PERADILAN TATA USAHA NEGARA (TIDAK DAPAT DIJADIKAN OBJEK GUGATAN DALAM PERADILAN TATA USAHA NEGARA) • KEPUTUSAN OBJEK GUGATAN BELUM BERSIFAT FINAL

PERADILAN TATA USAHA NEGARA (TIDAK DAPAT DIJADIKAN OBJEK GUGATAN DALAM PERADILAN TATA USAHA NEGARA) • KEPUTUSAN OBJEK GUGATAN BELUM BERSIFAT FINAL

1 Bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dinyatakan :

“Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 40

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

2 Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas, suatu Keputusan Tata Usaha Negara harus memenuhi persyaratan :

a Penetapan tertulis ;

b Dikeluarkan oleh badan/pejabat tata usaha negara ;

c Berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan ;

d Bersifat konkret, individual, dan final ;

e Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata. ;

3 Bahwa keputusan objek gugatan merupakan keputusan yang belum bersifat final, karena dalam keputusan a quo dinyatakan :

KESATU : Hasil Seleksi Terbuka Calon Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan dan Kepala Sekolah Menengah Atas

Mahkamah Agung Republik Indonesia Negeri/Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Lingkungan

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2014 sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan Tim Seleksi. ;

KEDUA : Hasil seleksi terbuka sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU adalah peserta yang telah mengikuti seluruh tahapan/proses seleksi dan selanjutnya akan dilaksanakan sidang Badan Pertimbangan Jabatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. ;

KETIGA : Bagi peserta yang dinyatakan memenuhi syarat sebagai Calon Kepala Puskesmas Kecamatan dan Kepala SMAN/SMKN akan dilaksanakan Public Hearing. ;

Mahkamah Agung Republik Indonesia

halaman 41 dari 87 halaman Putusan No. 59/G/2014/PTUN-Jkt

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 41

Mahkamah Agung Republik Indonesia

4 Bahwa dalam keputusan objek gugatan dinyatakan adanya tahapan selanjutnya setelah adanya keputusan objek gugatan, yaitu : (1) sidang Badan Pertimbangan Jabatan, dan (2) Public Hearing. ;

Mahkamah Agung Republik Indonesia

5 Bahwa hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 14 Peraturan Gubernur

Provinsi DKI Jakarta Nomor 133 Tahun 2013 tentang Seleksi Terbuka Calon Kepala Sekolah yang menyatakan :

Pasal 14

1 Hasil penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 disampaikan dengan nilai urutan tertinggi kepada Ketua Baperjakat. ;

2 Hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan secara online melalui website BKD. ;

3 Hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi salah satu bahan pertimbangan Sidang Baperjakat untuk menyetujui penugasan seseorang Guru sebagai Kepala Sekolah. ;

Mahkamah Agung Republik Indonesia rekam jejak, kinerja sebagai Guru dan/atau Kepala Sekolah dan

4 Bahan pertimbangan pokok lainnya bagi sidang Baperjakat adalah

perilaku individu. ;

6 Bahwa dengan demikian, keputusan objek gugatan belum bersifat final dan hanyalah merupakan bagian dari proses pengangkatan Kepala Puskesmas Kecamatan dan Kepala SMAN/SMKN definitif di mana pengangkatan Kepala Puskesmas Kecamatan definitif ditetapkan dengan Keputusan Gubernur, sedangkan pengangkatan Kepala SMAN/SMKN definitif ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan. ;

7 Bahwa keputusan objek sengketa belum bersifat final dapat dilihat dari hasil seleksi terbuka tersebut, di mana ada peserta yang menduduki

Mahkamah Agung Republik Indonesia peringkat nomor 1 (satu) dalam hasil seleksi terbuka yaitu Sdr. Maman

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 42

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Suwarna dengan nilai 216,5 dan masuk kategori SMS (Sangat Memenuhi Syarat), namun tidak diangkat sebagai Kepala SMAN sebagaimana dapat dilihat dalam Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nomor 424 Tahun 2014 tanggal 20 Maret 2014 tentang Pengangkatan,

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pemindahan dan Pemberhentian Dalam dan Dari Jabatan Pegawai Negeri Sipil Daerah Yang Diberi Tugas Tambahan Sebagai Kepala Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Atas Nama Nahdiana, M.Pd dan Kawan-Kawan Sebanyak 285 (Dua Ratus Delapan Puluh Lima) Orang. ;

8 Bahwa Sdr. Maman Suwarman sekalipun nomor 1 (satu) dalam hasil seleksi terbuka, namun oleh karena tidak lulus dalam sidang Badan Pertimbangan Jabatan (Baperjakat) dan Public Hearing maka Sdr. Maman Suwarman tidak diangkat sebagai Kepala SMAN di Provinsi DKI Jakarta dalam Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nomor

Mahkamah Agung Republik Indonesia 424 Tahun 2014 tanggal 20 Maret 2014. ;