DALAM EKSEPSI :

DALAM EKSEPSI :

Menimbang, bahwa atas gugatan Para Penggugat, Tergugat telah mengajukan eksepsi sebagaimana termuat dalam Jawaban tanggal 19 Mei 2014, yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut : -----------------------------

1 Bahwa, Keputusan Objek Gugatan Tidak Termasuk Dalam Pengertian Keputusan Tata Usaha Negara Menurut Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara, dengan alasan bahwa keputusan objek gugatan merupakan keputusan yang belum bersifat Final, karena setelah keputusan objek gugatan masih ada tahapan selanjutnya, yaitu : sidang Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan dan Public Hearing ;

2 Bahwa, Keputusan Objek Gugatan Tidak Menimbulkan Akibat Hukum Bagi Seseorang atau Badan Hukum Perdata, dengan alasan bahwa dengan adanya keputusan a quo tidak ada perubahan dalam hukum bagi para peserta lelang jabatan

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Kepala Puskesmas Kecamatan dan Kepala SMAN/SMKN, di mana para peserta yang dinyatakan dalam keputusan objek gugatan statusnya masih calon Kepala Puskesmas Kecamatan dan Kepala SMAN/SMKN termasuk di dalamnya Para Penggugat ;

3 Bahwa, Keputusan Objek Gugatan Adalah Keputusan Tata Usaha Negara Yang Masih Memerlukan Persetujuan, dengan alasan bahwa keputusan objek gugatan

masih memerlukan persetujuan dalam sidang Badan Pertimbangan Jabatan (Baperjakat) dan Public Hearing ;

4 Bahwa, Para Penggugat Tidak Dirugikan Dengan Terbitnya Keputusan Objek Gugatan, dengan alasan bahwa Para Penggugat yang telah memiliki sertifikat Kepala Sekolah layak lulus dalam seleksi administrasi, namun dalam seleksi

Mahkamah Agung Republik Indonesia

halaman 81 dari 87 halaman Putusan No. 59/G/2014/PTUN-Jkt

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 81

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

5 Bahwa, Para Penggugat Keliru Dalam Menentukan Pihak Tergugat, dengan alasan bahwa Pejabat Tata Usaha Negara yang menetapkan keputusan objek gugatan

adalah Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta, yang saat itu memiliki kewenangan menetapkan Hasil Seleksi selaku Ketua Tim Seleksi Kepala Puskesmas dan Kepala SMAN/SMKN, maka seharusnya yang digugat oleh Para Penggugat adalah Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta dan bukannya Ketua Tim Seleksi Kepala Puskesmas dan Kepala SMAN/SMKN ;

Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi-Eksepsi tersebut, Para Penggugat telah membantahnya sebagaimana termuat dalam Repliknya tertanggal 26 Mei 2014 ; -------------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa terhadap pertentangan pendapat mengenai dalil-dalil Eksepsi tersebut diatas, Pengadilan terlebih dahulu akan mempertimbangkan Eksepsi Tergugat yang pertama tentang Objek Gugatan Tidak Termasuk Dalam Pengertian Keputusan

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor

51 Tahun 2009, Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, diatur bahwa : “Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan

oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang

bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata ”;

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa selanjutnya menurut ketentuan Pasal 13 dan Pasal 14 Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 133 Tahun 2013

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 82

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

“Berdasarkan hasil penilaian Seleksi Kompetensi, Tim Seleksi mengelompokkan

peserta seleksi sebagai berikut :

a. sangat memenuhi syarat ;

a memenuhi syarat ;

b cukup memenuhi syarat ;

c kurang memenuhi syarat ; atau

d tidak memenuhi syarat ”; Pasal 14 :

1 Hasil penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 disampaikan dengan nilai urutan tertinggi kepada Ketua Baperjakat ;

2 Hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan secara online melalui website BKD ;

3 Hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi salah satu bahan pertimbangan Sidang Baperjakat untuk menyetujui penugasan seseorang Guru sebagai Kepala Sekolah ;

Mahkamah Agung Republik Indonesia rekam jejak, kinerja sebagai Guru dan / atau Kepala Sekolah dan

4 Bahan pertimbangan pokok lainnya bagi sidang Baperjakat adalah

perilaku individu ;

Menimbang, bahwa dari Bukti P-7 = T-4, ternyata dalam diktum “MEMUTUSKAN” pada Bagian Kesatu, Kedua dan Ketiga Keputusan Objek Sengketa, dinyatakan bahwa :

KESATU : Hasil Seleksi Terbuka Calon Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan dan Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri / Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2014 sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan Tim Seleksi ;

Mahkamah Agung Republik Indonesia

halaman 83 dari 87 halaman Putusan No. 59/G/2014/PTUN-Jkt

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 83

Mahkamah Agung Republik Indonesia

KEDUA : Hasil Seleksi Terbuka sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU adalah peserta yang telah mengikuti seluruh tahapan / proses seleksi dan selanjutnya akan dilaksanakan Sidang Badan Pertimbangan Jabatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan ;

Mahkamah Agung Republik Indonesia

KETIGA : Bagi peserta yang dinyatakan memenuhi syarat sebagai Calon Kepala Puskesmas Kecamatan dan Kepala SMAN / SMKN akan dilaksanakan Public Hearing ;

Menimbang, bahwa dari ketentuan normatif Pasal 13 dan Pasal 14 Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 133 Tahun 2013 tentang Seleksi Terbuka Calon Kepala Sekolah (Vide Bukti P-4=T-2) dihubungkan dengan bunyi diktum “MEMUTUSKAN” pada Bagian Kesatu, Kedua dan Ketiga Keputusan Objek Sengketa (Vide Bukti P-7=T-4), Pengadilan berpendapat bahwa, penerbitan keputusan objek sengketa belum bersifat Final karena masih memerlukan persetujuan atau tindakan lain dari Pejabat atau Instansi lainnya, dalam hal ini Sidang Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan serta Public Hearing. Oleh karenanya,

Mahkamah Agung Republik Indonesia keputusan objek sengketa tidak memenuhi kriteria sebagai Keputusan Tata Usaha

Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, Tentang Peradilan Tata Usaha Negara ; ----------------------------------------------------

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka Eksepsi Tergugat yang pertama tentang Objek Gugatan Tidak Termasuk Dalam Pengertian Keputusan Tata Usaha Negara terbukti beralasan hukum sehingga harus dinyatakan diterima dan Eksepsi Tergugat selebihnya sudah tidak perlu dipertimbangkan lagi ; ----------------------------------------------------------------------------