Gas Cromatografy Mass Spectrometry GCMS Alat-alat Bahan-bahan Metode Penelitian 1. Penyediaan Bahan Baku

Dilaporkan bahwa senyawa ini efektif terhadap bakteri dari genus Haemophylus, Pseudomonas, Candida dan Trichomonas Ratna, 2008. Efek antimikrobia asam organic lemah dihasilkan dari efek kombinasi dari molekul yang tidak terdisosiasi dan molekul yang terdisosiasi. Efek antimikrobia yang diakibatkan oleh molekul yang tidak terdisosiasi secara langsung dapat mengasamkan sitoplasma, merusak tegangan permukaan membrane dan hilangnya transport aktif makanan melalui membrane sehingga menyebabkan destabilisasi bermacam-macam fungsi dan struktur komponen sel. Efek antimikrobia asam organic lemah yang diakibatkan oleh molekul yang terdisosiasi menghasilkan H + dan anion menyebabkan penurunan pH lingkungan hidupnya dan dapat kontak dengan dinding sel bakteri, membrane sel, ruang periplasmik dan permukaan luar sitoplasma atau membrane sebelah dalam sel sehingga menyebabkan efek perusakan dari sel bakteri. Pada pH lingkungan hidup yang sangat rendah, asam asetat dapat menyebabkan denaturasi enzim dan ketidakstabilan permeabilitas membrane sel bakteri sehingga menghambat pertumbuhan dan menurunkan daya hidup sel bakteri Ratna, 2008.

2.10. Gas Cromatografy Mass Spectrometry GCMS

GCMS merupakan metode pemisahan senyawa organik yang menggunakan dua metode analisis senyawa yaitu kromatografi gas GC untuk menganalisis jumlah senyawa secara kuantitatif dan spektrometri massa MS untuk menganalisis struktur molekul senyawa analit. Gas kromatografi merupakan salah satu teknik spektroskopi yang menggunakan prinsip pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponen penyusunnya. Gas kromatografi biasa digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang terdapat pada campuran gas dan juga menentukan konsentrasi suatu senyawa dalam fase gas. Spektroskopi massa adalah suatu metode untuk mendapatkan berat molekul dengan cara mencari perbandingan massa terhadap muatan dari ion yang muatannya Universitas Sumatera Utara diketahui dengan mengukur jari-jari orbit melingkarnya dalam medan magnetik seragam. Penggunaan kromatografi gas dapat dipadukan dengan spektroskopi massa. Paduan keduanya dapat menghasilkan data yang lebih akurat dalam pengidentifikasian senyawa yang dilengakapi dengan struktur molekulnya. Kromatografi gas ini juga mirip dengan destilasi fraksional, karena kedua proses memisahkan komponen dari campuran terutama berdasarkan pada perbedaan itik didih atau tekanan uap. Namun, distilasi fraksional biasanya digunakan untuk memisahkan komponen-komponen dari campuran pada skala besar, sedangkan GC dapat digunakan pada skala yang lebih kecil yaitu mikro pavia et al, 2006. Universitas Sumatera Utara BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Alat-alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Nama Alat Merek Selang Thermometer digital 1000 C Tungku Pengarang batu tahan api Tong Besi GC-MS QP 2010S Shimadzu FTIR PerkinElmer Timbangan Seperangkat alat destilasi Botol Plastik Pipa besi spiral 6 meter

3.2. Bahan-bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cangkang Kelapa Sawit. 3.3. Metode Penelitian 3.3.1. Penyediaan Bahan Baku Cangkang sawit yang digunakan berasal dari PT. Indah Pontjan Kecamatan Perbaungan yang masih dalam keadaan basah dan sebelum digunakan terlebih dahulu Universitas Sumatera Utara dikeringkan dibawah sinar matahari selama 1 hari untuk mengurangi kadar air di dalam cangkang tersebut.

3.3.2. Proses pembuatan Asap Cair dari Cangkang Sawit

a. Cangkang sawit sebanyak 10 Kg dimasukan kedalam tungku pengarangan yang dilengkapi dengan thermometer. b. Dihidupkan tungku pengarangan. c. Dialirkan air sebagai pendingin melalui selang sirkulasi ke dalam tong pendingin pipa spiral. d. Asap yang dihasilkan dari pembakaran dialirkan melalui pipa spiral kemudian di dinginkan melalui tong pendingin pipa spiral. e. Asap cair yang dihasilkan ditampung dalam botol plastik pada saat pertama kali menetes, dan dicatat suhunya. f. Setiap kenaikan suhu 50 o C asap cair yang dihasilkan ditampung dalam botol plastik yang lainnya. g. Kemudian pemanasan dihentikan sampai tidak ada lagi asap cair yang menetes. h. Asap cair yang diperoleh masih bercampur dengan tar, sehingga dilakukan pemisahan dengan mendestilasi asap cair tersebut i. Setelah asap cair yang telah didestilasi tersebut dihasilkan maka dilakukan penentuan senyawa dengan menggunakan GCMS dan FTIR. 3.4. Skema Pengambilan Data 3.4.1. Penyediaan Bahan Baku Penyediaan bahan baku cangkang kelapa sawit diperoleh dari PT. Indah Pontjan Kecamatan Perbaungan yang diambil secara acak ataupun random sebanyak 5 kali sampling pada titik yang berbeda dalam satu lokasi atau area pabrik. Universitas Sumatera Utara