Profil Kabupaten Nunukan

A. Profil Kabupaten Nunukan

Sebelum memaparkan dan membahas hasil penelitian, terlebih dahulu digambarkan Kabupaten Nunukan yang merupakan konteks dimana penelitian ini dilakukan. Kabupaten Nunukan terletak di wilayah paling Utara Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia. Secara administratif memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

 Sebelah utara dengan Negara Malaysia, Negara Bagian Sabah.  Sebelah timur dengan Selat Makassar dan Laut Sulawesi.  Sebelah selatan dengan Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau.  Sebelah barat dengan Negara Malaysia, Negara Bagian Serawak.

Posisi geografis Kabupaten Nunukan dapat dilihat dengan seksama pada Gambar 7.

Kab. Malinau

Kab. Bulungan

Gambar 7

Kondisi tersebut membuat Kabupaten Nunukan menjadi salah satu pintu gerbang yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Timur dengan negara Malaysia, sehingga merupakan daerah transit bagi TKI ke luar negeri, tempat penampungan TKI bermasalah dari Negara Malaysia sehingga rawan dengan masalah kependudukan.

Berdasarkan topografi, Kabupaten Nunukan didominasi oleh perbukitan juga memiliki sekitar 10 sungai dan 9 pulau yang tersebar di seluruh kabupaten. Hal ini berdampak pada akses antara wilayah kecamatan/desa di Lingkungan Kabupaten Nunukan menjadi sedikit rumit. Dengan demikian akses transportasi yang menghubungkan antar satu daerah dengan daerah yang lain membutuhkan transportasi laut dan udara, hal ini merupakan karakteristik tersendiri yang harus dilewati oleh pemerintah sebagai tantangan yang harus dihadapi dalam pelayanan publik pada umumnya dan pelayanan KTP Elektronik pada khusunya. Gambaran mengenai kondisi akses antar Kecamatan diillustrasikan sebagai berikut :

Gambar 8

Kondisi geografis dan topografis tersebut merupakan salah satu sumber kesulitan Kabupaten Nunukan dalam menata administrasi kependudukan selama ini. Sehingga dengan adanya program administrasi kependudukan secara elektronik ini, mendukung terciptanya tata kelola kependudukan dan juga merupakan momentum tepat bagi pemerintah Kabupaten Nunukan untuk dapat mengakses data kependudukannya dengan baik dan benar, sehingga proses perencanaan dan penataan pembangunan dalam rangka kesejahteraan masyarakat dapat optimal.

Jika ditinjau dari keadaan kependudukan (Demografi), Kabupaten Nunukan memiliki wilayah yang cukup luas yaitu sekitar 5,79% dari luas Propinsi Kalimantan Timur (Bappeda Kabupaten Nunukan). Pada awal berdiri di tahun 1999, Kabupaten Nunukan memiliki jumlah penduduk sebesar 79.620 jiwa. Seiring dengan berjalannya waktu dengan pembangunan yang terus dilaksanakan maka jumlah penduduk pun semakin meningkat. Jumlah penduduk Kabupaten Nunukan tahun 2011 sebesar 183.040 jiwa (DKPS Kabupaten Nunukan 2011). Peningkatan jumlah penduduk tersebut disebabkan beberapa faktor:

1. Letak geografis dari Kabupaten Nunukan itu sendiri yang strategis dimana berbatasan langsung dengan Negara Malaysia sehingga mampu menjadi jalur perdagangan.

2. Banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia terutama dalam bidang pengelolaan sumberdaya alam sehingga mampu menarik minat penduduk dari luar daerah untuk bermigrasi ke Nunukan,

3. Kabupaten Nunukan merupakan pintu gerbang TKI yang ingin mengadu nasib di negeri Malaysia, TKI yang gagal merasa enggan pulang ke daerahnya dan lebih memilih menetap di Nunukan untuk mencari peluang kerja yang lain. Tidak kurang pula calon TKI yang tadinya berencana mengadu nasib di Malaysia justru membatalkan niatnya dan memilih menetap dan mengadu nasib di Kabupaten ini. Hal ini memicu pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. (Bappeda Kabupaten Nunukan).

Dalam rangka menertibkan kependudukan, pemerintah Kabupaten Nunukan telah menerbitkan Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 06 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan Administrasi Kependudukan di Kabupaten Nunukan dan telah dimuat di lembaran Daerah Kabupaten Nunukan Tahun 2009 Nomor 6 Seri D.

Sehubungan dengan hal itu, dalam melaksanakan proses penataan dan pengelolaan admininstrasi kependudukan, pemerintah Kabupaten Nunukan merujuk pada PP No. 41 Tahun 2007 dan PP No. 37 tahun 2007, maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nunukan menjadi instansi/unit kerja yang ditunjuk untuk bertanggungjawab dan mengemban amanah tersebut.

Dokumen yang terkait

STUDI KANDUNGAN BORAKS DALAM BAKSO DAGING SAPI DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANGIL – PASURUAN

15 183 17

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

MOTIVASI BERTINDAK KRIMINAL PADA REMAJA(STUDI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK BLITAR)

3 92 22

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KESIAPAN KERJA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

13 162 19

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN DENGAN PERUBAHAN KADAR HEMOGLOBIN PADA ANAK SEKOLAH DASAR (SD)

2 94 23

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

THE EFFECTIVENESS OF THE LEADERSHIP'S ROLE AND FUNCTION OF MUHAMMADIYAH ELEMENTARY SCHOOL PRINCIPAL OF METRO EFEKTIVITAS PERAN DAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH METRO

3 69 100

KAJIAN ASPEK HYGIENE SANITASI TERHADAP KONDISI KANTIN MAKANAN JAJANAN ANAK SEKOLAH DASAR (Studi Kasus di Sekolah Dasar Kota Bandar Lampung)

40 194 64