2.2.4. Gambaran Klinis
Pada stadium dini gejala-gejala kanker ovarium tidak khas, oleh karena itu lebih dari 70 penderita kanker ovarium sudah dalam stadium lanjut. Mayoritas
penderita kanker ovarium jenis epitel tidak menunjukkan gejala sampai periode waktu tertentu. Pada stadium awal kanker ovarium ini muncul dengan gejala-
gejala yang tidak khas. Bila penderita dalam umur premenopause, keluhan mereka adalah haid yang tidak teratur. Bila massa tumor telah menekan kandung kemih
atau rektum, keluhan sering berkemih dan konstipasi akan sering muncul. Kadang-kadang gejala seperti distensi perut sebelah bawah, rasa tertekan, dan
nyeri dapat ditemukan. Pada kanker epitel ovarium stadium lanjut ditemukan adanya asites, metastasis ke omentum, atau metastasis ke usus Aziz, 2006.
Gejala lain dapat ditemukan adanya efusi pleura, dan massa umbilikus yang disebut sebagai Sister Mary Joseph’s nodule. Tetapi massa ini biasanya jarang dan
tidak spesifik karena dapat disebabkan oleh kanker pada lambung, pankreas, kantung empede, kolon, dan appendiks Cannistra, 2008.
2.2.5. Diagnosis
Pada stadium dini gejala kanker tidak khas, sehingga 75-85 penderita kanker ovarium ditemukan dalam stadium lanjut William, 2005. Diagnosis
kanker ovarium memerlukan tindakan laparatomi eksplorasi Aziz,2006. Selain dari anamnesis dan pemeriksaan fisik ginekologi yang dilakukan, pemeriksaan
penunjang berikut ini juga dapat dilakukan, yaitu :
2.2.5.1. Ultrasonografi
Ultrasonografi adalah cara pemeriksaan non invasif yang relatif murah. Dengan ultrasonografi dapat secara tegas dibedakan tumor kistik dengan tumor
yang padat. Pada tumor dengan bagian padat echogenik persentase keganasan makin meningkat. Sebaliknya pada tumor kistik tanpa ekointernal anechogenic
kemungkinan keganasan menurun. Data yang diperoleh dari ultrasonografi dapat berupa ukuran ovarium, lesi
abnormal pada ovarium, dan kelainan lain pada abdomen, seperti cairan pada
Universitas Sumatera Utara
abdomen, dan aliran darah pada massa ovarium. Data tersebut dievaluasi untuk mendeteksi kemungkinan adanya kanker ovarium. Jika dilakukan ultrasonografi
ulangan dalam 4-6 minggu, dan terdapat kelainan yang menetap, maka hal ini akan membantu menurunkan
false-positive. Pemakaian ultrasonografi
transvaginal transvaginal color flow doppler dapat meningkatkan ketajaman diagnosis Aziz,2006.
2.2.5.2. Computed Tomography Scanning CT-Scan
Pemakaian CT-scan untuk mendiagnosis tumor ovarium juga sangat bermanfaat. Dengan CT-Scan dapat diketahui ukuran tumor primer, adanya
metastatis ke hepar, dan kelenjar getah bening, asites, dan penyebaran ke dinding perut. Akan tetapi, CT scan kurang disenangi disebabkan adanya risiko radiasi,
risiko alergi terhadap zat kontras, kurang tegas dalam membedakan tumor kistik dan tumor padat, dan biayanya juga mahal Aziz,2006. Tetapi, CT Scan tidak
dapat menunjukkan ukuran tumor ovarium yang ukurannya kecil. CT Scan juga dapat digunakan untuk membantu mengambil jaringan untuk biopsi American
Cancer Society, 2013.
2.2.5.3. Photo Thorax
Pemeriksaan ini rutin dilakukan untuk melihat adanya metastasis ke paru American Cancer Society, 2013.
2.2.5.4. Magnetic Resonance Imaging MRI
Seperti CT-Scan, MRI juga menunjukkan gambar tubuh secara cross- sectional. Jika dibandingkan dengan CT Scan, MRI tidak jauh lebih baik dalam
hal diagnostik, menggambarkan perjalanan penyakit, dan menentukan lokasi tumor di abdomen atau pelvis Aziz, 2006.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5.5. Tumor Marker