Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Perilaku Kesehatan Gigi dan Mulut

Linda Warni : Hubungan Perilaku Murid Sd Kelas V Dan Vi Pada Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Status Karies Gigi Di Wilayah Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2010. Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat seperti ketersediaan sikat gigi dan pasta gigi di rumah. 3. Faktor penguat Reinforcing factors Faktor ini meliputi sikap dan perilaku tokoh masyarakat, petugas kesehatan, guru dan sebagainya. Selain pengetahuan, sikap dan dukungan fasilitas diperlukan juga perilaku contoh acuan dari para tokoh panutan tersebut agar masyarakat berperilaku sehat. Kegiatan pendidikan kesehatanpromosi kesehatan yang akan dilakukan dalam upaya pembinaan dan peningkatan perilaku kesehatan masyarakat sebaiknya juga ditujukan pada ketiga faktor tersebut di atas yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat.

2.1.2 Perilaku Pemeliharaan Kesehatan

Perilaku pemeliharaan kesehatan merupakan bagian dari perilaku kesehatan, yaitu usaha-usaha yang dilakukan seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha penyembuhan bilamana sakit. Perilaku pemeliharaan kesehatan ini meliputi antara lain perilaku peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit Notoatmodjo, 2007.

2.1.3 Perilaku Kesehatan Gigi dan Mulut

Menurut Blum 1981, status kesehatan baik idividu, kelompok maupun masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor penting yaitu lingkungan environment, perilaku behavior, pelayanan kesehatan health services dan keturunan heredity. Linda Warni : Hubungan Perilaku Murid Sd Kelas V Dan Vi Pada Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Status Karies Gigi Di Wilayah Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2010. Mengacu pada teori tersebut, maka status kesehatan gigi dan mulut seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor penting yaitu lingkungan fisik maupun sosial budaya, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Perilaku memegang peranan yang penting dalam mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut secara langsung, perilaku dapat mempengaruhi faktor lingkungan maupun pelayanan kesehatan. Perilaku kesehatan gigi individu atau masyarakat merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan gigi individu atau masyarakat. Perilaku kesehatan gigi positif, misalnya kebiasaan menggosok gigi dan mulut, sebaliknya perilaku kesehatan gigi negatif, misalnya tidak menggosok gigi secara teratur maka kondisi kesehatan gigi dan mulut akan menurun dengan dampak antara lain gigi mudah berlubang Budiharto, 2000. Perilaku kesehatan yang tercermin dalam kebiasaan makan dan pemeliharaan kebersihan gigi secara teratur menggunakan pasta gigi mengandung fluor, telah mengurangi insiden karies. Pembentukan perilaku, khususnya kebisaan makanan, mempengaruhi kerentanan dan resiko terjadinya karies Reich. E, 1999. Pencegahan karies gigi dapat dilakukan dengan memutus tiga faktor utama penyebab karies yaitu host, agent dan substrat untuk saling bertemu dan berinteraksi. Menurut Tarigan 1995 dan Sutadi 2000, pencegahan karies yang dapat dilakukan oleh individu antara lain : pengaturan diet karbohidrat, melakukan plak kontrol dengan menyikat gigi secara berkesinambungan dan dengan cara yang benar meliputi seluruh Linda Warni : Hubungan Perilaku Murid Sd Kelas V Dan Vi Pada Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Status Karies Gigi Di Wilayah Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2010. permukaan gigi, kemudian penggunaan fluor, antara lain dengan pemakaian pasta gigi yang mengandung fluor pada waktu menyikat gigi. Pencegahan karies gigi pada anak meliputi : menghindari makanan yang mengandung gula dan mudah melekat diantara waktu makan, menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung flour, dan menyikat gigi minimal 2 kali sehari sesudah makan dan sebelum tidur Depkes, 1997. Usaha-usaha pencegahan penyakit gigi dan mulut berdasarkan levell dan Clark dapat terlihat pada tabel 2.1 berikut Monang, P, 1997 Linda Warni : Hubungan Perilaku Murid Sd Kelas V Dan Vi Pada Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Status Karies Gigi Di Wilayah Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2010. Tabel 2.1 Pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut Penyakit Pencegahan primer Pencegahan sekunder Pencegahan tertier Peningkatan Perlindungan Kesehatan Khusus Diagnosa dini Membatasi Dan terapi Ketidak Tepat Mampuan Rahabi-litasi Karies Gigi - Penyuluhan - Aplikasi Kes.gigi fluor - Nutrisi yang - Pit dan fisur Baik sealent - Kebersihan - Pembersihan Mulut dan Karang Gigi Pemeriksaan berkala -Pemeriksaan - Penambalan Detail Secara Gigi dan Periodik perawatan - Pengobatan saraf gigi Sistematis - Ekstrasi Gigi Protesa Cekat dan sebagian - Protesa Penuh Penyakit Periodontal -Nutrisi Yang - Prevensi baik Karies Dengan -Kebersihan Tambalan Mulut baik - Pembersihan -Penyuluhan Karang Gigi Kesehatan - Masase Gusi Gigi - Pemeriksaan -Gingivectomi Penyakit - Osteyotomi Sistemik - Osteoplasi - Oklusi Yang - Reposisi Balans Gingival Margin - Splinting Protesa Maloklusi - Standar - Pencegahan Nutrisi Yang Ortodonti Baik Dengan - Kebersihan Perawatan Mulut Teratur - Kebiasaan - Menjaga Yang Baik Ruangan tetap - Penyuluhan Terbuka Kesehatan Space Gigi Maintainer - Serial - Perawatan Ekstraksi Ortho pada Waktu yang Tepat Protesa Linda Warni : Hubungan Perilaku Murid Sd Kelas V Dan Vi Pada Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Status Karies Gigi Di Wilayah Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2010.

2.1.4 Penilaian Perilaku