Desain Penelitian

4.1 Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian mixed methods . Creswell (Sugiyono, 2013a:407) mengklasifikasi mixed methods menjadi dua model utama metode kombinasi yakni model sequential (kombinasi berurutan) dan model concurrent (kombinasi campuran). Model sequential (urutan) dibagi menjadi dua yakni sequential explanatory (pembuktian) dan sequential exploratory . Model concurrent (campuran) dibagi menjadi dua yakni model concurrent triangulation (campuran kuantitatif dan kualitatif secara berimbang) dan model concurrent embedded (campuran penguatan/metode kedua memperkuat metode pertama).

Dalam penelitian ini model penelitian yang digunakan adalah model l concurrent embedded (campuran tidak berimbang). Menurut Sugiyono (2013a :

537), metode kombinasi model atau desain concurrent embedded adalah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan cara mencampur kedua metode tersebut secara tidak seimbang dengan 70% metode kuantitatif dan 30% metode kualitatif. Pembagian ini dikarenakan pada penelitian ini metode kuantitatif merupakan metode primer dan metode kualitatif merupakan metode sekunder yang berperan untuk melengkapi dan menunjang pembahasan mengenai hasil penelitian. Dengan demikian data yang diperoleh menjadi lebih lengkap dan lebih akurat.

Adapun langkah-langkah penelitian kombinasi model concurrent Embededded dapat

3.1 berikut ini.

Pengumpulan dan Analisis Data

Masalah

Landasan Teori

KUANTITATIF dan rumusan

dan hipotesis

masalah Pengumpulan dan Analisis Data kualitatif

Penyajian Data

Kesimpulan Analisis Data

Hasil

dan saran KUAN dan kual

Penelitian

Gambar 3.1 Metode penelitian Kombinasi Model Concurrent Embedded Model metode Kuantitatif sebagai metode primer Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa metode penelitian dapat

berangkat dari masalah atau potensi. Pengumpulan data kuantitatif (primer) dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data kualitatif (sekunder). Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan instrumen, dan pengumpulan data kualitatif dengan wawancara. Data kuantitatif diperoleh berdasarkan sampel penelitian yang diambil secara random dan pengumpulan data kualitatif dikumpulkan dengan sampel purposive sampling.

Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental design karena terdapat variabel lain yang memungkinkan dapat mempengaruhi hasil penelitian. Peneliti memilih quasi experimental design dengan pretest-posttest control group design, dimana terdapat dua kelompok yang mana satu kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan satu kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol (Sugiyono, 2013a:114). Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design

Kelas

Pre-Test Perlakuan

Post-Test

Eksperimen 1 O 1 X1 O 2

O 3 O 4 Keterangan: O 1 : pre-test pada kelas eksperimen O 3 : pre-test pada kelas Kontrol

Kontrol

X1 : pembelajaran pendekatan realistik berbantuan Kartu Masalah O 2 : post-test pada kelas eksperimen O 4 : post-test pada kelas kontrol

4.2 Langkah-langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut.

1. Menentukan populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang .

2. Menentukan sampel penelitian dengan teknik random sampling serta menentukan kelas uji coba.

3. Menyusun instrumen penelitian meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), tes gaya kognitif, pedoman wawancara, lembar observasi dan soal untuk pre-test serta post-test.

4. Melakukan uji coba soal pada kelas uji coba yang telah mendapatkan materi kubus dan balok.

5. Menganalisis hasil uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Jika soal tidak memenuhi kriteria maka tidak akan dipakai dalam pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol.

6. Menetapkan butir soal yang akan digunakan dalam pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol.

7. Melakukan tes gaya kognitif menggunakan instrumen MFFT untuk mengetahui siswa yang memiliki gaya kognitif reflektif dan gaya kognitif impulsif untuk kelas eksperimen 1, eksperimen 2 dan kontrol.

8. Melaksanakan pre-test untuk mengukur proses matematisasi siswa.

9. Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan pembelajaran dengan pendekatan RME berbantuan Kartu Masalah. Untuk pembelajaran pada kelas kontrol meggunakan pembelajaran dengan pendekatan scientific .

10. Melaksanakan post-test untuk mengukur proses matematisasi.

11. Melaksanakan wawancara dengan beberapa siswa yaitu siswa yang memiliki gaya kognitif reflektif dan siswa yang memiliki gaya kognitif impulsif dari kelas eksperimen mengenai hasil tes proses matematisasi.

12. Menganalisis data hasil pre-test, post-test, dan wawancara untuk menguji kebenaran hipotesis.

Alur penelitian tersebut disajikan dalam bagan sebagai berikut

Populasi (Kelas VIII SMP Negeri 1 Batang)

Sampel

Teknik random sampling

Kelas uji coba

Eksperimen 1

Kontrol

Uji instrumen