Instrumen Penelitian
4.6 Instrumen Penelitian
Metode kombinasi menggunakan dua instrumen penelitian, yaitu instrumen penelitian kuantitatif dan instrumen penelitian kualitatif. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena, baik alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2013a:148). Dalam penelitian ini, digunakan instrumen penelitian kuantitatif berupa tes. Sebaliknya, instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrument , berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat simpulan atas temuannya (Sugiyono, 2013a:306). Dalam penelitian ini, digunakan instrumen penelitian kualitatif melalui wawancara.
4.6.1 Instrumen Gaya Kognitif
Instrumen Gaya Kognitif dalam penelitian ini digunakan Instrument MFFT (Matching Familiar Figure Test) yang dirancang oleh Warli (2010) yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Instrumen MFFT terdiri dari 13 item dan 2 item contoh, gambar tersebut terbagi menjadi 2 bagian yaitu 1 gambar standar (baku), dan 8 gambar variasi). Diantara gambar variasi ada satu gambar yang sama dengan gambar baku. Pada pengukuran gaya kognitif yang dicatat adalah waktu pertama kali siswa menjawab dan banyaknya (frekuensi) jawaban siswa sampai memperoleh jawaban yang benar. Untuk menentukan gaya kognitif reflektif dan impulsif dilakukan cara dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Tugas siswa adalah memilh satu gambar yang ada pada gambar variasi yang sama dengan gambar standart 2. Variabel yang dicermati adalah waktu yang digunakan responden pertama kali menjawab (t) dan frekuensi menjawab sampai mendapat jawaban benar(f). 3. Jumlah waktu (t) maupun frekuensi (f) dibagi dengan banyaknya ltem untuk memperoleh rata-rata.
4. Selanjutnya dengan data median dari t dan f, ditarik garis yang sejajar dengan
sumbu t dan sumbu f, sehingga akan membentuk 4 (empat) kelompok siswa.
4.6.2 Instrumen Tes Proses Matematisasi
Untuk instrumen penelitian kuantitaf dalam penelitian ini adalah instrumen tes. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini ditujukan untuk mengukur proses matematisasi siswa. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah materi Bangun ruang sisi datar dengan sub bahasan pokok dari materi bangun ruang sisi datar yang dipilih adalah kubus dan balok.
Untuk mengetahui proses matematisasi, tipe soal yang sesuai adalah tipe soal uraian karena menuntut siswa untuk mengorganisasikan atau memadukan pengetahuan yang telah dipelajarinya dalam rangkaian kalimat atau kata-kata yang tersusun secara baik. Kebaikan dari tes bentuk uraian adalah sebagai berikut.
1. Mudah disiapkan dan disusun.
2. Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan.
3. Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun
dalam bentuk kalimat yang bagus.
4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan carana sendiri.
5. Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah yang diteskan Dengan tes bentuk uraian juga dapat dilihat proses berpikir, ketelitian, dan
sistematika dalam menyelesaikan soal-soal untuk mengukur proses matematisasi.
Tes yang dilaksanakan terdiri atas pre-test dan post-test. Pre-test digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Post-test digunakan untuk melihat adanya peningkatan proses matematisasi siswa setelah mendapatkan perlakuan.
Langkah-langkah penyusunan instrumen tes proses matematisasi adalah sebagai berikut.
1. Menentukan batasan materi yaitu mengenai kubus dan balok.
2. Menentukan tipe soal yaitu soal uraian.
3. Menentukan banyaknya butir soal berdasarkan pertimbangan dan tingkat kesulitan soal.
4. Menentukan alokasi waktu pengerjaan soal.
5. Menyusun kisi-kisi soal.
6. Membuat butir soal, kunci jawaban, dan pedoman penskoran.
7. Mengujicobakan butir-butir soal pada siswa kelas uji coba yang telah ditentukan sebelumnya.
8. Menganalisis hasil uji coba butir soal untuk mengetahui tingkat kesukaran, daya beda, validasi dan reliabilitasnya.
9. Memilih butir soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang dilakukan.
4.6.3 Instrumen Pedoman Wawancara Tes Proses Matematisasi
Pedoman wawancara merupakan salah satu instrumen untuk memperoleh deskripsi Proses matematisasi siswa berdasarkan indikator proses matematisasi vertikal dan horizontal dengan melakukan investigasi (wawancara) hasil tes proses matematisasi. Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur merupakan bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2013a: 320).
4.6.4 Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Intrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dirancang guru dengan memperhatikan beberapa hal. Peneliti merancang RPP dengan model pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan Kartu masalah dan RPP pembelajaran dengan pendekatan scientific.
4.6.5 Instrumen Lembar Observasi
Instrumen lembar observasi yang digunakan berupa lembar observasi pengamatan aktivitas subjek penelitian selama proses pembelajaran. Langkah – langkah peneliti sebelum digunakan untuk mengamati subjek penelitian yaitu lembar observasi dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Setelah dilakukan validasi oleh dosen pembimbing maka lembar observasi bisa digunakan.