POLITIK DAN EKONOMI........(Juli Panglima Saragih) │ 99
POLITIK DAN EKONOMI........(Juli Panglima Saragih) │ 99
Sesuai tujuan privatisasi, privatisasi kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertang-
2. Akuntabilitas
(accountability), yaitu
perusahaan Negara merupakan kebijakan yang gung jawaban organ sehingga pengelolaan
tepat terutama untuk meningkatkan kinerja perusahaan terlaksana secara efektif;
perusahaan dan laba usaha. PT.Telekomunikasi
Indonesia, Tbk misalnya, mencatat peningkatan yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan
3. Pertanggungjawaban
(responsibility),
nilai kapitalisasi pasar (market capitalization) perusahaan terhadap peraturan perundang-
yang sangat tajam setelah go-public. Bila sebelum undangan dan prinsip-prinsip korporasi
go-public, nilai kapitalisasi pasar PT.Telkom baru yang sehat;
mencapai Rp20,5 triliun, maka pada Nopember 2006 setelah go-public, mencapai Rp184,5
4. Kemandirian (independency), yaitu ke- triliun, atau melonjak 800%. Melonjaknya nilai adaan di mana perusahaan dikelola secara kapitalisasi pasar PT.Telkom tak lepas dari kinerja profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak mana- yang berhasil dicapai BUMN telekomunikasi
ini dari waktu ke waktu paska go-public. Dari pun yang tidak sesuai dengan peraturan sisi pendapatan kotor misalnya, bila di tahun perundang-undangan dan prinsip-prinsip 1995 hanya mencapai Rp5,105 triliun, maka korporasi yang sehat; pada tahun 2005 setelah go-public perusahaan
5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan berhasil memperoleh nilai pendapatan kotor kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak
menjadi Rp41,807 triliun dengan pencapaian pemangku kepentingan (stakeholders)
CAGR (Compound Annual Growth Rate) 26%. yang timbul berdasarkan perjanjian dan
Demikian pula dari sisi laba bersih (net income),
jika di tahun 1995 pencapaiannya baru berjumlah prinsip privatisasi BUMN di atas adalah
peraturan perundang-undangan. 60 Lima
Rp907 miliar, maka di tahun 2005 menjadi sejalan dengan dan didasarkan pada prinsip
Rp7,994 triliun, dengan peningkatan CAGR Good Corporate Governance.
sebesar 27%. Pada Triwulan III/2006, misalnya, Untuk melihat perkembangan kinerja
PT.Telkom mencatat pendapatan (revenue) keuangan BUMN listed, dapat juga dianalisa
sebesar Rp37,2 triliun atau tumbuh 23,4% dari perkembangan harga saham sejak dimulai
dibanding kinerja pendapatan pada periode yang diprivatisasi (initial public offering). Apabila
sama tahun sebelumnya. Bahkan, PT.Telkom harga saham perdana lebih rendah dari harga
mencatat peningkatan yang sangat tinggi untuk saham terakhir yang diperdagangan di bursa
laba bersih pada Triwulan III/2006 mencapai saham, maka kinerja saham atau kinerja keuangan
Rp9,222 triliun atau tumbuh 62,5% dibanding perusahaan negara tersebut cukup baik. Sebagai
periode yang sama di tahun 2005. Pendapatan contoh, harga saham perdana PT.Bank BNI
per lembar saham (earning per share) PT.Telkom (persero),Tbk dijual seharga Rp850 per lembar
juga terus meningkat dengan CAGR yang tinggi saham per Oktober 1996. Tetapi pada akhir
tahun 1995, pendapatan dari saham per lembar Desember 2012 saham Bank BNI diperdagangkan
baru mencapai Rp106, namun pada 2005 setelah di BEI seharga Rp3.700 per lembar saham. Naik
go-public menjadi Rp397, dengan peningkatan 335,30% selama 6 tahun (1996-2012) atau naik
CAGR 16%. Bahkan tahun 2006, PT.Telkom
berhasil membukukan earning per share senilai PT.Bank BNI,Tbk diperdagangkan di BEI dengan
55,88% setiap tahun. 61 Per 5 Juni 2015, saham
Rp458 atau melonjak 62,7% dibanding periode harga Rp6.225,- per lembar saham turun dari
yang sama di tahun 2005 sebesar Rp282. 63
Rp6.650,- per tgl.1 Juni 2015. 62 Perkembangan
harga saham BUMN Listed dapat dilihat dalam
Tantangan ke Depan
tabel 5. Walau secara umum, sebagian besar perusahaan Negara listed mampu memperoleh laba usaha/ laba bersih, tetapi manajemen ditantang lebih
60 Ibid.
Proil BUMN Indonesia 2013, Op.,Cit.,Hal.413. Menginjak Tahun ke-11 Pasca Go Public, Kapitalisasi Pasar TELKOM Meningkat Tajam, dalam h ttp://www.tel-
62 Harian Bisnis Indonesia, 8 Juni 2015, Hal.16. kom.co.id., diakses pada tgl.26 Agustus 2015.
100 │ Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 22, No. 1, 2014
Tabel 5. Perkembangan Kinerja (Harga) Saham BUMN Listed (Perusahaan Negara Persero Terbuka)(Dalam Rupiah) No.
BUMN/Kode Saham
Harga Saham Perdana/
Harga Saham
Harga Saham
IPO (Awal Privaisasi)
per31 Des 2012 Per25Juni 2015
1 PT.Bank Mandiri,Tbk (BMRI)
9.900 2 PT.Bank Rakyat Indonesia,Tbk
3 PT.Bank Negara Indonesia,Tbk
4 PT.Bank Tabungan Negara,Tbk
2.150 6 PT.Waskita Karya,Tbk (WSKT)
5 PT.Adhi Karya,Tbk (ADHI)
1.625 7 PT.Semen Gresik,Tbk (SMGR)
12.300 8 PT.Timah,Tbk (TINS)
745 9 PT.Aneka Tambang,Tbk
715 10 PT.Krakatau Steel,Tbk (KRAS)
360 11 PT.Jasa Marga,Tbk- (JSMR)
5.650 12 PT.Wijaya Karya,Tbk (WIKA)
2.700 13 PT.Bukit Asam,Tbk (ANTM)
9.025 14 PT.Pembangunan Perumahan,Tbk
15 PT.PGN,Tbk (PGAS)
4.360 16 PT.Indofarma,Tbk (INAF)
199 17 PT.Kimia Farma,Tbk (KAEF)
1.000 18 PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk
453 Sumber: Proil BUMN Indonesia 2013, Kementerian BUMN RI dan Berbagai sumber.
19 PT.Garuda Indonesia,Tbk (GIAA)
produktif untuk meningkatkan kinerja keuangan dengan RoA hanya 6,67%. 66 Demikian pula perusahaan antara lain dengan meningkatkan nilai
dengan kinerja BUMN PT.Krakatau Steel,Tbk, aset perusahaan melalui Return on Asset (RoA),
memiliki RoA sangat rendah (0,8%) tahun buku tingkat pengembalian modal sendiri atau Return
2012. Tahun buku 2010, nilai RoA perusahaan on Equity (RoE) dan Net Proit Margin (NPM). 64 sempat mencapai 6,0%. Sejak 2010, nilai RoA
Rata-rata Retrun on Asset BUMN listed PT.Jasa Marga,Tbk, misalnya terus menurun. masih relatif rendah di bawah 10% periode 2008-
Nilai RoA perusahaan Negara tahun buku 2010 2012. Artinya pendayagunaan atau pemanfaatan
sebesar 3,6%; 2011 (3,3%); dan 2012 (3,0%). aset perusahaan khususnya aset tetap (tidak
PT.Garuda Indonesia,Tbk memiliki RoA sebesar bergerak) masih kecil. Walau terjadi peningkatan
4,8% tahun 2012. Bandingkan dengan tingkat nilai aset pada BUMN PT.Jasa Marga,Tbk, sejak
RoE PT.PGN,Tbk mencapai 45,34% tahun buku 2012. 2008-2012, misalnya, tetapi RoA perusahaan 67
Negara ini rata-rata 6,0% setiap tahun. RoA Tingkat pengembalian aset dan modal BUMN PT.Indofarma,Tbk, misalnya periode
sendiri yang sangat rendah (RoA dan RoE), 2008-2012 rata-rata 1,9% setiap tahun. Artinya
mengindikasikan “kegagalan” manajemen manajemen perusahaan belum mengoptimalkan
perusahaan terutama dala mengelola aset. Hal aset yang dimiliki untuk meningkatkan kinerja
ini menjadi tantangan bagi jajaran manajemen perusahaan. Semakin besar RoA, maka semakin
puncak untuk terus meningkatkan kinerja besar perolehan laba usaha. Sebab aset yang
keuangan perusahaan. Sebab perusahaan Negara dimiliki terutama aset tidak bergerak merupakan
yang listed tidak lagi dikontrol sepenuhnya oleh salah satu harta kekayaan perusahaan. 65 Negara, tetapi juga pihak swasta.
Per Juli 2008, keseluruhan BUMN yang Rasio tingkat pengembalian modal diprivatisasi menguasai 28,46% kapitalisasi
sendiri atau return on equity, dan rasio tingkat pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau senilai
pengembalian investasi atau return on investment, Rp512,7 triliun dengan Return on Asset (RoA)
juga merupakan indikator penting menilai 4,64% dibandingkan dengan seluruh BUMN
kinerja keuangan perusahaan. Return on Equity PT.BRI,Tbk periode 2008-2012 rata-rata 32,28%
64 Rasio-rasio keuangan yang umum dipakai untuk melihat
per tahun; PT.BNI,Tbk rata-rata 14,28% per
kinerja perusahaan antara lain adalah: current ratio, quick ratio, solvability, proitability, dan liquidity.
66 Muchayat, Op.,Cit.,Hal.154.
65 Proil BUMN Indonesia 2013., Op.,Cit. 67 Proil BUMN Indonesia 2013., Op.,Cit.