Pengaruh Umur Usaha Terhadap Penerapan SAK ETAP

2. Pengaruh Umur Usaha Terhadap Penerapan SAK ETAP

  Berdasarkan perhitungan statistik dengan SPSS, hasil uji-t yang disajikan dalam tabel IV.17 diperoleh nilai t hitung sebesar 1,286 < 1.986 sehingga t hitung < t tabel dan tidak memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05. Dari hasil

  tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua (H 2 ) dalam penelitian ini

  ditolak. Artinya bahwa variabel independen umur usaha tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen penerapan SAK ETAP.

  Pada hasil pengujian regresi linier berganda terlihat bahwa nilai koefisiensi variabel persepsi pengusaha UMKM sebesar 0,582. Hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel independen lain bernilai konstan dan variabel umur usaha mengalami kenaikan 1, maka nilai variabel penerapan SAK ETAP akan naik sebesar 0,519. Pada tabel statistik deskriptif ditunjukkan bahwa skor kuesioner untuk pernyataan umur usaha memiliki rata-rata sebesar 4,45 atau sama dengan range umur usaha 7 hingga 9 tahun dari hasil maksimum ideal yang dapat dicapai sebesar 5.

  Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Astuti (2007) yang menunjukkan Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Astuti (2007) yang menunjukkan

  Dalam penelitian ini, pemilik usaha tidak memperhatikan pencatatan akuntansi meskipun usaha yang mereka jalankan sudah berlangsung lama. Hal yang dimungkinkan menjadi indikasi penyebab tidak berpengaruhnya umur perusahaan terhadap penerapan SAK ETAP adalah usaha yang telah lama berdiri masih mengikuti pertauran yang sebelumnya telah ada sehingga kurang aware dengan sistem baru yang berlaku. Selain itu aktivitas perusahaan yang tidak mengalami banyak perubahan dari tahun ke tahun. Tidak semua usaha dapat berjalan lancar sehingga mengalami perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun yang berdampak pada peningkatan aktivitas perusahaan. Peningkatan aktivitas perusahaan akan memberikan gambaran pada pengusaha mengenai kompleksitas perusahaan yang semakin meningkat termasuk dalam hal keuangannya, sehingga semakin dibutuhkan informasi akuntansi untuk mengelola keuangannya. Namun perusahaan yang tidak mengalami perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun tidak akan mengalami banyak perubahan dalam aktivitas kerjanya, termasuk dalam hal keuangannya. Selain itu, para pengusaha UMKM kurang memahami pentingnya pencatatan akuntansi Dalam penelitian ini, pemilik usaha tidak memperhatikan pencatatan akuntansi meskipun usaha yang mereka jalankan sudah berlangsung lama. Hal yang dimungkinkan menjadi indikasi penyebab tidak berpengaruhnya umur perusahaan terhadap penerapan SAK ETAP adalah usaha yang telah lama berdiri masih mengikuti pertauran yang sebelumnya telah ada sehingga kurang aware dengan sistem baru yang berlaku. Selain itu aktivitas perusahaan yang tidak mengalami banyak perubahan dari tahun ke tahun. Tidak semua usaha dapat berjalan lancar sehingga mengalami perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun yang berdampak pada peningkatan aktivitas perusahaan. Peningkatan aktivitas perusahaan akan memberikan gambaran pada pengusaha mengenai kompleksitas perusahaan yang semakin meningkat termasuk dalam hal keuangannya, sehingga semakin dibutuhkan informasi akuntansi untuk mengelola keuangannya. Namun perusahaan yang tidak mengalami perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun tidak akan mengalami banyak perubahan dalam aktivitas kerjanya, termasuk dalam hal keuangannya. Selain itu, para pengusaha UMKM kurang memahami pentingnya pencatatan akuntansi

  Dari penelitian juga didapatkan bahwa ternyata UMKM yang memililii catatan keuangan yang baik mempunyai perkembangan yang lebih pesat dibanding UMKM lainnya meskipun usia pendiriannya sama, bahkan lebih muda dari beberapa UMKM yang lainnya. Salah satu yang mendorong kemajuan UMKM tersebut adalah kemampuan mengakses kredit dari perbankan, sehingga masalah kesulitan permodalan dapat diatasi. Perusahaan yang tidak mengalami banyak perubahan dalam aktivitas kerjanya termasuk dalam hal keuangannya, tidak akan memberikan gambaran pada pengusaha untuk meningkatan pemanfaatan informasi akuntansi dalam perusahaannya. Dengan demikian, meskipun umur perusahaan semakin bertambah, namun jika kompleksitas dalam perusahaan tidak meningkat maka tingkat penerapan SAK ETAP juga tidak berubah.