Kartu Tanda Penduduk Elektronik ( e -KTP)
C. Kartu Tanda Penduduk Elektronik ( e -KTP)
KTP Elektronik atau e -KTP adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan/pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional. Autentikasi Kartu
Identitas ( e-ID ) pada e -KTP menggunakan sidik jari sebagai biometrik verifikasi dan validasi sistem melalui pengenalan karakteristik fisik. Penggunaan sidik jari e-KTP tidak sekedar dicetak dalam bentuk gambar (format jpeg), tetapi juga dapat dikenali melalui chip yang terpasang di kartu. Data yang disimpan di kartu tersebut telah dienkripsi dengan algoritma kriptografi tertentu. Sidik jari yang direkam dari setiap wajib KTP adalah seluruh jari (berjumlah sepuluh), tetapi yang dimasukkan datanya dalam chip hanya dua jari, yaitu jempol dan telunjuk kanan. Sidik jari dipilih sebagai
autentikasi untuk e -KTP karena alasan berikut:
1. Biaya paling murah, lebih ekonomis daripada biometrik yang lain
2. Bentuk dapat dijaga tidak berubah karena gurat-gurat sidik jari akan kembali ke bentuk semula walaupun kulit tergores
3. Unik, tidak ada kemungkinan sama walaupun orang kembar
Selain itu, manfaat e-KTP diharapkan dapat dirasakan sebagai berikut:
1. Identitas jati diri tunggal
2. Tidak dapat dipalsukan dan tidak dapat digandakan
3. Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam pemilu atau pilkada Untuk menjamin keamanannya, struktur e-KTP terdiri dari sembilan layer
yang akan meningkatkan pengamanan dari KTP konvensional. Chip ditanam di antara plastik putih dan transparan pada dua layer teratas (dilihat dari depan). Chip ini memiliki antena didalamnya yang akan mengeluarkan gelombang jika digesek.
Gelombang inilah yang akan dikenali oleh alat pendeteksi e -KTP sehingga dapat diketahui apakah KTP tersebut berada di tangan orang yang benar atau tidak. Untuk menciptakan e -KTP dengan sembilan layer, tahap pembuatannya cukup banyak, diantaranya:
1. Hole punching , yaitu melubangi kartu sebagai tempat meletakkan chip
2. Pick and pressure , yaitu menempatkan chip di kartu
3. Implanter , yaitu pemasangan antenna (pola melingkar berulang menyerupai spiral)
4. Printing ,yaitu pencetakan kartu
5. Spot welding , yaitu pengepresan kartu dengan aliran listrik
6. Laminating , yaitu penutupan kartu dengan plastik pengaman KTP elektronik dilindungi dengan keamanan pencetakan seperti relief text ,
microtext, filter image, invisible ink dan warna yang berpendar di bawah sinar ultra microtext, filter image, invisible ink dan warna yang berpendar di bawah sinar ultra
Fungsi dan kegunaan e -KTP adalah :
1. Sebagai identitas jati diri
2. Berlaku Nasional, sehingga tidak perlu lagi membuat KTP lokal untuk pengurusan izin, pembukaan rekening Bank, dan sebagainya;
3. Mencegah KTP ganda dan pemalsuan KTP
4. Terciptanya keakuratan data penduduk untuk mendukung program pembangunan. Pelaksanaan penerapan KTP elektronik diawali dengan 3 tahap program
yaitu :
a. Pemuktahiran data kependudukan pada tahun 2010
b. Pemberian NIK kepada setiap penduduk pada tahun 2010di 329 Kab/Kota dan tahun 2011di 168 Kab/Kota
c. Kemudian penerapan e -KTP di 197 Kab/Kota tahun 2011 dan 300 Kab/Kota tahun 2012. Dalam rangka penerapan e -KTP ini pemerintah Kabupaten Nunukan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerbitan KTP Berbasis NIK Secara Nasional, berkewajiban dan bertanggungjawab c. Kemudian penerapan e -KTP di 197 Kab/Kota tahun 2011 dan 300 Kab/Kota tahun 2012. Dalam rangka penerapan e -KTP ini pemerintah Kabupaten Nunukan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerbitan KTP Berbasis NIK Secara Nasional, berkewajiban dan bertanggungjawab
1. Melaksanakan SIAK untuk pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil;
2. Melaksanakan konsolidasi database kependudukan hasil pelayanan ke database kependudukan Pusat;
3. Penerbitan NIK di database kependudukan Kab/Kota; dan
4. Melaksanakan Print-Out dan Distribusi Surat Pemberitahuan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
b. Untuk Penerapan e-KTP :
1. Memiliki Peraturan Daerah tentang Administrasi Kependudukan yang mengacu pada regulasi nasional di bidang administrasi kependudukan selambat-lambatnya pada bulan Desember 2011;
2. Nomenklatur Instansi Pelaksana yang menangani kependudukan dan pencatatan sipil telah disesuaikan dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana diamanatkan PP No. 41 Tahun 2007 dan PP No. 37 tahun 2007;
3. Melaksanakan SIAK dalam pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil;
4. Telah menyelesaikan penerbitan dan distribusi Surat Pemberitahuan NIK kepada per keluarga paling lambat bulan September 2011;
5. Menyesuaikan catu daya listirk atau menyediakan genset di tempat pelayanan e-KTP bagi yang belum memiliki listrik/listriknya sering mengalami pemadaman.
6. Memobilisasi penduduk Wajib KTP ke tempat pelayanan e-KTP di Kecamatan dan melakukan pelayanan penerbiitan e-KTP sesuai target dengan segala konsekuensinya;
7. Mempersiapkan dan menyediakan tenaga teknis pelayanan penerbitan e-KTP minimal 4 orang disetiap tempat pelayanan dan tenaga pendukung lainnya;
8. Menjaga akurasi database kependudukan dengan melakukan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil; dan
9. Memprogramkan dan melaksanakan sosialisasi penerapan e-KTP kepada Instansi di Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/kelurahan, RT/RW dan masyarakat.
Berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas, dalam pelaksanaan penerapan Kartu Tanda Penduduk Elektronik di Kabupaten Nunukan, maka pemerintah kemudian membagi peran kepada tiga SKPD yang saling bersinergi, yaitu Kelurahan/Desa, Kecamatan dan Disdukcapil. Masing-masing SKPD memiliki kewajiban untuk turut
mensukseskan e -KTP 2011, namun secara makro disusun melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mengenai program dan persiapan pelaksanaannya, penyiapan anggaran dan prosedurnya dengan berbagai tahap