Penanggung Pajak Menolak Surat Paksa. Terdapat tunggakan yang berbeda. Jurusita Pajak tidak diperbolehkan masuk rumah.

Barang dari hasil sita harus sebanding dengan jumlah utang pajak yang ditanggung Penanggung Pajak dan jika tidak sebanding maka akan dilakukan penyitaan. 10. Apabila utang pajak dan biaya penagihan yang masih harus dibayar tidak dil;unasi oleh Penanggung Pajak setelah lewat waktu 14 empat belas hari sejak tanggal pelaksanaan penyitaan, pejabat segera melaksanakan pengumuman lelang. Dan dalam hal pelaksanaan lelang Jurusita mempertanyakan dulu kepada Dinas yang bersangkutan mengenai hak milik barang yang dilelang, misalnya tanah kepada Dinas Pertanahan setempat. Dalam hal hasil lelang sudah mencapai jumlah yang cukup untuk melunasi biaya Penagihan Pajak dan Utang Pajak, pelaksanaan lelang dihentikan walaupun barang yang akan dilelang masih ada. Sisa barang beserta uang kelebihan hasil lelang dikembalikan oleh Pejabat kepada Penanggung Pajak setelah pelaksanaan lelang.

4.3 Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Penagihan Melalui Surat Paksa

Adapun kendala-kendala yang sering ditemui berkaitan dengan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota adalah :

4.3.1 Penanggung Pajak Menolak Surat Paksa.

Adakalanya Penanggung Pajak menolak, menerima Surat Paksa dengan berbagai alas an. Alasan penolakan ini kadang kala sengaja dicari-cari karena Universitas Sumatera Utara Wajib Pajak tidak mau membayar pajaknya. Apabila penolakan didasarkan pada alasan lainnya , misalnya : a Karena sedang mengajukan Surat Keberatan. b Sengaja menolak dengan alasan yang tidak jelas. Maka terhadap hal-hal yang demikian, Jurusita setelah memberikan keterangan sebelumnya tetap melaksanakan Surat Paksa tersebut dengan menyerahkan salinan Surat Paksa kepaa yang bersangkutan. Dan apabila Penanggung Pajak dan wakilnya tetap menolak maka salinan Surat Paksa tersebut dapat ditinggalkan begitu saja pada tempat kediaman tempat kedudukan Penanggung Pajak atau wakilnya dengan demikian Surat Paksa dianggap sudah diberitahukan disampaikan.

4.3.2 Terdapat tunggakan yang berbeda.

Dalam prakteknya kadang terdapat perhitungan yang salah dari pajak yang seharusnya dibayar. Jika terdapat kesalahan seperti ini, maka Wajib Pajak berhak untuk menunda pembayaran pajak sampai telah ditentukan jumlah yang benar. Apabila dalam melaksanakan penyampaian Surat Paksa, Jurusita memenuhi persoalan seperti tersebut diatas, yaitu tunggakan menurut Surat paksa berbeda dengan tunggakan menurut Surat Ketetapan Pajak yang ada pada Penanggung Pajak, maka jurusita tidak dapat mengubah apa yang tertulis pada Surat Paksa atau mencoret dan menambahkan pembetulannya. Jurusita mengembalikan Surat Paksa tersebut kepada Kepala Seksi penerimaan dan Universitas Sumatera Utara penagihan Kepala Subseksi penagihan dengan disertai laporan dan usul agar dikeluarkan Surat Paksa yang baru dengan menggunakan nomor dan tanggal yang sama pengganti Surat Paksa yang tadi sesuai dengan data yang sebenarnya.

4.3.3 Jurusita Pajak tidak diperbolehkan masuk rumah.

Pada waktu pelaksanaan penyitaan sering terjadi pada Jurusita tidak diperbolehkan masuk kealam rumah Wajib Pajak Penanggung Pajak. Hambatan lain yang sering ditemui dalam pelaksanaan penyitaan adalah Jurusita tidak diperbolehkan menyita barang-barang milik Wajib Pajak Penanggung Pajak . a Pembuktian barang-barang yang bukan milik Wajib Pajak Penanggung Pajak . Pada waktu melakukan penyitaan ada kemungkinan bahwa Wajib Pajak Penanggung Pajak menyatakan bahwa sebagian barang-barang yang akan Disita tersebut bukanlah miliknya. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyitaan barang yang akan dilakukan. b Wajib Pajak Penanggung Pajak tidak mau mendatangi Berita Acara Sita. Berita Acara Sita dibuat dan ditandatangani oleh Jurusita, para saksi dan Wajib Pajak Penanggung Pajak atau wakilnya yang barangnya disita. Universitas Sumatera Utara Sering terjadi Wajib Pajak guna pelunasan utang pajaknya menjadi tertunda. c Tingkat kesadaran Wajib Pajak Masih Rendah. Walaupun system Perpajakan kita telah mnganut sistem Self Assessment namun tingkat kesadaran Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik dan benar serta membayar utang pajak pada tepat waktu masih rendah dikarenakan masih kurangnya pengetahuan Wajib Pajak tentang perpajakan. Dilihat dari kendala-kendala yang sering ditemui berkaitan dengan Penagihan Pajak melalui Surat Paksa pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota. Tidak semua Wajib Pajak mempunyai kesadaran dan kemampuan yang sama, sehingga ketaatannya pun juga tidak sama. Ada kemungkinan bahwa setelah dilakukan penagihan secara pasif ternyata Wajib Pajak Penanggung Pajak tidak memenuhi kewajiban walaupun sistem perpajakan kita menganut sistem Self Assessment namun tingkat kesadaran Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik dan benar tidak dapat memenuhi kewajibannya bahkan menghindarinya dengan berbagai alasan didalamnya diantaranya menolak Surat Paksa. Universitas Sumatera Utara

4.4 Cara Penyelesaian Masalah Dalam Pelaksanaan Penagihan Melalui Surat