POLITIK DAN EKONOMI........(Juli Panglima Saragih) │ 101 POLITIK DAN EKONOMI........(Juli Panglima Saragih) │ 101

POLITIK DAN EKONOMI........(Juli Panglima Saragih) │ 101 POLITIK DAN EKONOMI........(Juli Panglima Saragih) │ 101

setuju privatisasi BUMN dalam kerangka tersebut 22,02% per tahun. Semakin besar nilai RoE,

tidak salah, oleh karena itu perlu pemilahan semakin baik tingkat pengembalian/pemanfaatan

antara esensi manfaat dan esensi efisien dari modal sendiri, termasuk modal saham (stock)

suatu manajemen unit usaha. Dengan demikian sebagaimana pada BUMN PT.BRI,Tbk di atas.

amanat yang tertuang dalam Pasal 33 UUD Sedangkan PT.Karakatau Steel,Tbk,

Tahun 1945 terpenuhi secara bulat dan utuh. Jalan misalnya, memperoleh nilai RoE tahun buku 2012

tengah antara pihak pro dan kontra privatisasi sangat rendah (-1,8%). Nilai RoE yang rendah

perusahaana negara adalah melihat proitisasi juga dialami oleh PT,Timah,Tbk, pada tahun

yang mengarah pada privatisasi perusahaan buku 2012 sebesar 9,4%, PT.Aneka Tambang,Tbk

harus dilihat secara jernih. Fungsi sebagai agent dengan nilai RoE tahun buku 2013 sebesar

of development seyogianya tidak dipisahkan 3,20%. Nilai RoE cukup rendah juga dialami

dengan profit centre. Sangat tidak mungkin PT.Indofarma,Tbk tahun buku 2012 sebesar 6,7%

bila sebuah perusahaan Negara dapat dengan bahkan tahun buku 2010 sempat mencapai 4,0%.

baik menjalankan fungsi agent of development, Sebagaimana disebutkan di atas, semakin

namun tidak memperoleh keuntungan dan besar laba BUMN semakin besar kontribusinya

kinerja finansial (keuangan) yang memadai. terhadap penerimaan Negara dalam APBN. Pada

Hanya perusahaan perusahaan yang tingkat APBN tahun anggaran 2014, kontribusi laba bank

keuntungannya memadai sajalah yang dapat BUMN listed mencapai 21,88% atau berjumlah

menjalankan fungsi non-korporasinya dengan Rp8,823 triliun dari total bagian laba BUMN

baik. Akan salah kaprah bila privatisasi BUMN dalam penerimaan Negara tahun 2014 sebesar

diartikan dengan obral saham pada tingkat yang Rp40,314 riliun. Ini artinya dari total perusahaan

paling rendah. Oleh karena itu harus dibedakan negara yang ada, kontribusi bank BUMN cukup

antara perusahaan negara yang masih mampu besar dibandingkan kontribusi BUMN non-

direstrukturisasi keuangannya dengan perusahaan perbankan. Pada APBN tahun anggaran 2013,

Negara yang menjadi beban negara. Yang terakhir misalnya, kontribusi laba bank BUMN listed

ini tidak ada jalan lain, kecuali dilikuidasi atau mencapai 22,01% dari total bagian laba BUMN. 68 maksimal di-merjer dengan perusahaan sejenis

Selebihnya merupakan kontribusi dari BUMN

yang lebih sehat. 69

non-perbankan termasuk BUMN lain yang sudah listed di BEI. Hal ini menjadi tantangan bagi

KESIMPULAN

BUMN non-perbankan khususnya yang sudah Petimbangan dan tujuan privatisasi perusahaan listed di BEI untuk meningkatkan perolehan laba negara baik pertimbangan politis maupun di masa datang. ekonomi mencerminkan timbulnya kesadaran

Kebijakan privatisasi cenderung bahwa beban pemerintah sudah terlalu besar, menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Pihak

apabila tidak mengikutsertakan pihak swasta yang tidak setuju terhadap kebijakan privatisasi

dalam pengelolaan usaha BUMN. Kecenderungan perusahaan Negara selalu berpandangan bahwa

ineisiensi mudah muncul dalam pengelolaan BUMN bukan hanya mesin uang, tetapi juga

usaha pada perusahaan negara apabila campur sebagai agent of development dan agent of

tangan (intervensi) pemerintah masih besar. social change. Kenyataannya banyak investor

Sementara hampir seluruh sektor (perusahaan) tidak tertarik pada usaha-usaha yang return of

swasta lebih dapat menjalankan bisnis secara investment-nya rendah atau memakan waktu

eisien dan proitable, dibandingkan perusahaan lama untuk pengembalian modalnya, walaupun

Negara atau lembaga publik lain, khususnya terkait keberadaannya dinilai penting di suatu negara/

kegiatan bisnis dengan mencari keuntungan. daerah. Demikian juga terhadap usaha-usaha

Dengan privatisasi perusahaan negara yang tingkat investasinya tidak terjangkau, tetapi diharapkan akan dapat tercipta adanya keterbukaan

68 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 69 Pengkajian Hukum tentang Privatisasi Perusahaan Milik 2014 (Audited), Kementerian Keuangan RI, Lampiran 1.A.

Negara Ditinjau dari UUD 1945.,Op.,Cit.,hal.100.

102 │ Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 22, No. 1, 2014