• KEPUTUSAN OBJEK GUGATAN TIDAK MENIMBULKAN AKIBAT HUKUM BAGI SESEORANG ATAU BADAN HUKUM PERDATA

• KEPUTUSAN OBJEK GUGATAN TIDAK MENIMBULKAN AKIBAT HUKUM BAGI SESEORANG ATAU BADAN HUKUM PERDATA

9 Bahwa sesuai Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dinyatakan keputusan tata usaha negara harus menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata. ;

10 Bahwa menurut R. Wiyono, S.H., dalam bukunya “Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara”, Sinar Grafika, Jakarta, 2008, halaman 28

Mahkamah Agung Republik Indonesia

halaman 43 dari 87 halaman Putusan No. 59/G/2014/PTUN-Jkt

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 43

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Pengertian Pokok tentang Administrasi dan Hukum Administrasi”,

11 Bahwa menurut Amrah Muslimin dalam bukunya “Beberapa Asas dan

Alumni, Bandung, 1985, halaman 118-119 menyatakan, akibat hukum tata usaha negara tersebut dapat berupa :

a Menguatkan suatu hubungan hukum atau keadaan hukum yang telah ada (declaratoir) ;

b Menimbulkan suatu hubungan hukum atau keadaan hukum yang baru (constitutief) ;

c Menolak untuk menguatkan hubungan hukum atau keadaan hukum yang telah ada ;

d Menolak untuk menimbulkan suatu hubungan hukum atau keadaan hukum yang baru. ;

Mahkamah Agung Republik Indonesia

12 Bahwa sedangkan Mr. N.M. Spelt dan Prof. Mr. J.B.J.M. Ten Berge dalam

“Pengantar Hukum Perizinan”, Bahan Penataran Hukum Administrasi dan Hukum Lingkungan, disunting oleh Dr. Philipus M. Hadjon, S.H., Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, 1992, halaman 46-47, menyatakan keputusan ditujukan pada akibat hukum, harus memenuhi unsur-unsur :

a Akibat hukum itu harus sebagai akibat tindakan konstitutif (mencipta) dari organ ;

b Keputusan harus definitif ;

c Harus ada wewenang (dinyatakan) untuk menimbulkan akibat-akibat hukum ;

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 44

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

e Akibat hukum itu memang menjadi tujuan (dimaksud). ;

Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam halaman 52 menyatakan, “suatu keputusan mempunyai akibat

13 Bahwa selanjutnya, Mr. N.M. Spelt dan Prof. Mr. J.B.J.M. Ten Berge

hukum, bila karena keputusan terjadi perubahan dalam hukum. Perubahan terjadi atas hal, bahwa untuk orang atau badan hukum muncul hak yang dapat menimbulkan tuntutan-tuntutan”. ;

14 Bahwa berdasarkan pendapat para ahli tersebut, keputusan objek gugatan jelas tidak menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata karena dengan adanya keputusan a quo tidak ada perubahan dalam hukum bagi para peserta lelang jabatan Kepala Puskesmas Kecamatan dan Kepala SMAN/SMKN, di mana para peserta yang dinyatakan dalam keputusan objek gugatan statusnya masih calon Kepala Puskesmas Kecamatan dan Kepala SMAN/SMKN termasuk di dalamnya Para Penggugat. ;

Mahkamah Agung Republik Indonesia

15 Bahwa hal ini dapat dilihat dalam diktum keputusan objek gugatan yang berbunyi : KETIGA :

Bagi peserta yang dinyatakan memenuhi syarat sebagai Calon Kepala Puskesmas Kecamatan dan Kepala SMAN/ SMKN akan dilaksanakan Public Hearing. ;

16 Bahwa Para Penggugat dengan adanya keputusan objek gugatan status hukumnya tidak berubah, tetap sebagai guru di SMAN/SMKN, sehingga tidak memunculkan hak yang dapat menimbulkan tuntutan-tuntutan. ;

17 Bahwa keputusan yang bersifat final dan definitif serta menimbulkan akibat hukum bagi seseorang dalam lelang jabatan Kepala SMAN/SMKN

Mahkamah Agung Republik Indonesia

halaman 45 dari 87 halaman Putusan No. 59/G/2014/PTUN-Jkt

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 45

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

dalam keputusan a quo terjadi perubahan dalam hukum, yaitu adanya orang yang diangkat atau dipindahkan atau diberhentikan dari jabatan sebagai

Kepala SMAN/SMKN di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. ;