cair yang memiliki zat antibakteri, antioksidan dan penahan citra rasa yang baik dan
juga dapat menghindarkan terbentuknya senyawa-senyawa berbahaya.
1.2. Permasalahan
Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah : 1.
Bagaimana pengaruh suhu pirolisis terhadap terbentuknya senyawa PAH yang bersifat karsinogenik.
2. Bagaimana pengaruh suhu pirolisis terhadap terbentuknya volume asap cair.
3. Bagaimana pengaruh suhu pirolisis terhadap terbentuknya senyawa asam-asam
organik yang berfungsi sebagai antibakteri.
1.3. Pembatasan Masalah
1. Suhu pemanasan yang digunakan untuk menghasilkan asap cair dilakukan
pada suhu 600
o
C sampai 900
o
C. 2.
Analisa senyawa polisiklik aromatik hidrokarbon dan asam-asam organik dilakukan menggunakan gas kromatografi mass spectran GCMS dan FT-IR.
1.4. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh suhu pirolisis terhadap senyawa
polisiklik aromatik hidrokarbon PAH dan asam-asam organik yang terbentuk.
2. Untuk mengetahui kandungan senyawa di dalam asap cair cangkang kelapa
sawit pada suhu pirolisis 600
o
C sampai 900
o
C yang dianalisa dengan menggunakan FT-IR dan GC-MS.
Universitas Sumatera Utara
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi pemanfaatan cangkang sawit untuk menghasilkan asap cair yang dapat bermanfaat sebagai pengawet yang aman
bagi kesehatan manusia dalam berbagai keperluan seperti bahan pengawet untuk
makanan dan penggumpal lateks.
1.6. Metodologi Penelitian
Dalam pembuatan asap cair, cangkang sawit tersebut dipanaskan dalam tungku pengarangan dari bahan tahan api pada suhu 600°C sampai 900°C , dimana asap
dialirkan melalui pipa spiral dalam kolom pendingin dan ditampung hasilnya sebagai asap cair dengan perbedaan suhu penampungan 50
C, kemudian didestilasi untuk memisahkan tar dari asap cair. Asap cair yang dihasilkan di
analisis dan di identifikasi dengan menggunakan GC-MS dan FTIR.
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. -
Variabel bebas : suhu pirolisis yang digunakan yaitu 600°C sampai 900°C
- Variabel tetap
: cangkang sawit yang digunakan sebanyak 10 Kg -
Variabel terikat : analisa kandungan senyawa polisiklik aromatik hidrokarbon PAH dan asam-asam organik
menggunakan FT-IR dan GC-MS.
1.7. Lokasi Penelitian