Fungsi Atrium Kiri TINJAUAN PUSTAKA

Gbr 2.5 Klasifikasi disfungsi diastolik Nagueh dkk, 2009

2.3 Fungsi Atrium Kiri

Atrium kiri bukan hanya ruang transpor pasif yang sederhana. Atrium kiri bersifat sangat dinamis dan dapat meregang sebagai respon terhadap sekresi peptida natriuretik. Atrium kiri juga dapat memodulasi pengisian ventrikel kiri melalui tiga komponen yang merupakan fungsi atrium kiri yaitu: 1 sebagai reservoar atau penampungan selama periode sistol, atrium kiri menyimpan aliran balik vena pulmonal selama masa kontraksi ventrikel kiri dan relaksasi isovolumetrik, 2 sebagai penyalur conduit pada masa diastol, atrium kiri mengalirkan darah secara pasif ke ventrikel kiri, 3 sebagai komponen kontraktil aktif pada keadaan irama sinus selama masa diastol akhir yang berkontribusi pada 15 – 30 curah jantung ventrikel kiri. Sebagai rangkaian kesatuan ventrikel kiri, terutama pada masa diastol, fungsi dan ukuran atrium kiri sangat dipengaruhi oleh compliance ventrikel kiri Stefanadis dkk, 2001; Blume dkk, 2011. Universitas Sumatera Utara Kondisi afterload atrium kiri sangat ditentukan oleh sifat keelastisitasannya, tekanan akhir yang dapat meningkat pada disfungsi diastolik ventrikel kiri dengan peningkatan tekanan pengisian ventrikel kiri. Studi pada hewan dan manusia telah menunjukkan ukuran atrium kiri meningkat dengan volume dan tekanan, yang berhubungan dengan pemendekan fase kontraktil awal. Bagaimanpun juga, dilatasi atrium kiri yang progresif yang mengarah pada ambang panjang serat otot jantung, kontraktilitas atrium kiri akan mulai menurun. Efek titik tumpu atau ambang ini sama seperti kurva Frank-Straling pada ventrikel kiri. Jika melebihi ambang batas tersebut, pembesaran ukuran atrium kiri lebih lanjut hanya akan menghasilkan perburukan fungsi atrium kiri. Beberapa faktor fisiologis lain yang mempengaruhi fungsi atrium kiri adalah usia, terjadinya peningkatan kontraksi aktif atrium kiri sebagai respon dari kekakuan ventrikel kiri oleh karena usia. Begitu juga pada atlit jika dibandingkan dengan non-atlit memiliki curah jantung ventrikel kiri yang meningkat, yang berhubungan dengan peningkatan volume aktif dan pasif pengosongan atrium kiri. Faktor neuroendokrin juga dapat mempengaruhi fungsi atrium kiri. Regulasi neurohormonal mempengaruhi pengaturan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, curah jantung, dan alirah darah regional. Aktivasi kronis pada sistem ini akan menyebabkan konsekuensi negatif kardiovaskular. Sebagai contoh, peningkatan atrial natriuretic peptide, brain natriuretic peptide, angiotensin II, aldosterone, dan faktor neurohormonal lain menghasilkan perubahan bentuk remodelling atrium kiri. Secara khusus, aktivasi berkelanjutan dari sistem angiotensin-aldosteron menghasilkan kondisi inflamasi, profibrotic dengan penurunan kontraktilitas atrium, proarrhythmic, dan prothrombotic Blume dkk, 2011; Hoit dkk, 2005; Pritchett dkk, 2005. Peningkatan respon atrium pada tingkat awal gangguan pengisian ventrikel kiri terlihat pada peningkatan reservoar dan fungsi pompa, sesuai dengan hukum Starling, yang menjadi tidak efektif ketika batas atau ambang preload atrium kiri sudah tercapai. Pada fase ini, fungsi conduit atrium kiri bekerja pada awalnya. Ketika tekanan pengisian ventrikel kiri meningkat, terjadi peningkatan rasio EA pada doppler mitral inflow, menunjukkan pergeseran pengisian ke awal diastol. Pengisian Universitas Sumatera Utara ventrikel kiri yang tidak normal telah diobservasi pada pasien-pasien dengan gagal jantung yang terlihat pada perubahan mitral inflow velocity. Peningkatan awal kontribusi atrium kiri terhadap pengisian ventrikel kiri merupakan respon kompensasi. Semakin memburuknya disfungsi diastolik ventrikel kiri, kontrbusi atrium kiri akan menurun secara bertahap. Penurunan ini dapat disebabkan peningkatan beban miokardium atrium kiri oleh karena peningkatan tekanan dinding diastolik ventrikel kiri, yang selanjutnya menyebabkan disfungsi atrium kiri secara intrinsik. Penelitian tentang distentibilitas atrium kiri telah menunjukkan peranan utamanya dalam fungsi atrium kiri Stefanadis dkk, 2001; Kurt dkk, 2009 a; Appleton dkk, 2009 b. Kemajuan ekokardiografi semakin berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan dalam fungsi dan peranan atrium kiri dalam penyakit kardiovaskular. Begitu juga teknik ekokardiografi untuk menentukan ukuran dan fungsi atrium kiri juga semakin berkembang. Studi populasi akhir-akhir ini menunjukkan nilai prognostik analisa atrium kiri untuk hasil jangka panjang. Kenyataannya, perubahan bentuk remodelling atrium kiri secara struktural dan fungsional telah dikemukakan sebagai barometer pokok diastolik dan prediktor hasil kardiovaskular umum seperti fibrilasi atrial, stroke, gagal jantung kongestif dan kematian kardiovaskular Cameli dkk, 2012. Universitas Sumatera Utara

2.4 Kerangka Teori