsiella . pneumonia P mirabilis P. aeruginosa Actinomyces S H R T S H R T S H R T S H R T Ciprofloxacin - 1 - - 1 - - - 1 - - - 1 - - - SulbactamCefoperazone 1 - - - 1 - - - 1 - - - 1 - - - Amikacin 1 - - - - 1 - - 1 - - - - 1 - - Ceftriaxone 1 - - - - 1 - - - - 1 - 1 - - - Tetracycline - - 1 - - - 1 - - - 1 - - - 1 - Chloramphenicol - - 1 - - 1 - - - - 1 - - - 1 - Gentamicine 1 - - - - 1 - - - - 1 - - - 1 - Amoxicillin - - 1 - - - 1 - - - 1 - - - 1 - Ampicillin - - 1 - - - 1 - - - 1 - - - 1 - Cefuroxime 1 - - - - 1 - - - - 1 - - 1 - - Sulfamethoxazole - - 1 - - - 1 - - - 1 - - - - 1 Gatifloxacin - 1 - - 1 - - - - - 1 - 1 - - - Cefepime 1 - - - 1 - - - - - 1 - 1 - - - Cefotaxime 1 - - - - - 1 - - - 1 - - - 1 - Vancomycin - - - 1 - - - 1 - - - 1 - - - 1 Oxacycline - - - 1 - - - 1 - - - 1 - - 1 - Metronidazole - - - 1 - - - 1 - - - 1 - - - 1 Carbenicillin - - - 1 - - - 1 - - 1 - - - - 1 S = Sensitif , H = Hampir resisten , R = Resisten , T = Tidak diuji 55 Setia Putra TariganL: Pola Kuman dan Uji Kepekaan dari Empiema di RSUP. H. Adam Malik Medan. USU e-Repository © 2008. Tabel 4.12. Uji kepekaan terhadap bakteri aerob dan anaerob Sensitif Hampir resisten Resisten Tidak diuji Total Ciprofloxacin 13 92,9 1 7,1 - - 14 100 Sulbactam Cefoperazone 14 100 - - - 14 100 Amikacin 11 78,6 3 21,4 - - 14 100 Ceftriaxone 4 28,6 6 42,9 4 28,6 - 14 100 Tetracycline - 4 28,6 10 71,4 - 14 100 Chloramphenicol 3 21,4 2 14,3 9 64,3 - 14 100 Gentamicin 7 50 4 28,6 3 21,4 - 14 100 Amoxicillin - - 14 100 - 14 100 Ampicillin - - 14 100 - 14 100 Cefuroxime 3 21,4 4 28,6 5 35,7 2 14,3 14 100 Sulfamethoxazole - 3 21,4 5 35,7 6 42,9 14 100 Gatifloxacin 10 71,4 1 7,1 2 14,3 1 7,1 14 100 Cefepime 12 85,7 - 2 14,3 - 14 100 Cefotaxime 2 14,3 3 21,4 9 64,3 - 14 100 Vancomycin - - 1 7,1 13 92,9 14 100 Oxacycline - 1 7,1 7 50 6 42,9 14 100 Metronidazole 2 14,3 - - 12 85,7 14 100 Carbenicillin - - 5 35,7 9 64,3 14 100 56 Setia Putra TariganL: Pola Kuman dan Uji Kepekaan dari Empiema di RSUP. H. Adam Malik Medan. USU e-Repository © 2008. 2 4 6 8 10 12 14 Sensitif Gambar 1. Perbandingan KepekaanSensitifitas Bakteri Aerob dan Anaerob Terhadap Antibiotika Ciprofloxacin SulbactamCefoperazone Amikacin Ceftriaxone Tetracycline Chloramphenicol Gentamicin Amoxicillin Ampicillin Cefuroxime Sulfamethoxazole Gatifloxacin Cefepime Cefotaxime Vancomycin Oxacycline Metronidazole Carbenicillin 2 4 6 8 10 12 14 Resisten Gambar 2. Perbandingan Resistensi Bakteri Aerob dan Anaerob Terhadap Antibiotika Ciprofloxacin SulbactamCefoperazone Amikacin Ceftriaxone Tetracycline Chloramphenicol Gentamicin Amoxicillin Ampicillin Cefuroxime Sulfamethoxazole Gatifloxacin Cefepime Cefotaxime Vancomycin Oxacycline Metronidazole Carbenicillin 57 Setia Putra TariganL: Pola Kuman dan Uji Kepekaan dari Empiema di RSUP. H. Adam Malik Medan. USU e-Repository © 2008. 4.1.4. Kultur Empiema dan Penyakit Dasar Pada pasien dengan penyakit dasar TB kuman yang terbanyak didapat adalah Candida albicans 18,2 , kemudian Clostridium perfringens 9,1 , Actinomyces 9,1 , Klebsiella oxytoca 9,1 , Klebsiella pneumoniae 9,1 , Pseudomonas aeruginosa 9,1 . Pada pneumonia, kuman yang terbanyak adalah Clostridium perfringens 21,4 , kemudian Staphylococcus aureus 14,3 , Escheria coli 7,1 , Proteus mirabilis 7,1 , Klebsiella oxytoca 7,1 . Pada tumor paru hanya didapatkan 1 jenis kuman yaitu Escheria coli 50 sedangkan sisanya TAPB. Pada gabungan TB dan tumor paru hanya dijumpai 1 pasien dengan jenis kuman yaitu Candida albicans 100 Tabel 4.13. Kultur Empiema dan Penyakit Dasar TB Pneumonia Tumor paru TB tumor paru TAPB 36,4 50 50 Clostridium perfringens 9,1 14,3 Candida albicans 18,2 100 Staphylococcus aureus 14,3 Escheria coli 7,1 50 Klebsiella oxytoca 9,1 Klebsiella pneumoniae 9,1 Proteus mirabilis 7,1 Pseudomonas aeruginosa 9,1 Actinomyces 9,1 58 Setia Putra TariganL: Pola Kuman dan Uji Kepekaan dari Empiema di RSUP. H. Adam Malik Medan. USU e-Repository © 2008. Clostridium perfringens Klebsiella oxytoca 7,1 Total 100 100 100 100

4.2. Pembahasan Penelitian

Pada penelitian ini didapatkan kuman BTA, bakteri aerob, bakteri anaerob, jamur pada 17 pasien dari 28 pasien 60,7 yang masuk dalam penelitian. Kuman tersebut terdiri dari bakteri aerob saja n = 5 [29,4 ] , bakteri anaerob saja n = 2 [11,8 ], bakteri aerob dengan anaerob n = 1[5,9 ], bakteri aerob dengan BTA n = 3 [17,6 ], bakteri anaerob dengan BTA n = 2[11,8 ], ,jamur dengan BTA n = 2 [11,8 ], BTA saja n = 1[5,9 ], jamur saja n = 1[5,9 ]. Pada penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan di Bagian Paru oleh Helmi pada tahun 1986 sd 1988, didapatkan kuman hanya pada 18 pasien dari 50 pasien yang diteliti 36 . Kuman yang didapat hanya dari golongan bakteri aerob, dan tidak didapat dari golongan bakteri anaerob, golongan jamur maupun BTA. Golongan terbanyak adalah Pseudomonas aeruginosa , kemudian Streptococcus viridans, dan Staphylococcus aureus. Pada penelitian ini persentase kuman yang didapatkan lebih tinggi dari penelitian Helmi yang mungkin dikarenakan pemeriksaan yang sekarang dilakukan lebih lengkap dengan menambah pemeriksaan anaerob, jamur dan juga BTA DS. 12 Bila dibandingkan pada penelitian di luar negeri seperti penelitian yang dilakukan Brook pada tahun 1973 sd 1985 di Amerika , dijumpai hasil paling banyak ditemukan bakteri aerob saja 64 , kemudian campuran aerob dan 59 Setia Putra TariganL: Pola Kuman dan Uji Kepekaan dari Empiema di RSUP. H. Adam Malik Medan. USU e-Repository © 2008. aerob 23 , kemudian bakteri anaerob saja 13. Pada penelitian tersebut tidak dilakukan pemeriksaan kultur jamur maupun BTA DS. Pada penelitian Brook, bakteri aerob yang paling banyak adalah Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus dan Escheria coli. Bakteri anaerob yang paling banyak adalah Bacteroides sp, Prevotella dan anaerob cocci. Pada penelitian ini bakteri aerob terbanyak adalah Staphylococcus aureus , Escheria coli, dan Klebsiella Oxytoca. Bakteri anaerob terbanyak adalah Clostridium perfringens.Terdapat kemiripan hasil dari penelitian ini dengan penelitian Brook terutama pada bakteri aerob. 5 Pada penelitian Alfageme selama 6 tahun di Spanyol didapatkan hasil kultur positif pada 92 sampel. Kuman paling banyak yaitu bakteri aerob saja 62, kemudian campuran bakteri aerob dan aerob 16 dan bakteri anaerob saja 15. Bakteri aerob yang paling banyak ditemukan yaitu Staphylococcus aureus , kemudian Streptococcus pneumoniae dan Streptococcus intermedius. Bakteri anaerob yang paling banyak ditemukan yaitu Bacteroides fragilis. Dijumpai juga hasil kultur Mycobacterium tuberculosis pada 3 sampel. Bila dibandingkan, persentase kultur positif yang diperoleh Alfageme lebih tinggi dari yang diperoleh pada penelitian ini. Tetapi persentase M.tuberculosis pada penelitian Alfageme hanya didapat 3 dari 76 sampel 3,9 , sedangkan persentase BTA positif pada penelitian ini didapatkan 8 dari 28 sampel 28,6 . 8 Pada penelitian Goyal, dari 53 pasien tuberculous empyema,15 pasien 28 tidak dijumpai kuman M tuberculosis, baik dari pewarnaan langsung atau dari kultur, sedangkan pada penelitian ini tidak dijumpai BTA BTA negatif pada 3 60 Setia Putra TariganL: Pola Kuman dan Uji Kepekaan dari Empiema di RSUP. H. Adam Malik Medan. USU e-Repository © 2008. pasien dari 11 pasien TB. Pada penelitian Goyal juga dijumpai kuman kuman lain selain kuman M.tuberculosis pada 41 pasien 77 , sedangkan pada penelitian ini dijumpai 7 pasien 87,5 dengan kuman lain selain kuman BTA dari 8 pasien BTA positif. 26 Pada penelitian Ko SC, dari tahun 1990 –1997 di Taiwan didapatkan 73 sampel dengan kultur positif jamur. Spesies terbanyak adalah Candida 47 , dengan strain terbanyak adalah Candida albicans 28 . Pada penelitian ini juga didapatkan Candida albicans pada 3 pasien dari 28 pasien yang diteliti. 29 Dari banyak penelitian, bakteri aerob lebih banyak ditemukan pada cairan empiema dibandingkan anaerob. Bakteri anaerob sering dijumpai bersama bakteri lain dan jarang dijumpai tunggal pada empiema. Pada penelitian ini bakteri anaerob lebih banyak dijumpai tunggal pada empiema dibandingkan bersama dengan bakteri aerob. 1,4,6,9,11 Bila dilihat pada Bab sebelumnya mengenai penatalaksanaan empiema pada kultur negatif menurut guidelines BTS, dianjurkan pemberian PiperacillinTazobactam pada pasien pasien yang dirawat di rumah sakit. Pada penelitian ini didapat hasil yang bisa mendukung guide lines BTS tersebut, dimana pada penelitian ini didapat hasil SulbactamCefoperazone merupakan antibiotik yang sensitif untuk seluruh bakteri aerob dan anaerob yang didapat pada pada penelitian ini. 61 Setia Putra TariganL: Pola Kuman dan Uji Kepekaan dari Empiema di RSUP. H. Adam Malik Medan. USU e-Repository © 2008. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN