Tanggapan Rangkaian Orde-2 Terhadap Sinyal Sinus
Tanggapan Rangkaian Orde-2 Terhadap Sinyal Sinus - Analisis Transien Rangkaian Orde-2
===
2.5. Tanggapan Rangkaian Orde-2 Terhadap Sinyal Sinus
Masukan sinyal sinus secara umum dapat kita nyatakan dengan x(t) =
A cos( ω t + θ ) u(t). Untuk peninjauan pada t > 0 faktor u(t) tak perlu ditulis lagi. Dengan demikian persamaan umum rangkaian orde-2 dengan ma- sukan sinyal sinus akan berbentuk
a 2 + b + cy = A cos( ω t + θ ) dt
dy
dt
Persamaan karakterisik serta akar-akarnya tidak berbeda dengan apa yang telah kita bahas untuk sumber tegangan konstan, dan memberikan tanggapan alami yang berbentuk
Untuk masukan sinus, tanggapan paksa diduga akan berbentuk
v p =A c cos ω t +A s sin ω t
46 Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (2)
CONTOH-2.6: Carilah v dan i untuk t > 0 pada rangkaian di samping ini jika v s = 26cos3t u(t) V
5 sedangkan i(0) = 2 A dan v(0) =
Aplikasi HTK untuk rangkaian ini akan memberikan
di
5 dv 1 d 2 v
2 + v = 26 cos 3 t dt atau 6 dt 6 dt
2 + 5 + 6 v = 156 cos 3 t dt dt
dv
Persamaan karakteris tik : s 2 + 5 s + 6 = 0 = ( s + 2 )( s + 3 ); akar - akar : s 1 , s 2 = − 2 , − 3 Dugaan tan ggapan lengkap : v = v p + K e − 2 t + K e − 3 1 t 2
Dugaan ta nggapan paksa : v p = A c cos 3 t + A s sin 3 t
→ ( − 9 A c + 15 A s + 6 A c ) cos 3 t + ( − 9 A s − 15 A c + 6 A s ) sin 3 t = 156 cos 3 t
Tanggapan t lengkap : v = − 2 cos 3 t + 10 sin 3 t + K −
Kondisi awal : v ( 0 + ) = 6 dan i ( 0 + ) = 2 =
1 dv dv
6 dt dt Aplikasi kondisi awal pertama : 6 = − 2 + K 1 + K 2 → K 2 = 8 − K 1
Aplikasi kondisi awal kedua : 12 = 30 − 2 K 1 − 3 K 2
− 3 + t 10 sin 3 t + 6 e + 2 e V ⇒
Tanggapan lengkap : v = − 2 cos 3 t
1 dv
t i = = sin 3 t + 5 cos 3 t − 2 e − 2 −
6 dt
CONTOH-2.7: Pada rangkaian di samping ini, v s = 10cos5t u(t) V. Ten- tukanlah tegangan kapasi-
A tor v untuk t > 0, jika te-
gangan awal kapasitor dan arusawal induktor adalah
6 Ω + nol.
− B 0,25F v
1H
Solusi:
Simpul A : v +
Simpul B : + ∫ v B dt + i L ( 0 ) − = 0 → v B + 6 ∫ v B dt − v = 0
d 2 v dv → dv
1 , 5 2 + 10 , 5 + 15 v = 9 v + 1 s s , 5 atau dt
dt
dt
dt Dengan tegangan masukan v s = 10cos5t maka persamaan rangkaian
dt
menjadi
48 Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (2)
2 + 7 + 10 v = 60 cos 5 t − 50 sin 5 t dt dt
dv
Persamaan karakteris tik : s 2 + 7 s + 10 = 0
→ s 1 , s s = − 3 , 5 ± 3 , 5 2 − 10 = − 2 , − 5 .
Dugaan ta nggapan lengkap : v = v p + K −
1 e 2 t + K 5 2 e t Dugaan ta nggapan paksa : v p = A c cos 5 t + A s sin 5 t
( − 25 A c + 35 A s + 10 A c ) cos 6 t
+ ( − 25 A s − 35 A c + 10 A s ) sin 6 t
→ = 60cos6t − 50sin6t
→ − 15 A c + 35 A s = 60 dan − 15 A s − 35 A c = − 50 ⇒ A s = 0,93 A ; c = − 1 , 83 ⇒ v p = − 1 , 83 cos 5 t + 0 , 93 sin 5 t
1 e + K 2 e Kondisi awal :
Tanggapan lengkap : v = − 1 , 83 cos 5 t + 0 , 93 sin 5 t + K − 2 t
Aplikasi kedua kondisi awal ini pada tanggapa n lengkap : v ( 0 + ) = 0 = − 1 , 83 + K 1 + K 2 → K 2 = 1 , 83 − K 1
dv +
( 0 ) = 10 = 4 , 65 − 2 K 1 − 5 K 2 → 5 , 35 = − 2 K 1 − 5 ( 1 . 83 − K 1 ) dt ⇒ K 1 = 4 , 83 ⇒ K 2 = − 3
Tanggapan lengkap : v = − 1 , 83 cos 5 t + 0 , 93 sin 5 t + 4 , 83 e − 2 t − 3 e − 5 t
Soal-Soal
1. Carilah bentuk gelombang tegangan yang memenuhi persamaan diferensial berikut.
a) dv .
2 ++++ 7 ++++ 10 v ==== 0 , dt dt
v ( 0 ++++ ) ==== 0 ,
dv
( 0 ++++ ) ==== 15 V/s
dt
dv
b). 2 ++++ 4 ++++ 4 v ==== 0 ,
v ( 0 ++++ ) ==== 0 V, ( 0 ++++ ) ==== 10 V/s
dt
dv
c). ++++ 4 ++++ 5 v ==== 0 ,
dt 2 dt
dv
v ( 0 ++++ ) ==== 0 V, ( 0 ++++ ) ==== 5 V/s
dt
2. Ulangi soal 1 untuk persamaan berikut.
a) dv .
2 ++++ 10 ++++ 24 v ==== 100 u ( t ) ,
==== 25 V/s
dt
b). 2 ++++ 10 ++++ 25 v ==== 100 u ( t ) , dt
v ( 0 ) ==== 5 V, ==== 10 V/s
dt
dv
c). 2 ++++ 8 ++++ 25 v ==== 100 u ( t ) ,
( 0 ) ==== 5 V, ==== 10 V/s
dt
50 Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (2)
3. Ulangi soal 1 untuk persamaan berikut. d 2 v
a) . 2 ++++ 6 ++++ 8 v ==== 100 [cos 1000 t u ] ( t ) , dt
( 0 ++++ ) ==== 0 V/s
dt
d 2 v b). dv 2 ++++ 6 ++++ 9 v ==== 100 [cos 1000 t u ] ( t ) ,
v ( 0 ++++ ) ==== 0 V, ( 0 ++++ ) ==== 0 V/s
dt
d 2 v c). dv 2 ++++ 2 ++++ 10 v ==== 100 [cos 1000 t u ] ( t ) dt , dt
dv
v ( 0 ++++ ) ==== 0 V, ( 0 ++++ ) ==== 0 V/s
dt
4. Saklar S pada rangkaian di bawah ini, telah berada pada posisi A da- lam waktu yang lama. Pada t = 0, ia dipindahkan ke posisi B. Caril-
ah v C untuk t > 0
6k Ω B 0,4H + 6k Ω + − 10 V 25pF v c −
5. Saklar S pada rangkaian di bawah ini telah berada di posisi A dalam waktu yang lama. Pada t = 0 , saklar dipindahkan ke posisi B. Ten- tukan i L (t) untuk t > 0.
10k Ω +
2,5k Ω
2H
− 15V
0,02 µ F
6. Saklar S pada rangkaian di bawah ini telah berada di posisi A dalam waktu yang lama. Pada t = 0 , saklar dipindahkan ke posisi B. Ten- tukan i L (t) untuk t > 0.
0,01 µ F 10mH
7. Saklar S pada rangkaian di bawah ini, telah lama terbuka. Pada t = 0,
ia ditutup. Carilah v C untuk t > 0
+ 3k Ω 3k Ω 0,4H +
− 10 V 0,1 µ F v c S −
8. Saklar S pada rangkaian di bawah ini telah berada di posisi A dalam waktu yang lama. Pada t = 0 , saklar dipindahkan ke posisi B. Ten-
tukan v C untuk t > 0.
0,4k Ω B
25k Ω 10mH
9. Tegangan masukan v s pada rangkaian di bawah ini adalah v s = 100u(t)
V. Tentukan tegangan kapasitor untuk t>0.
+ 4k Ω + v s − 50mH 50pF v C −
52 Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (2)
10. Setelah terbuka dalam waktu cukup lama, saklar S pada rangkaian di bawah ini ditutup pada t = 0. Tentukan v 1 dan v 2 untuk t > 0.
+ 12V + 4 Ω 4 Ω +
+ − v 1 v 2 6V −
0,05F − 0,05F −
11. Rangkaian berikut tidak mempunyai simpanan energi awal. Saklar S pada rangkaian berikut ditutup pada t = 0. Carilah i untuk t > 0.
0,25F
v 1 − 8 12V 0,25F 2v 1 −
12. Rangkaian di bawah ini tidak memiliki simpanan energi awal. Ten- tukan v untuk t > 0 jika i s = [2cos2t] u(t) A dan v s = [6cos2t] u(t) V.
5H 0,05F
F dimuati sampai mencapai tegangan 200 V. Muatan kapasitor ini kemudian dilepaskan melalui hubungan seri in- duktor 100 µ
13. Sebuah kapasitor 1 µ
H dan resistor 20 Ω . Berapa lama waktu diperlukan un-
tuk menunrunkan jumlah muatan kapasitor hingga tinggal 10% dari jumlah muatan semula ?
14. Sebuah kumparan mempunyai induktansi 9 H dan resistansi 0,1 Ω , dihubungkan paralel dengan kapasitor 100 µ
F. Hubungan paralel ini
diberi tegangan searah sehingga di kumparan mengalir arus sebesar 1
A. Jika sumber tegangan diputus secara tiba-tiba, berapakah tegangan maksimum yang akan timbul di kapasitor dan pada frekuensi berapa arus berosilasi ?
15. Kabel sepanjang 2 kM digunakan untuk mencatu sebuah beban pada tegangan searah 20 kV. Resistansi beban 200 Ω dan induktansinya 1
H (seri). Kabel penyalur daya ini mempunyai resistansi total 0,2 Ω sedangkan antara konduktor dan pelindung metalnya membentuk ka- pasitor dengan kapasitansi total 0,5 µ
F. Bagaimanakah perubahan te-
gangan beban apabila tiba-tiba sumber terputus? (Kabel dimodelkan sebagai kapasitor; resistansi konduktor kabel diabaikan terhadap re- sistansi beban).
54 Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (2)